Meski sudah terbukti kalau urutan lahir seseorang tidak punya korelasi langsung dengan kepribadian, banyak orang percaya kalau eldest daughter syndrome (EDS) atau sindrom anak perempuan pertama benar adanya. Deshna Chatterjee dalam tulisannya yang berjudul "Understanding Eldest Daughter Syndrome" untuk jurnal Social Science Research Network membahas term ini secara umum. Menurut studinya, EDS terjadi karena anak perempuan pertama biasanya dibebani tanggung jawab domestik, seperti pengasuhan adik dan orangtua saat lansia.
Padahal, anak pertama, baik laki-laki dan perempuan, sudah diberatkan dengan ekspektasi tinggi dari orangtua mereka untuk jadi kompas moral alias teladan untuk saudara-saudara mereka. Beban ganda tersebut kemudian membuat anak-anak perempuan pertama cenderung jadi people pleaser (memprioritaskan kebahagiaan orang lain ketimbang dirinya sendiri), mengalami kekhawatiran dan stres kronis, hingga menyimpan amarah terhadap anggota keluarga lainnya.
EDS sendiri sebenarnya tidak selalu terjadi di semua keluarga. Ada andil besar gaya pengasuhan orangtua dalam membentuk sindrom tersebut. Namun, kalau boleh didemonstrasikan, sembilan film berikut bisa jadi cerminan bagaimana EDS bisa menjangkiti karakter anak perempuan pertama dalam keluarga. Ini bisa jadi pelajaran buat kita, termasuk orangtua baru yang ogah mengulang kesalahan generasi pendahulu.