Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Film dan Serial yang Buktikan Perlunya Perempuan Mandiri Finansial

The Justice of Bunny King (dok. Madman Films/The Justice of Bunny King)

Seiring dengan emansipasi dan kesadaran akan hak, kemandirian finansial bagi perempuan layak disebut keharusan. Pada akhirnya, kita memang gak bisa mengandalkan orang lain, bahkan orang yang paling kita percaya sekalipun.

Menurut tulisan Conner berjudul 'Financial Freedom: Women, Money, and Domestic Abuse' William & Mary Journal of Race, Gender, and Social Justice, ketidakstabilan finansial kerap jadi faktor yang mendorong perempuan untuk bertahan dalam hubungan tak sehat dengan pasangan intim mereka.

Masalahnya, kemandirian finansial bukan hanya sesederhana punya penghasilan. Laporan WomanACT pada 2020 berdasar wawancara dengan belasan responden menemukan kalau tak jarang, pasangan mengambil paksa penghasilan dan mengelolanya sendiri. Dengan kata lain, meniadakan peran perempuan dalam pengambilan keputusan finansial. 

Ini tentunya jadi kekhawatiran dan alarm untuk semua perempuan di luar sana. Bila kamu masih ragu, coba tonton beberapa film dan serial berikut ini. Makin yakin kalau mandiri finansial itu sesuatu yang tak boleh ditunda lagi. 

1. Maid (2021)

Maid (dok. Netflix/Maid)

Rilis pada 2021, Maid jadi salah satu miniseri dengan pesan terkuat yang pernah dibuat. Serial yang diadaptasi dari sebuah memoar ini secara tak langsung menyerukan isu kekerasan domestik yang kerap menimpa perempuan beserta implikasinya. Salah satu implikasi yang dimaksud adalah kesulitan ekonomi karena korban tergantung secara finansial kepada pasangannya. 

Persis seperti yang dialami si lakon, Alex (Margaret Qualley). Ia kabur dari rumah karena tak kuat tinggal bersama pasangannya yang kasar. Namun, tanpa pendidikan dan pengalaman kerja yang memadai, Alex akhirnya bekerja serabutan untuk bisa bertahan hidup dan menafkahi putri kecilnya. 

2. The Justice of Bunny King (2021)

The Justice of Bunny King (dok. Madman Films/The Justice of Bunny King)

Senada dengan Maid, film fitur karya Gaysorn Thavat ini juga mengikuti pergumulan hidup Bunny (Essie Davis), perempuan korban kekerasan domestik. Bedanya, ia tak sengaja membunuh suaminya saat membela diri dan membuatnya harus mendekam di penjara beberapa waktu. Setelah selesai menjalani hukuman, ia bekerja serabutan di sebuah bengkel dan masalahnya belum punya cukup uang untuk menyewa rumah.

Ia kemudian menitipkan dua anaknya ke rumah salah satu kerabatnya. Namun, lagi-lagi Bunny dikecewakan orang terdekat dan paling ia percaya. Film mengikuti perjuangannya meraih kehidupan layak untuk dirinya dan dua anak tercintanya. 

3. The Great Indian Kitchen (2021)

The Great Indian Kitchen (dok. Cinema Cooks/The Great Indian Kitchen)

Kemandirian finansial juga jadi hambatan untuk lakon di film The Great Indian Kitchen. Datang dari Malayalam, film ini mengikuti perspektif perempuan tanpa nama yang setelah menikah meninggalkan kariernya sebagai guru tari. Awalnya, semua berjalan lancar sampai ia sadar kalau ia terjebak di keluarga konservatif dan patriarki. 

Sang lakon harus bekerja siang malam mengurus rumah dan tinggal bersama mertuanya yang gemar menuntut serta mengatur. Parahnya, ia tak dapat dukungan dari suaminya sendiri. Semua itu membuatnya muak dan akhirnya memutuskan untuk kabur dari pernikahan tersebut dan kembali berkarier di luar rumah. 

4. Anora (2024)

Anora (dok. Universal Pictures/Anora)

Kamu bisa jadi salah satu yang gak puas saat Anora dapat gelar Best Picture pada Oscar 2025. Namun, film ini sebenarnya kaya pesan. Salah satunya menyadarkan kita kalau terlalu bergantung pada orang lain untuk mencapai kebahagiaan adalah keputusan fatal. Seperti yang terjadi pada Ani (Mikey Madison) yang melihat pemuda kaya raya bernama Ivan (Mark Eydelshteyn) sebagai jalan keluarnya dari hidupnya yang sulit. 

Namun, bukannya dapat akhir manis layaknya Cinderella, yang Ani dapat justru perlakuan tak menyenangkan dari keluarga Ivan. Tak suka dengan latar belakangnya yang jauh dari ideal (berprofesi sebagai pekerja seks dan punya keturunan Asia Tengah), keluarga Ivan dengan mudahnya menyingkirkan Ani dengan cara yang sama sekali tak menunjukkan respek dan penyesalan. Selain isu divisi kelas, film ini juga mengingatkan kita, terutama perempuan untuk tetap punya prinsip dan kemandirian finansial. 

5. Support the Girls (2018)

Support the Girls (dok. Magnolia Pictures/Support the Girls)

Support the Girls adalah balada sekelompok pekerja perempuan di sebuah restoran di Amerika Serikat. Bukan restoran biasa, si pemilik sengaja memerintah pegawainya untuk mengenakan pakaian seduktif guna menarik pelanggan. Strategi objektifikasi perempuan ini berhasil, tetapi juga problematik.

Film menjelajahi perjuangan para pekerja perempuan itu untuk menentukan nasibnya sendiri. Tentu bukan hal mudah di tengah sistem kapitalis yang berorientasi pada uang dan cenderung menghalalkan segala cara, termasuk melawan moral bahkan mengabaikan empati. Selain drama di tempat kerja, dinamika masalah personal mereka dengan keluarga dan pasangan juga tak luput dari kamera. 

Mungkin kemandirian finansial bukan hal besar untukmu, tetapi itu adalah proses yang tak instan buat sebagian orang lain. Jadi, jangan langsung menghakimi sesama yang belum bisa mencapainya. Sebaliknya, dukungan dan respek patut kita berikan pada orang terdekat yang sedang berjuang untuk berdaya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us