5 Film Terbaik Charlie Kaufman, Ahli Menulis Film Nyeleneh yang Keren
Charlie Kaufman di balik layar I'm Thinking of Ending Things (latimes.com)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kemampuan Charlie Kaufman dalam menulis naskah film tidak perlu diragukan lagi. Memiliki gaya pendekatan dan metode penulisan yang unik, laki-laki kelahiran 19 November 1958 tersebut membuat karya tulisannya bagaikan angin segar lewat narasi yang kental akan nuansa surealis, mencengangkan, dan terkadang membingungkan dalam artian positif.
Kepiawaian Charlie Kaufman dalam menulis naskah film tentu tidak luput dari pemahamannya akan jiwa dan tingkah laku manusia di kehidupan sehari-hari. Dikombinasikan dengan selera humor tidak biasa, Kaufman menelurkan sederet film besar yang mengukuhkan namanya sebagai salah satu penulis naskah ikonik di Hollywood.
Telah menulis belasan judul film dan serial selama 30 tahun berkarier sebagai penulis sekaligus sutradara, berikut rekomendasi film terbaik Charlie Kaufman. Konsepnya boleh nyeleneh, tetapi selalu keren!
Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Tentang Perjalanan Waktu, Terbaik Sepanjang Masa!
1. Being John Malkovich (1999)
Being John Malkovich (dok. Gramercy Pictures/Being John Malkovich)Bisa dibilang, cukup jarang ada seorang penulis naskah membuat film debutnya sebagai film terbaik di sepanjang kariernya. Namun, hal tersebut bukan hal mustahil bagi Charlie Kaufman.
Disutradarai oleh Spike Jonze, Being John Malkovich menyuguhkan film surealis yang mengawinkan fantasi dan komedi dalam alur yang berjalan layaknya mimpi. Tidak heran jika kejeniusan Kaufman dalam menggarap naskah tersebut diganjar nominasi Oscar untuk kategori Best Writing Screenplay.
Being John Malkovich mengikuti Craig Schwartz (John Cusack), seorang puppeteer gagal yang terancam bangkrut. Agar dapat menyambung hidup dan menyelamatkan pernikahannya dengan sang istri, Lotte (Cameron Diaz), Craig terpaksa bekerja sebagai juru arsip di Lester Corp. Suatu hari, dirinya menemukan sebuah pintu rahasia di gedung tempatnya bekerja yang membawanya masuk ke dalam kepala John Malkovich.
2. Synecdoche, New York (2008)
Synecdoche, New York (dok. Likely Story/Synecdoche, New York)Charlie Kaufman memulai debut penyutradaraannya pada 2008 melalui film Synecdoche, New York. Film yang juga ditulis oleh Kaufman tersebut mengeksplor tentang seni, hubungan, dan kehidupan dalam balutan surealis yang membawa kita ke semesta berbeda.
Synecdoche, New York tidak hanya menjadi karya Charlie Kaufman paling orisinal, tapi juga menghadirkan kisah yang menyedihkan, filosofis, dan multitafsir.
Film ini menceritakan seorang sutradara teater bernama Caden Cotard (Philip Seymour Hoffman) yang mendedikasikan hidupnya menciptakan pertunjukan epik namun tetap terasa jujur. Di tengah upayanya membuat replika New York untuk pertunjukan terbarunya, Cotard mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan dengan perempuan yang ia cintai.
3. Eternal Sunshine of Spotless Mind (2004)
cuplikan film Eternal Sunshine of the Spotless Mind (dok. Focus Features/Eternal Sunshine of the Spotless Mind)Editor’s picks
Charlie Kaufman berhasil menyabet piala Oscar lewat naskah film yang ia tulis, yakni Eternal Sunshine of Spotless Mind. Meskipun mengusung konsep surealis dan artistik, film yang disutradarai Michel Gondry tersebut menyuguhkan kisah cinta dan dinamika antara dua manusia yang saling mencintai dengan nyata.
Dikombinasikan dengan editing yang segar dan improvisasi para pemainnya yang brilian menjadikan Eternal Sunshine of Spotless Mind sebagai salah satu film terbaik di sepanjang karier Charlie Kaufman. Kamu setuju?
Eternal Sunshine of Spotless Mind mengikuti Joel Barish (Jim Carrey) yang patah hati usai mengetahui kekasihnya, Clementine (Kate Winslet), telah melakukan sebuah prosedur yang mampu membantunya menghapus seluruh ingatan yang berkaitan dengannya. Dilanda amarah dan kecewa, Joel memutuskan melakukan hal yang sama. Seiring dengan ingatan tentang Clementine perlahan memudar, Joel sadar bahwa dirinya masih mencintainya dan mungkin terlambat untuk memperbaiki kesalahannya.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Action Comedy yang Bikin Tegang Sekaligus Ngakak!
4. Adaptation. (2002)
Adaptation (dok.Intermedia/Adaptation)Kembali berkolaborasi dengan Spike Jonze, Charlie Kaufman lagi-lagi menulis sebuah kisah yang tidak pernah ada sebelumnya di Hollywood melalui Adaptation..
Terinspirasi dari pengalaman pribadi Kaufman dalam upaya mengadaptasi novel bertajuk The Orchid Thief karya Susan Orlean, bisa dibilang film yang dirilis pada 2002 tersebut membahas secara mendalam mengenai keresahan dan perjuangan Kaufman sebagai seorang penulis yang dibumbui dengan komedi absurd dan adegan ikonik di luar nalar.
Adaptation. berfokus pada Charlie Kaufman (Nicholas Cage), penulis yang diminta untuk menulis naskah film yang diadaptasi dari buku non-fiksi karya Susan Orlean (Meryl Streep) bertajuk The Orchid Thief. Mengalami kesulitan karena buku tersebut tidak memiliki cukup materi untuk diangkat ke layar lebar, situasi Charlie semakin tidak terkendali karena terlalu takut untuk menjalin hubungan dengan gadis pujaannya dan saudara kembarnya, Donald, pindah ke rumahnya dan mulai mengejar mimpinya sebagai penulis naskah.
5. Anomalisa (2015)
Anomalisa (dok. Paramount Animation/Anomalisa)Anomalisa merupakan film panjang kedua yang disutradarai sekaligus ditulis oleh Charlie Kaufman. Kaufman menggandeng Duke Johnson untuk mengarahkan film yang digarap dalam format animasi stop-motion.
Bukan berarti Anomalisa menjadi tontonan ramah anak. Kaufman tetap membawa elemen surealis untuk menghadirkan pengalaman menonton yang sepenuhnya unik dan filosofis.
Anomalisa mengikuti Michael Stone (David Thewlis), laki-laki paruh baya yang bosan dengan rutinitas hidupnya. Satu hari dalam perjalanan bisnis, Michael bertemu Perempuan misterius yang menjadi penawar dari segala permasalahan hidup yang tengah dihadapinya.
Saat ini, Charlie Kaufman tengah disibukkan dengan proyek film terbarunya yang diberi judul Orion and the Dark. Bekerja sama dengan DreamWorks Animation, film yang diadaptasi dari buku berjudul sama karya Emma Yarlett tersebut akan raying di Netflix pada 2024. Kita tunggu sebentar lagi, ya!
Baca Juga: 5 Sutradara Hollywood Ini Kariernya Runtuh Karena Satu Film, Kok Bisa?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Berita Terkini Lainnya
