6 Sutradara Film Romantis Terbaik yang Tak Pernah Bikin Cerita Klise

Hafalkan nama sutradara film ini mulai sekarang!

Mengaku penggemar film romantis? Coba sebutkan satu saja nama sutradara favoritmu? Ternyata pertanyaan itu tak serta merta mudah dijawab karena kebiasaan kita menghafal judul dan bintang film, ketimbang nama penulis naskah dan sutradaranya. Kecuali nama-nama tersohor macam Terrence Malick (The Tree of Life, A Hidden Life) dan Richard Linklater (Before Sunrise, Before Sunset, Before Midnight, Boyhood)

Sebagai bentuk apresiasi, gunakan momen ini untuk mengenal mereka. Terutama bila kamu mencari film-film romantis yang anti mainstream. Nama-nama sutradara film di bawah ini dikenal tak pernah bikin film romantis dengan cerita klise. Catat, ya!

1. Eric Rohmer

6 Sutradara Film Romantis Terbaik yang Tak Pernah Bikin Cerita Klisefilm A Summer's Tale (dok. Janus Films/A Summer's Tale)

Eric Rohmer adalah moniker untuk seorang sutradara dan penulis naskah asal Prancis yang akan membawamu menyelami kisah-kisah cinta anti klise berlatar negara indah itu. Film-film Rohmer dikenal karena kedalaman cerita dan psikoanalisisnya yang menawan. Menonton film romantis garapannya tak bakal bosan karena banyak liku-liku tak terduga yang menantimu pada tiap menitnya.

Meski klasik, balada cinta ramuannya tak lekang oleh waktu. Sampai sekarang isu dan masalahnya masih relevan buat ditonton. Untuk permulaan, coba A Summer's Tale (1996), The Aviator's Wife (1980), dan My Girlfriend's Boyfriend (1987). 

2. John Carney

6 Sutradara Film Romantis Terbaik yang Tak Pernah Bikin Cerita KliseFlora and Son (dok. FilmNation Entertainment/Flora and Son)

Meski selalu membuat film musikal, kamu tak perlu meragukan kualitas cerita film-filmnya John Carney. Sutradara asal Irlandia itu juga sosok peramu cerita yang piawai. Ia dikenal karena kejeliannya mengusung cerita-cerita yang emosional dan menggerakkan hati. Masih dilengkapi lagu-lagu yang enak dan tak mengganggu cerita, musiknya benar-benar disertakan dengan seksama hingga menyerap masuk dalam plot, bukan sebagai filler alias penambah durasi belaka. 

Masih awam dengan sosoknya, coba Once (2007) yang menang Oscar, Sing Street (2016) yang tokoh-tokohnya anak sekolahan, Begin Again (2013) yang mempertemukan Keira Knightley dengan Mark Ruffalo. Boleh juga langsung melompat ke film terbarunya, Flora and Son (2023) yang dibintangi Eve Hewson. 

3. Nicole Holofcener

6 Sutradara Film Romantis Terbaik yang Tak Pernah Bikin Cerita Klisefilm You Hurt My Feelings (dok. A24/You Hurt My Feelings)

Nicole Holofcener sering disebut sutradara spesialis romcom untuk penonton dewasa. Bukan sembarang komedi romantis, filmnya bisa dibilang mengusung genre realisme karena memotret kenyataan hubungan orang dewasa yang pelik dan dinamis. Kebanyakan film Holofcener pun dihiasi karakter-karakter berusia matang dengan konflik yang menarik. 

Coba deh tonton Enough Said (2013) yang mengulik susahnya membina hubungan sebagai sesama orang yang pernah bercerai. Boleh juga karya debutnya Walking and Talking (1996), dimana menggambarkan dinamika persahabatan dua orang yang mulai berjarak karena kehadiran pasangan masing-masing. Atau You Hurt My Feelings (2023) yang menjelaskan konflik rumah tangga dengan cara yang unik dan segar. 

Baca Juga: 8 Film tentang Perempuan Garapan Sutradara Perempuan Tersukses

4. Mia Hansen-Love

6 Sutradara Film Romantis Terbaik yang Tak Pernah Bikin Cerita KliseOne Fine Morning (dok. Les Films Pelléas/One Fine Morning)

Mia Hansen-Love juga wajib dihafal penggemar film romantis. Ia bisa dikategorikan sutradara spesialis drama domestik. Kebanyakan karyanya berkutat pada urusan rumah tangga, baik antara pasangan yang sudah menikah atau belum. Meski temponya lambat, Hansen-Love piawai membuat mata penonton mengikuti cerita-cerita garapannya sampai habis. 

Beberapa karya terbaiknya antara lain Father of My Children (2009), Goodbye First Love (2011), Things to Come (2016), dan One Fine Morning (2022). Balada-balada cinta yang disusun Hansen-Love cenderung tragis ketimbang heartwarming. Jadi, siapkan diri untuk menonton film romantis yang mungkin tak akan menjawab semua ekspektasimu. 

5. Luca Guadagnino

6 Sutradara Film Romantis Terbaik yang Tak Pernah Bikin Cerita KliseBones and All (dok. MGM Pictures/Bones and All)

Nama Guadagnino dikenal luas publik internasional setelah merilis adaptasi novel Call Me by Your Name. Pendekatannya yang khas sinema Italia, yakni lambat, estetik, dan seksi ternyata jadi angin segar buat penikmat film yang biasa menonton sinema Hollywood. Setelah kesuksesan Call Me by Your Name, Guadagnino membuat proyek lain yang melibatkan kembali Timothy Chalamet, yakni Bones and All (2022). 

Walau romantis, proyek itu sebenarnya bergenre thriller dan siap membuatmu terganggu. Meski bukan pelopor film romance-thriller, film Bones and All dianggap cukup superior karena sentuhan Guadagnino yang khas. 

6. Wong Kar Wai

6 Sutradara Film Romantis Terbaik yang Tak Pernah Bikin Cerita KliseChungking Express (dok. Jet Tone Production/Chungking Express)

Wong Kar Wai adalah sutradara legenda Hong Kong yang sampai sekarang masih dipuja banyak penikmat film. Tak hanya sinematografinya yang ciamik, plot filmnya pun dianggap sebagai terobosan yang susah ditiru. Ia beberapa kali merilis film romantis dengan latar vintage.

Bila ingin menikmati karyanya, mulai dulu dengan Chungking Express (1994), lanjut dengan Fallen Angels (1995) dan In the Mood for Love (2000). Jangan lewatkan pula film melodrama Happy Together (1997). Selain penggemar film romantis, karya-karya sinematik Wong Kar Wai cocok buat pegiat fotografi. Estetikanya yang khas dan inovatif, bakal memperkaya referensimu. 

Setelah mengenal mereka, rasanya kamu tak akan lagi mengenal istilah genre shaming (kecenderungan meremehkan satu genre tertentu). Tak pernah bikin cerita klise, enam sutradara film di atas jadi bukti kalau film romantis pun bisa jadi referensi kreatif yang menarik bahkan sumber pembelajaran kehidupan. 

Baca Juga: 7 Rekomendasi Film Debut Sutradara yang Menang Oscar, Sudah Nonton?

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Hella Pristiwa

Berita Terkini Lainnya