Jumpscare merupakan unsur tipikal yang kerap kali dimasukkan oleh film maker dalam film horor dan atau thriller demi meningkatkan keseraman pada suatu adegan. Namun, tidak semua penonton menikmati adanya jumpscare ini, karena terkadang terkesan berlebihan dan pointless dalam beberapa adegan film.
Berikut rekomendasi film horor dan thriller yang minim jumpscare, unsur kengeriannya terletak pada visual film, scoring, dialog, serta karakter dari film tersebut.
Menceritakan tentang tersebarnya penyakit misterius di desa Gokseong, yang diduga disebabkan oleh praktik ilmu hitam. Penyakit misterius tersebut, menyebabkan pengidapnya menjadi seperti mayat hidup, tidak makan, mandi, dan cenderung menyakiti diri sendiri dan orang lain. Sehingga, banyak korban yang mati secara tragis akibat penyakit ini.
Dengan narasi yang gila dan sinematografi yang luar biasa, tidak mengherankan jika film ini mendapat rating 99 persen di Rotten Tomatoes. Padahal film ini berdurasi selama 2,5 jam, namun tidak ada adegan 'kosong' yang tidak efektif dalam film ini. Minim jumpscares dan unsur kengeriannya terletak pada visualisasi, karakter, latar tempat, dan scoring yang brilian dalam mengeksekusi suatu adegan.
A24 memang selalu berhasil menggarap film horor modern yang otentik dan fresh. Film ini berlatar pada tahun 1630 di Inggris, era fanatisme agama, wabah, dan peperangan.
Alkisah seorang keluarga dengan lima anak hidup damai pada sebuah desa, sampai kemalangan menimpa mereka satu per satu. Mulai dari hilangnya anak paling bungsu, hingga gagal panen yang berujung kelaparan, cukup membuat para anggota keluarga ini saling menyerang satu sama lain.
Shooting film ini didominasi dengan pencahayaan alami, sehingga membuat latar tempat terpencil, asing, dan terisolasi menjadi lebih realistis.
Setelah polisi menggerebek sebuah rumah di Poughkeepsie, New York, mereka menemukan koleksi film mengejutkan milik seorang pembunuh berantai sadistik yang masih berkeliaran dan belum tertangkap.
Setiap filmnya diputar satu per satu, dan penonton dipaksa untuk ikut menyaksikan aksi kejahatan mengejutkan yang didokumentasikan dalam kaset.
Kualitas rekaman yang amatir dan tidak beraturan memberikan kesan yang sangat realistis. Kisah The Poughkeepsie Tapes yang merupakan kisah nyata juga menambah kesuraman dalam atmosfer film ini. Lewat film ini, penonton akan menyadari bahwa film horor tidak memerlukan jumpscares untuk menakuti seseorang, originalitas dalam film ini sudah cukup mencampuradukkan emosi para penontonnya.
Horor dengan format dokumenter ini memberikan pengalaman sinematik yang unik kepada para penontonnya. Paduan elemen supernatural dan psikologis memantik rasa ngeri yang berbeda, mendalam, dan efektif, dan yang paling mengesankan adalah bagaimana film ini berhasil membuat para penontonnya relate dan ikut merasakan kesedihan akibat peristiwa tragis yang terjadi dalam film ini.
Film ini menguak misteri kematian seorang anak perempuan, dan misteri kematiannya memiliki beberapa lapisan yang tidak terlihat ujungnya, sehingga keluarga yang ditinggalkan menjadi kebingungan dan tersesat dalam duka dan emosinya.
Film horor ini memiliki gaya yang aestetik dengan sinematografi yang cerah layaknya film romansa, sangat kontras dengan atmosfer tegang yang dibawakan dalam film. Hampir tidak terdapat jumpscares dalam film, dan penyampaian skenarionya pun sangat efektif.
Mengisahkan tentang seorang ibu dari dua anak kembar laki-laki yang mengalami insiden kecelakaan hebat. Akibatnya, wajah sang ibu hancur dan memerlukan perawatan serius. Sang ibu terpaksa harus menggunakan perban di hampir seluruh wajahnya, menyisakan mata dan bibirnya saja.
Sang ibu mulai berperilaku aneh, dan perlahan anak-anaknya menyadari keanehan tersebut. Terungkapnya identitas misterius sang ibu akan membuat penonton speechless luar biasa.
Salah satu film horor underrated tentang sebuah rumah sakit jiwa yang terbengkalai, dan sekelompok tim pembersih diutus di sana untuk melakukan pembersihan. Film ini berfokus dalam membangun atmosfer mencekam dan isolasi yang intens, secara perlahan dan halus.
Tidak ada jumpscares pada film ini, dan unsur yang menonjolkan nuansa mencekam dan menyeramkan dalam film ini adalah visualisasinya yang bak mimpi buruk.
Salah satu film terbaik dari sutradara kemukaan Park Chan-wook, film ini mengisahkan tentang kehidupan India (Mia Wasikowska) pasca meninggalnya sang ayah.
India harus pindah rumah untuk tinggal bersama ibunya yang masih belum stabil dan terguncang. Tidak lama kemudian, muncul sosok pria yang mengaku sebagai pamannya, dan hidup bersama India dan ibunya di rumah baru mereka.
Sekilas sosok 'paman' ini terlihat menawan dan karismatik, namun insting tajam India merasakan kejanggalan dan perlahan menguak niat tersembunyi dari sosok 'paman' yang baru datang ke hidupnya ini.
Lineup film ini dipenuhi oleh aktor kemukaan Hollywood seperti Kurt Russell dan Patrick Wilson. Performa acting mereka berhasil menjadi aspek penunjang kengerian dan teror dalam film ini. Di samping itu, visual dengan nuansa gore yang ditampilkan pun membuat siapa saja yang menontonnya bergidik ngeri, sehingga tanpa jumpscare pun, film ini sirasa sudah cukup intens.
Film ini menceritakan perjalanan seorang sheriff tua dan pagar betisnya untuk menyelamatkan seorang dokter dari tahanan sekelompok manusia kanibal.
Bagi para fans film horor yang lebih menikmati silent tense alias keheningan yang menegangkan daripada jumpscares, dan menyukai horor dengan narasi yang otentik dan berbeda, maka film-film di atas cocok untuk masuk ke watchlist kalian.
Uniknya, film horor dan thriller yang minim jumpscare justru jauh lebih seram daripada film horor tipikal yang memanfaatkan jumpscare untuk memberikan kesan seram, lho. Sebab film-film tersebut, fokus membangun roller coaster emosi penonton demi melahirkan rasa takut sejati, dan memberikan kesan yang mendalam bagi mereka.