5 Film Tahun 2025 yang Cepat Dilupakan Publik, Membosankan!

- Fountain of Youth - Guy Ritchie: Film petualangan ini terlalu familiar dan tanpa alasan baru bagi penonton untuk peduli.
- You're Cordially Invited - Nicholas Stoller: Komedi hangat ini terlalu aman dan hambar, tidak ada energi khas komedi Stoller.
- Flight Risk - Mel Gibson: Film aksi generik ini nyaris tak menawarkan sesuatu yang orisinal, banyak penonton merasa tertipu.
Setiap tahun ada deretan film yang dirilis dengan harapan tinggi, entah karena sutradaranya terkenal atau aktornya papan atas. Namun tidak semua film bisa bertahan dalam ingatan penonton apalagi jika isinya terasa biasa saja atau bahkan membosankan. Tahun 2025 pun tidak luput dari fenomena ini, di mana beberapa judul film muncul dengan gebrakan, tapi menghilang tanpa bekas.
Berikut lima film dari tahun 2025 yang tampaknya akan cepat tenggelam dari percakapan publik. Mereka bukan film yang sangat buruk, hanya saja terlalu datar, terlalu mirip, atau terlalu terlambat untuk benar-benar meninggalkan kesan. Kira-kira film apa saja, sih?
1. Fountain of Youth – Guy Ritchie

Film ini mencoba mengikuti jejak sukses film petualangan seperti Indiana Jones, National Treasure, hingga Romancing the Stone, tapi berakhir seperti bayangan buram dari semuanya. Dengan formula yang terlalu familiar yakni pahlawan cerewet, objek mistis, lokasi eksotis, film ini tidak memberi alasan baru bagi penonton untuk peduli.
Guy Ritchie seolah berada di autopilot, menghadirkan petualangan cepat yang memang penuh aksi, tapi hampa rasa. Tidak ada satu pun adegan, dialog, atau karakter yang benar-benar menancap di ingatan. Bahkan King Arthur: Legend of the Sword (2017) yang gagal total masih meninggalkan jejak, sementara film ini terasa seperti tayangan yang segera dilupakan begitu selesai.
2. You’re Cordially Invited – Nicholas Stoller

Dengan nama besar seperti Nicholas Stoller, Reese Witherspoon, dan Will Ferrell, film ini seharusnya menjadi komedi hangat yang menarik perhatian. Sayangnya, zaman keemasan film komedi dengan format seperti ini tampaknya sudah lewat. Dirilis begitu saja di platform streaming, film ini tidak sempat mendapat sorotan.
Materinya pun terlalu aman dan hambar. Tidak ada energi khas komedi Stoller seperti dalam Forgetting Sarah Marshall (2008) atau Neighbors (2014). Bahkan dengan bintang besar di layar, You’re Cordially Invited terasa seperti undangan pesta yang datang terlambat dan basi. Tak heran jika hampir tidak ada yang bisa mengingat adegannya.
3. Flight Risk – Mel Gibson

Mel Gibson mungkin berharap film ini bisa menjadi jalan kembali menuju reputasi lamanya. Namun mengarahkan film aksi generik dengan Mark Wahlberg berkepala plontos dan efek visual murahan, justru memperparah situasi. Bahkan tim pemasaran pun tampak enggan menonjolkan nama Gibson.
Meski sempat berada di puncak box office saat tayang perdana, film ini cepat tenggelam karena nyaris tak menawarkan sesuatu yang orisinal. Banyak penonton yang menonton karena penasaran, tapi keluar bioskop tanpa kesan. Kalau pun ada yang mengingat film ini di akhir tahun, mungkin hanya karena merasa tertipu.
4. Shadow Force – Joe Carnahan

Premisnya sebenarnya cukup menarik yakni mantan agen CIA yang juga mantan pasangan, diburu oleh agensi sendiri. Namun dengan segala potensi itu, Shadow Force malah terkesan seperti serial aksi kelas dua. Bahkan penonton setia genre ini pun tampaknya melewatkannya begitu saja.
Joe Carnahan pernah dianggap sebagai harapan baru di ranah film aksi. Namun film yang dibintangi Kerry Washington dan Omar Sy ini gagal total dalam membangun intensitas. Dirilis awal Mei 2025, tapi seperti lenyap begitu saja tanpa gema. Rasanya seperti film yang bahkan belum sempat hidup sebelum akhirnya mati.
5. In the Lost Lands – Paul WS Anderson

Paul WS Anderson dan Milla Jovovich kembali bekerja sama dalam fantasi gelap yang satu ini. Namun sayangnya, alih-alih jadi karya epik, film ini malah tampak seperti campuran CGI kusam, cerita membingungkan, dan narasi hambar. Bahkan kehadiran Dave Bautista tidak cukup menyelamatkan.
Dengan reputasi sebagai pembuat film B-tier yang laris secara komersial, Anderson biasanya mampu menarik massa. Namun kali ini, filmnya bahkan nyaris tak menembus angka 10 juta dolar AS. Penonton yang melihatnya pun lebih banyak merasa bosan ketimbang terhibur. Rasanya siapa pun yang pernah menontonnya akan segera lupa pernah melakukannya.
Banyak faktor yang membuat sebuah film dilupakan dari naskah yang lemah, gaya penyutradaraan yang basi, hingga waktu rilis yang kurang tepat. Namun satu hal yang pasti yaitu penonton punya banyak pilihan dan jika sebuah film tak memberi alasan untuk diingat, maka ia akan hilang dalam sekejap. Lalu, dari semua film 2025 yang kamu tonton, masih ingat yang mana?