Bagaimana Adegan Jump Scare Dibuat dalam Film Horor?

Jump scare jadi elemen penting dalam film horor

Film horor tanpa adegan jump scare bagaikan sayur tanpa garam. Sekilas, teknik pembuatannya terlihat cukup mudah dan sederhana, karena mengandalkan efek suara menggelegar saat objek tak terduga muncul di layar. Namun hal tersebut selalu berhasil membuat penontonnya terkesiap dan ketakutan akan teror yang muncul secara tiba-tiba.

Adegan jump scare yang dibuat dengan apik dan orisinil mampu menghadirkan kengerian dan menjadi mimpi buruk bagi penontonnya. Tidak heran rasanya jika hampir setiap film horor memiliki adegan jump scare.

Namun, benarkah adegan jump scare hanya mengandalkan suara menggelegar dan kemunculan objek tak terduga? Apakah ada unsur lain yang dimuat dalam adegan jump scare? Lantas, bagaimana adegan jump scare dibuat untuk menakuti penontonnya?

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Horor Penuh Jump Scare yang Bikin Jantung Mau Copot

1. Apa itu jump scare?

Bagaimana Adegan Jump Scare Dibuat dalam Film Horor?The Conjuring (dok. New Line Cinema/The Conjuring)

Jump scare merupakan salah satu trik klasik yang digunakan dalam film horor. Pada dasarnya, jump scare dibuat berdasarkan teori tentang rasa takut itu sendiri, yakni rasa takut berasal dari beragam emosi yang menumpuk dalam diri seseorang.

Dalam adegan jump scare, rasa takut merupakan pondasi utamanya. Ketika si karakter berpikir sesuatu akan terjadi dan hal tersebut benar terjadi, maka itu alat penggerak utama untuk membangun dan menciptakan ketegangan dalam adegan tersebut.

Kemudian, jump scare juga hadir tanpa adanya antisipasi, sesuatu yang mengerikan terjadi diiringi dengan lantunan musik yang kencang. Singkatnya, jumpscare adalah teknik untuk menakuti penontonnya dengan kemunculan objek tak terduga secara tiba-tiba.

2. Sejarah jump scare

https://www.youtube.com/embed/RFtZAVgf1Yg

Adegan jump scare sendiri baru terkenal pada 1980-an, di mana film slasher berada di puncak popularitas. Mengingat genre horor sudah eksis sejak pertama kali industri perfilman berkembang, jump scare pertama kali muncul dalam film Cat People (1942).

Adegan tersebut dibuat oleh editor Mark Robson dalam proses editing menggunakan objek yang sama sekali tidak berbahaya untuk menimbulkan ketakutan. Teknik jump scare yang satu ini lantas dikenal sebagai The Lewton Bus yang dinamai berdasarkan nama sang produser Val Lewton.

Adegan jump scare tersebut mengikuti Alice yang tengah berjalan pulang ke rumah dan tersadar bahwa dirinya sedang diikuti. Dari sana ketegangan mulai terbangun, sehingga menciptakan atmosfer tak menyenangkan dan menimbulkan keresahan.

Tensinya semakin meningkat ketika Alice panik dan berlari. Ketegangannya memuncak ketika sebuah bus muncul tiba-tiba dengan suara yang keras. Hal tersebutlah yang mendasari terciptanya adegan jump scare.

Baca Juga: 10 Film Horor tanpa Jump Scares yang Tetap Menakutkan, Berani Nonton?

3. Jenis-jenis adegan jump scare

Bagaimana Adegan Jump Scare Dibuat dalam Film Horor?The Conjuring 2: The Enfield Poltergeist (dok. Blumhouse Productions/The Conjuring 2: The Enfield Poltergeist)

Secara garis besar, adegan jumpscare dibagi menjadi dua jenis, yakni shock dan suspense. Simak penjelasannya berikut iniL

  • Shock

Adegan jump scare dibuat oleh peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba dan tak terduga. Seperti dalam film Jaws, adegan berfokus pada Brody yang kesal dan frustasi akibat dari tekanan yang ia dapat dari berbagai pihak agar dapat segera menangkap hiu putih.

Karena sibuk mengoceh, Brody menyebarkan umpan secara serampangan ke laut. Kemudian, tanpa diduga, hiu putih muncul dihadapannya. Lebih dari cukup untuk membuat penontonnya terkejut atau berteriak karena tidak mengantisipasi adegan tersebut sama sekali.

  • Suspense

Adegan jump scare dibuat oleh peristiwa yang sedang terjadi. Seperti dalam film It, adegan dimulai dengan The Losers Club yang melihat tayangan slide foto yang menangkap wujud asli Pennywise di sebuah ruang tertutup.

Tayangan slide foto tersebut bergerak dengan sendirinya, dimana di setiap slide-nya sosok Pennywise semakin mengabur dan sepenuhnya menghilang dari foto. Lalu, Snap! Pennywise yang asli muncul di hadapan mereka.

4. Proses pembuatan adegan jumpscare

Bagaimana Adegan Jump Scare Dibuat dalam Film Horor?It Follows (dok. Two Flints/It Follows)

Untuk menghasilkan adegan jump scare yang mengerikan dan tidak terlihat murahan, ada beberapa teknik yang digunakan oleh para pembuat film yakni timing, withholding information, the sting, dan misdirection.

  • Timing

Waktu bisa menjadi senjata utama menciptakan adegan jump scare yang elegan. Direkam dalam single tracking shot, teknik merekam adegan di mana kamera mendekati atau menjauhi objek, berdurasi panjang mampu membuat proses antisipasinya terasa jauh lebih mengerikan dari jumpscare itu sendiri.

Seperti dalam The Shining, kamera mengikuti Dick Halloran menyusuri lorong untuk mencari tahu apakah ada orang atau tidak di hotel tersebut. Direkam dalam long shot berdurasi lebih dari satu menit, kita dihadapkan pada belasan bahkan puluhan hal buruk yang dapat terjadi pada Halloran jika tidak segera keluar dari bangunan hotel.

Ketika hal buruk itu terjadi, saat Jack menyerang Halloran secara brutal, kita sebagai penonton tidak terlalu terkejut. Justru teror ketika mengikuti Halloran terasa jauh lebih nyata dan mengerikan.

  • Withholding information

Teknik ini membuat sesuatu terlihat kabur menjadi elemen penting dalam adegan jump scare. Pada umumnya, adegan akan diambil dalam wide shot, di mana mencakup hampir seluruh bagian dari latar adegan tersebut. Di sinilah para pembuat film akan bermain dengan apa yang bisa kita lihat dan apa yang tidak bisa kita lihat, membuat penonton gelisah dan bertanya-tanya dari arah mana terornya akan datang.

Withholding information sendiri sangat sempurna digunakan dalam film horor yang mengusung konsep found footage. Dengan sudut pandang terbatas membuat adegannya terasa lebih mencekam. Adegan yang terkesan goyah dan direkam secara close-up pada setiap objek membuat kita sebagai penonton kesulitan melihat situasi di sekitar latar adegan. Adegan jumpscare dapat dihasilkan dengan sangat apik bahkan hanya dengan menggunakan gerakan kamera yang kecil seperti dalam film The Blair Witch.

  • The Sting

Bukan adegan jumpscare namanya jika tidak disertai suara keras dan sarat akan teror. The Sting biasanya dibuat dari musik instrumental dengan nada yang tinggi.

Disandingkan dengan adegan yang dibangun dalam atmosfer sunyi tentu membuat penonton yang semula fokus pada adegan seketika terlonjak dengan kejutan suara menggelegar yang memekakan telinga. Sebut saja adegan loteng di Sinister, adegan cermin di Woman in Black, hingga kemunculan Jennifer dari antah-berantah di Jennifer’s Body.

  • Misdirection

Mematahkan ekspektasi penonton adalah cara terbaik dalam membuat adegan jump scare yang ikonik. Adegan tersebut akan dibangun dengan memaksa kita fokus pada satu hal yang berpotensi besar menjadi ancaman hingga lupa untuk mengecek tempat-tempat lain yang sama-sama dapat menjadi sumber teror.

Seperti dalam film The Sixth Sense, kita terlalu penasaran dengan apa yang membuat hiasan bunga di kamar Cole bisa bergerak sendiri dan dibuat terkejut dengan kehadiran tangan misterius dari bawah tempat tidur.

  • Fake-out

Fake out atau memalsukan jump scare dikenal ampuh menghadirkan teror yang ikonik. Seperti dalam It Follows, Jay yang ketakutan memohon dan meyakinkan teman sekamarnya kalau orang yang mengetuk pintu kamarnya adalah sosok mengerikan yang tengah menghantuinya.

Namun, ketika pintunya dibuka, kita diperlihatkan pada Kelly, teman Jay yang lain. Kemudian, hal tersebut segera dipatahkan dengan kemunculan sosok mengerikan yang tiba-tiba tepat di belakang Kelly.

Menjelma sebagai hal yang lumrah dalam film horor tidak membuat adegan jumpscare kehilangan pamornya. Jump scare tetap menjadi primadona dalam menghadirkan teror yang mengerikan lewat modifikasi dan inovasi yang eksperimental, orisinal dan terasa segar dari kalangan sineas muda.

Baca Juga: Tak Umbar Jump Scare, Ini 7 Kelebihan Film Horor Hereditary

Febby Arshani Photo Verified Writer Febby Arshani

hehe

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya