Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Kelam Daki, Iblis Oiran Era Taishou di Demon Slayer

Cuplikan anime Demon Slayer (dok. Ufotable/Demon Slayer)
Cuplikan anime Demon Slayer (dok. Ufotable/Demon Slayer)
Intinya sih...
  • Oiran di era Taishou: Sejarah oiran sebagai simbol glamor dan eksploitasi di Yoshiwara era Taishou.
  • Kecantikan sebagai topeng: Daki menggunakan kecantikan untuk menutupi sifat kejamnya, sejalan dengan simbolisme Yoshiwara.
  • Manipulasi dan kekuasaan: Daki memanfaatkan status oiran untuk mengendalikan orang di sekitarnya, mencerminkan relasi kuasa yang menindas perempuan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam arc Entertainment District atau Yoshiwara di Demon Slayer, penonton diperkenalkan dengan sosok Daki, seorang iblis tingkat atas yang menyamar sebagai oiran cantik. Penokohan ini bukan kebetulan, melainkan memanfaatkan status oiran dalam sejarah Jepang sebagai simbol glamor sekaligus kelamnya distrik hiburan. Di balik kecantikannya, oiran juga menyimpan sisi gelap eksploitasi. Daki digambarkan sebagai manifestasi paling ekstrem dari kontradiksi itu.

1. Oiran di era Taishou

Cuplikan anime Demon Slayer (dok. Ufotable/Demon Slayer)
Cuplikan anime Demon Slayer (dok. Ufotable/Demon Slayer)

Secara historis, oiran adalah pelacur kelas atas yang ahli dalam seni, musik, hingga tata krama. Meski pamornya menurun sejak era Meiji, Yoshiwara di era Taishou masih mempertahankan jejaknya sebagai pusat hiburan. Dengan latar ini, masuk akal bila Daki, iblis yang hidup berabad-abad, menyamar sebagai oiran untuk memangsa manusia tanpa dicurigai latar belakangnya.

2. Kecantikan sebagai topeng

Cuplikan anime Demon Slayer (dok. Ufotable/Demon Slayer)
Cuplikan anime Demon Slayer (dok. Ufotable/Demon Slayer)

Daki digambarkan sangat memesona, sesuai standar oiran yang harus menaklukkan tamu dengan kecantikan dan daya tarik. Namun dalam dirinya, kecantikan hanyalah topeng. Ia menggunakan penampilan glamor untuk menutupi sifat aslinya yang kejam, sejalan dengan simbolisme Yoshiwara: permukaan berkilau yang menyimpan penderitaan perempuan di dalamnya.

3. Manipulasi dan kekuasaan

Cuplikan anime Demon Slayer (dok. Ufotable/Demon Slayer)
Cuplikan anime Demon Slayer (dok. Ufotable/Demon Slayer)

Sebagai oiran, Daki punya posisi sosial tinggi di distrik hiburan. Status ini ia manfaatkan untuk mengendalikan orang-orang di sekitarnya, termasuk pemilik rumah bordil dan para pelanggan. Hal ini menggambarkan bagaimana oiran di masa lalu sering terjebak dalam relasi kuasa: tampak berkuasa di panggung, tapi sesungguhnya terikat sistem yang menindas dan begitu kejam terhadap perempuan.

4. Simbol iblis dalam tubuh perempuan

Cuplikan anime Demon Slayer (dok. Ufotable/Demon Slayer)
Cuplikan anime Demon Slayer (dok. Ufotable/Demon Slayer)

Daki bukan sekadar iblis biasa. Dengan tubuh perempuan cantik yang menawan, ia menjadi representasi “godaan” yang mematikan. Pilihan menjadikannya oiran bukan hanya estetika, tapi juga kritik simbolis: kecantikan bisa dijadikan senjata, dan dunia hiburan Yoshiwara adalah tempat di mana manusia diperdagangkan, sama kelamnya dengan nasib Daki yang menjadi korban.

5. Kontras dengan Nezuko

Cuplikan anime Demon Slayer (dok. Ufotable/Demon Slayer)
Cuplikan anime Demon Slayer (dok. Ufotable/Demon Slayer)

Daki juga berfungsi sebagai cermin bagi Nezuko. Keduanya sama-sama perempuan muda yang jadi iblis, tapi Nezuko memilih melindungi manusia, sedangkan Daki memakannya. Kontras ini memperkuat tema besar Demon Slayer: manusia tetap punya pilihan moral, bahkan ketika terikat takdir pahit.

Daki sebagai oiran iblis bukan hanya menambah daya tarik estetis dalam arc Entertainment District di anime Demon Slayer, tapi juga membawa lapisan simbolik. Ia adalah representasi sisi gelap kecantikan, gemerlap palsu distrik hiburan, dan kritik atas eksploitasi perempuan di masa lalu. Dengan menjadikan Daki oiran, Demon Slayer mengingatkan bahwa di balik cahaya lentera Yoshiwara, selalu ada bayangan kelam yang tak bisa disembunyikan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Hype

See More

8 Meme Anime tentang Cokelat Paling Kocak, Kesukaan Titan?

04 Sep 2025, 16:28 WIBHype