8 Fakta Film Spencer, Drama Psikologi dan Biografi Putri Diana

Spencer adalah film tentang seorang perempuan Inggris yang sangat terkenal dan perannya dalam keluarga kerajaan Inggris, yang ditulis oleh Steven Knight, seorang penulis sejarah budaya Inggris, yang terkenal dengan karya-karyanya seperti film Peaky Blinders dan Dirty Pretty Things.

Spencer dibintangi oleh pemeran utama Inggris, seperti Timothy Spall dan Sally Hawkins. Namun, tidak semua yang terlibat dalam film ini adalah orang Inggris, sutradara Chili Pablo Larrain, dan aktris utamanya, Kristen Stewart, adalah orang Amerika. Selain itu, film ini juga didanai oleh dua produser asal Jerman.

Karena pembatasan ekonomi dan politik setelah Brexit, atau Inggris meninggalkan Uni Eropa, Spencer menjadi salah satu film produksi Inggris pertama yang syuting di daratan Eropa. Sebelum syuting dimulai, dilansir laman Deadline, pembuat film tidak bisa memilih aktor Inggris untuk memerankan dua putra Diana, William dan Harry, karena keterbatasan visa kerja.

Kristen Stewart adalah aktris dengan beberapa film besarnya, seperti Twilight dan Snow White and the Huntsman, itu sebabnya, Spencer menandai tolok ukur baru untuk aktris tersebut. Sebelum film tersebut dirilis secara luas, banyak rumor yang memperkirakan bahwa Stewart akan menerima nominasi Academy Award pertamanya. Tentu, ini menjadi tantangan berat bagi Stewart untuk memerankan Putri Diana.

"Saya bukan dari Inggris, saya tidak memiliki investasi khusus dalam keluarga kerajaan. Saya adalah orang biasa, dan harus mempelajarinya secara intuitif," ungkapnya saat diwawancarai Entertainment Weekly. 

Stewart bahkan memiliki pelatih khusus untuk mengajarinya aksen Inggris. Belum lagi, dia harus menyempurnakan aksen itu dengan ciri khas Diana saat berbicara. Stewart juga mempelajari seluk beluk kerajaan Inggris dengan menonton serial The Crown. Mengulik kehidupan Diana dengan menonton semua wawancaranya, membaca beberapa biografinya, dan mempelajari setiap foto Diana.

Kristen Stewart menanggung beban yang berat untuk memerankan Putri Diana. Hal itu sampai mempengaruhi kesehatannya. Seperti yang dia katakan kepada BBC, "Saya tidak bisa membuka mulut selama dua minggu sebelum kami mulai syuting." Seperti yang diketahui, Stewart mengalami TMJ atau gangguan pada sendi rahangnya.

Peran itu juga membenamkan Stewart tentang pengalaman yang dialami mendiang Putri Diana. "Rasanya sangat spiritual dan menakutkan, dan saya sangat terbebani oleh perasaan dia," kata Stewart mengenai adegan di mana dia menuruni tangga saat memerankan karakter Diana.

Stewart juga menyayangkan bahwa Diana sudah meninggal. "Dia merasa sangat hidup bagi saya ketika saya membuat film ini," kata Stewart. "Tetapi ada saat-saat di mana tubuh dan pikiran saya lupa bahwa dia sudah meninggal. Saya tidak bisa menerimanya." 

Selain memiliki suara khas yang menjadikan Radiohead salah satu band paling eksperimental dan terdepan dalam musik, gitaris Jonny Greenwood juga merupakan komposer film. Dia adalah musisi favorit dari seorang penulis-sutradara Paul Thomas Anderson.

Ia pernah membuat soundtrack untuk film There Will Be Blood, The Master, Inherent Vice, dan Phantom Thread. Pada tahun 2021, Greenwood menyempurnakan tiga film dan berhasil meraih penghargaan utama untuk The Power of the Dog, Licorice Pizza karya Anderson, dan Spencer.

"Saya menonton beberapa film kerajaan, yang penuh dengan adegan Istana Buckingham, dengan klakson meriah dan harpsichord berdenting di atasnya," kata Greenwood kepada NME. "Saya ingin menekankan betapa kacau dan penuh warnanya sosok Putri Diana, di antara semua tradisi kerajaan itu." Greenwood membuat instrumen Spencer menggunakan alat musik kettle drums, organ pipa, harpsichord — yang dia improvisasi dengan genre jazz.

Spencer memulai debutnya di festival film pada musim gugur 2021, dan Spencer menjadi yang terbaru dalam sejumlah proyek untuk menghormati, merayakan, atau memahami Putri Diana.

Musim keempat dari The Crown Netflix, sebuah serial yang mencakup kronologi masa pemerintahan Ratu Elizabeth II, berfokus pada sikap dingin keluarga kerajaan terhadap Diana yang dianggap bermasalah dan rumit, yang diperankan oleh Emma Corrin, dan ia menerima nominasi Emmy atas perannya sebagai Putri Diana.

Sekitar waktu yang sama, Netflix menayangkan Diana the Musical, sebuah film musikal Broadway yang meliput kehidupan kerajaan. Lalu ada Diana and I, sebuah film BBC2 yang mengisahkan dampak dari kematian Diana kepada orang-orang di Inggris, yang berlatar pada kematiannya dan pemakaman bersejarahnya.

Dan sebelum Kristen Stewart memerankan Diana dalam Spencer, Naomi Watts juga memerankan Putri Diana dalam berjudul Diana, sebuah film biografi yang membuatnya mendapatkan nominasi Razzie Award untuk Aktris Terburuk pada tahun 2014.

Dalam Spencer, ada adegan di mana Diana (Kristen Stewart) berkeliaran di sekitar Sandringham House dengan perasaan yang kacau balau dan sangat emosional, tenggelam dalam kesedihan. Adegan ini mungkin mengingatkan kita pada Jackie, (2016) film Pablo Larrain, di mana Natalie Portman memerankan Ibu Negara Jacqueline Kennedy, ketika ia sangat berduka setelah pembunuhan suaminya, Presiden John Kennedy.

Juga, pada tahun 2016, Larrain menyutradarai Neruda, sebuah film biografi tentang penyair yang memenangkan Hadiah Nobel bernama Pablo Neruda.

"Saya tidak pernah menjadi seseorang yang sangat pandai melangkah keluar dari diri saya sendiri," ungkapnya saat diwawancarai Los Angeles Times.

Meskipun Kristen Stewart telah mempersiapkan diri dengan baik untuk memerankan Putri Diana, tetapi ia masih tidak percaya diri dan khawatir jika perannya tidak bisa memuaskan banyak pihak, terutama kekhawatirannya sebagai sosok seorang ibu yang protektif, mengingat dia belum memiliki  anak.

Alur cerita Spencer menyangkut keputusan sulit Putri Diana untuk memisahkan Pangeran Charles, suami dan ayah dari dua anaknya, William dan Harry. Diana ingin meninggalkan kehidupan kerajaan yang sangat dia benci.

Spencer sendiri memiliki banyak adegan gelap, seperti ketika sang putri berhalusinasi terkait kematiannya, membayangkan jika ia tersedak kalung mutiara, menjatuhkan dirinya ke bawah tangga, dan sengaja memuntahkan makanan. Dilansir Vogue, Diana memang menderita bulimia.

Dari sudut pandang pembuatan film, adegan-adegan itu menunjukkan betapa menderitanya Diana, tetapi menurut beberapa pakar dan kritikus kerajaan, adegan-adegan seperti itu dianggap tidak pantas. "Sangat kejam menggambarkannya seperti ini. Sama sekali tidak perlu," kata editor Majesty Magazine, Ingrid Seward kepada The Sun. "William dan Harry akan sangat marah dan terluka tentang ini." Pengamat kerajaan Penny Juror sependapat.

Kita memiliki persepsi sendiri mengenai film-film yang telah kita nonton. Apakah kamu sudah menonton Spencer? Bagaimana pendapatmu?