9 Potret dr. Tirta Lakukan CPET, Ingin Tahu Performa saat Olahraga

- dr. Tirta lakukan Cardiopulmonary Exercise Test di Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM untuk mengetahui performa tubuhnya saat olahraga
- Sebagai seorang dokter dan atlet, dr. Tirta memperhatikan kesehatannya agar bisa olahraga bareng anak-anak dan tahu kapan harus push atau slow saat race
- Hasil CPET dr. Tirta cukup baik dengan body compositionnya yang proper, kadar oksigen dan karbondioksidanya seimbang, serta VO2 Max yang tinggi
dr. Tirta dikenal dengan hobinya dalam berbagai jenis olahraga. Salah satu yang rutin dr. Tirta lakukan saat ini adalah lari. Tahun ini, dr. Tirta bahkan telah berhasil virgin maraton dunianya di Berlin Marathon 2025. Makin sering latihan, dr. Tirta juga siap mengincar Six Star Medal dari maraton dunia yang semuanya punya race di 42 km.
Sebagai seseorang yang hobi olahraga, dr. Tirta lakukan CPET (Cardiopulmonary Exercise Test) baru-baru ini. Tes tersebut sengaja ia lakukan untuk mengetahui performa tubuhnya ketika sedang berolahraga. Tidak hanya pengecekan VO2 Max, CPET yang dilakukan dr. Tirta juga meliputi indikator lain secara komprehensif.
1. Bukan sedang sakit, dr. Tirta memutuskan untuk melakukan Cardiopulmonary Exercise Test di Rumah Sakit Akademik (RSA) Univ. Gadjah Mada (UGM)

2. Sebelum CPET, terlebih dahulu ia warming up dengan lari tipis-tipis. dr. Tirta sengaja ikut CPET agar tahu performa tubuhnya saat olahraga

3. Meski seorang dokter juga, ikut CPET dilakukan dr. Tirta sebagai predictor saat ia race tahu kapan harus push atau harus slow

4. Saat olahraga detak jantung dan pompa paru-paru perlu diatur. CPET ini penting agar selama olahraga jantung dan paru-paru tetap aman

5. dr. Tirta sangat memperhatikan kesehatannya saat ini dan tidak ingin asal saat latihan agar kelak bisa olahraga bareng anak-anak

6. Dipasangkan rangkaian alat tes, dr. Tirta diminta exercise untuk melihat indikator penting pengecekan secara menyeluruh

7. Berhenti di stage terakhir 7/7, hasil CPET dr. Tirta cukup baik dengan body compositionnya atau massa ototnya yang proper

8. Hasil tes yang dr. Tirta posting menyebutkan kadar oksigen dan karbondioksidanya seimbang dan tak pernah overlap

9. Mulai mengikuti maraton dunia, CPET disebut penting oleh dr. Tirta setahun sekali kalau jika rutin ikut event

Selain cek performanya saat olahraga, dr. Tirta lakukan CPET untuk konten edukasi seputar kesehatan. Ia mengingatkan masyarakat betapa pentingnya melakukan CPET. Tujuannya agar tahu performa tubuh dan supaya jantung dan paru-paru tetap aman selama latihan. Melakukan CPET di RSA UGM, hasil pemeriksaan dr. Tirta cukup baik dengan VO2 Max yang tinggi serta indikator lainnya.



















