5 Fakta Film The Fabelmans, Terinspirasi Masa Kecil Steven Spielberg!

Dalam menggarap naskah The Fabelmans, Steven Spielberg menggandeng Tony Kushner. Bukan sosok asing, Kushner pernah terlibat dalam sejumlah film arahan Spielberg, seperti Munich (2005), Lincoln (2012), dan West Side Story (2021).

Bahkan, berkat Munich dan Lincoln, Kushner berhasil meraih dua kali nominasi Best Adapted Screenplay di Academy Awards. Tak hanya Kushner saja, Spielberg pun turut menggaet tiga kolaborator lain langganannya, Janusz Kamiński (sinematografer), Michael Kahn (editor), dan John Williams (komposer).

Ngomongin John Williams, kamu pasti masih ingat dengan aransemennya yang megah dalam Jurassic Park (1993), dong? Jadi penasaran gimana musik garapan Williams dalam The Fabelmans nanti.

Meski telah membintangi banyak film keren, Michelle Williams nyatanya belum pernah bermain dalam film arahan Spielberg. Jadi kolaborasi perdana, The Fabelmans hadirkan Williams sebagai Mitzi Fabelman, ibu rumah tangga sekaligus pianis berbakat.

Williams tak sendiri, ia ditemani oleh Paul Dano dan Seth Rogen. Paul Dano, yang mencuri perhatian sebagai Riddler dalam The Batman (2022), memerankan Burt Fabelman, kepala keluarga yang berprofesi sebagai ahli komputer.

Sementara itu, Seth Rogen tampil sebagai Bennie Loewy, sahabat baik Burt sekaligus sosok "paman" dalam keluarga Fabelman. Tak hanya nama-nama kondang di atas, The Fabelmans pun menghadirkan sederet aktor muda yang tengah bersinar.

Mereka adalah Gabriel LaBelle, Julia Butters, Oakes Fegley, Gabriel Bateman, dan Chloe East. Khusus LaBelle, aktor kelahiran Kanada tersebut dipercaya Spielberg untuk memerankan Sammy Fabelman, karakter sentral yang bercita-cita menjadi pembuat film.

Berlatar di Arizona, Amerika Serikat, setelah Perang Dunia II, The Fabelmans mengikuti kehidupan Sammy Fabelman (Gabriel LaBelle) dan kedua orangtuanya, Mitzi (Michelle Williams) dan Burt (Paul Dano). Namun, ketika rahasia keluarganya terungkap, Sammy menyadari kalau kecintaannya terhadap film membantunya menemukan jalan keluar.

Trailernya sendiri mengungkap detail-detail menarik yang sayang untuk dilewatkan. Mulai dari peran sang ibu dalam memperkenalkan sinema kepada Sammy, momen ketika Sammy melihat film di bioskop untuk pertama kali, hingga timbulnya masalah keluarga yang terlihat pelik. Meski cuma trailer, keajaiban sinema khas Spielberg tetap terasa!

Dilansir Deadline, The Fabelmans dibuat oleh Spielberg untuk mengenang mendiang kedua orangtuanya, Leah Adler dan Arnold Spielberg. Konon, karakter Mitzi dan Burt dibuat berdasarkan Leah dan Arnold semasa hidup, lho.

Dalam suatu wawancara, Janusz Kamiński, selaku sinematografer, pun menegaskan kalau The Fabelmans terinspirasi dari kehidupan Spielberg saat usia 7-18 tahun (diwakilkan oleh karakter Sammy Fabelman). Bahkan, ia juga menambahkan kalau film ini merupakan karya Steven Spielberg yang paling personal.

Sebelum diputar di bioskop Amerika Serikat pada 11 November nanti, The Fabelmans mendapat kehormatan untuk tayang perdana di Toronto International Film Festival (TIFF) pada 10 September kemarin. Respons para kritikus yang datang sungguh luar biasa.

Hal tersebut dibuktikan oleh skor 96 persen yang berhasil diraih The Fabelmans dalam situs pengumpul ulasan film terpopuler, Rotten Tomatoes. Lantas, apakah The Fabelmans bakal tayang di Indonesia?

Jangan khawatir, lewat akun Twitter resminya, CBI Pictures, salah satu distributor film terkemuka di Indonesia, telah mengonfirmasi kalau film ini akan segera ditayangkan di bioskop tanah air. Jadi, sabar sebentar lagi, ya!

Melihat respons kritikus yang luar biasa, tak heran jika The Fabelmans diramal bakal berjaya dalam Academy Awards tahun depan. Nah, sambil menunggu penayangannya di Indonesia, kamu dapat menonton deretan film kelas Oscar garapan Steven Spielberg lainnya, seperti Schindler's List (1993) dan Saving Private Ryan (1998).