Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Film Tanduk Setan, Antologi dengan Kearifan Lokal!

potret presscon film Tanduk Setan (IDN Times/Rani Asnurida)
Intinya sih...
  • Film Tanduk Setan yang dijadwalkan tayang perdana pada 14 Maret 2024, menghadirkan dua kisah berbeda tentang kelahiran dan kematian, digarap oleh sutradara Amriy R. Suwardi dan Bobby Prasetyo.
  • Film ini kaya akan budaya lokal dengan penggunaan bahasa Jawa dan Serang, serta pemilihan aktor setempat yang natural. Meski demikian, tetap melibatkan beberapa nama artis terkenal.
  • Penayangan film ini di bioskop pada bulan Ramadan disebut memiliki kisah yang sejalan dengan tema Ramadan, yakni peristiwa dini hari (kelahiran) dan matahari terbenam (kematian).

Jakarta, IDN Times - Film Tanduk Setan dijadwalkan tayang perdana pada 14 Maret 2024. Bukan sekadar horor biasa, film produksi StarVision tersebut menyajikan berbagai keunikan yang terinspirasi dari kearifan lokal.

Uniknya, Tanduk Setan menghadirkan dua kisah berbeda yang diangkat dan digarap oleh sutradara berbeda pula tentang kelahiran dan kematian yang sangat dekat dengan fitrah manusia. Biar gak semakin penasaran, berikut IDN Times rangkum sederet fakta menarik film Tanduk Setan yang segara tayang pada bulan Ramadan.

1. Merupakan film antologi dengan dua sutradara yang berbeda

potret presscon film Tanduk Setan (IDN Times/Rani Asnurida)

Tanduk Setan menjadi salah satu film horor dengan ciri khas yang cukup kuat. Pasalnya, film ini hadir dengan konsep antologi dari dua film berbeda tentang kelahiran dan kematian. Kedua cerita tersebut juga digarap oleh sutradara yang berbeda pula, lho. Mereka adalah Amriy R. Suwardi (Kelahiran) dan Bobby Prasetyo (Kematian).

Meski keduanya adalah sutradara baru, Ifa Isfansyah selaku produser mengatakan bahwa Amriy R. Suwardi dan Bobby Prasetyo memiliki visi yang layak didukung.

"Amriy dari film pendeknya saja sudah membuat film horor yang menarik dan saat bicara mengenai film ini, dia juga pengin membuat film ber-genre itu. Begitu juga dengan Bobby," kata Ifa Isfansyah dalam press conference film Tanduk Setan yang berlangsung di XXI Epicentrum, Jakarta, Kamis (7/3/2024).

2. Angkat kisah seram yang dekat dengan masyakat

potret presscon film Tanduk Setan (IDN Times/Rani Asnurida)

Uniknya, dalam film Tanduk Setan, ada dua cerita berbeda tentang kelahiran dan kematian yang sangat dekat dengan fitrah manusia. Nah, kedua cerita tersebut dibungkus dengan kisah seram yang sering dibicarakan oleh masyarakat lokal.

Karena sudah lama tinggal di Yogyakarta, Bobby Prasetyo pun tertarik untuk membawa cerita seram yang paling sering ia dengar dari masyarakat setempat saat dirinya sedang duduk di angkringan.

"Dari obrolan-obrolan yang sering saya dengar ketika saya minum teh anget di angkringan, saya bikin isu yang sangat mungkin terjadi di sana. Jadi ketika melepasnya dalam sebuah film, visi saya komplit, karena akan mudah diterima," kata Bobby Prasetyo.

3. Menggunakan bahasa Jawa-Serang

potret presscon film Tanduk Setan (IDN Times/Rani Asnurida)

Bisa dikatakan, film Tanduk Setan merupakan salah satu film horor yang kaya akan budaya lokal. Penonton bisa langsung merasakan hal tersebut lewat penggunaan bahasa Jawa dan Serang. Ifa Isfansyah menjelaskan, hal tersebut sengaja dilakukan untuk membuat cerita film menjadi natural, sesuai dengan realita para karakternya.

"Yang pengin kita capture ini memang realitanya. Kebetulan realitanya, karakter-karakter yang ada di film ini memang berbahasa daerah, Jawa dan Serang."

Terkait hal tersebut, Ifa Isfansyah juga mengaku tidak khawatir menggunakan bahasa Jawa dan Serang, karena penonton di masa kini sudah terbiasa untuk membaca subtittle. Sehingga, ia bisa menawarkan keberagaman yang luar biasa untuk memperlihatkan budaya lokal dengan lebih luas lagi.

4. Dibintangi oleh sederet aktor lokal

potret presscon film Tanduk Setan (IDN Times/Rani Asnurida)

Perspektif lokal film Tanduk Setan juga bisa dilihat dari para pemainnya, nih. Alih-alih menggandeng aktor papan atas dengan nama besar, film ini justru memilih aktor lokal yang belum banyak dikenal.

Kendati demikian, Chand Parwez selaku produser menyebut, akting semua para pemain Tanduk Setan juga sangat natural dan terlihat nyata, lho.

"Saya melihat, semua yang main di sini sangat luar biasa pencapaian aktingnya. Semuanya, kita gak merasa seperti sedang menata peran atau berakting. Kita melihat ini sebagai sebuah hal yang sangat nyata."

Meski didominasi oleh artis lokal, Tanduk Setan tetap melibatkan beberapa nama artis seperti Taskya Namya dan Diah Permatasari untuk memberikan daya tarik tersendiri.

5. Tayang pada bulan Ramadan

potret presscon film Tanduk Setan (IDN Times/Rani Asnurida)

Menurut Chand Parwez, film Tanduk Setan memiliki kisah yang cukup sejalan dengan Ramadan, karena terjadi saat peristiwa dini hari (kelahiran) dan matahari terbenam (kematian). Oleh karenanya, mereka pun sepakat menayangkan film Tanduk Setan di bioskop pada Ramadan, tepatnya, Kamis (14/3/2024).

Deretan fakta film Tanduk Setan, film horor antologi dengan kearifan lokal ini makin menarik ya. Gimana? Sudah siap untuk menyaksikan kengerian yang dihadirkan lewat peristiwa kelahiran dan kematian?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triadanti
Rani Asnurida
Triadanti
EditorTriadanti
Follow Us