Bagi kalangan millennial dan Gen Z, kesehatan mental itu sangat penting. Karena perasaan tenang dan nyaman bisa memberikan energi positif dan kinerja yang maksimal.
Tak heran, jika akhirnya kini banyak film-film Indonesia yang mengangkat isu kesehatan mental. Seperti film-film yang tayang di tiga tahun terakhir ini, dari 2020 hingga 2023.
Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) mengisahkan tentang keluarga yang terlihat baik-baik, padahal tidak juga. Setiap anggota keluarga memiliki beban perasaan dan trauma. Misalnya, seperti di bawah ini.
Film Story of Kale: When Someone's in Love, merupakan sekuel dari Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Dibintangi oleh Ardhito Pramono dan Aurelie Moeremans, film ini memperlihatkan sepasang kekasih yang terjebat dalam toxic relationship.
Kale merasa paling mengerti Dinda, tanpa disadari ia sudah menjadi pasangan yang egois dan posesif. Sementara, Dinda tak bisa mengutarakan perasaannya. Sehingga, keduanya terjerumus dalam hubungan yang tidak sehat.
Kukira Kau Rumah mengisahkan tentang gadis bernama Niskala yang memiliki gangguan bipolar. Kehidupannya pun tak berjalan normal seperti remaja lainnya, banyak peraturan-peraturan yang membatasi aktivitasnya.
Sang ayah yang sangat protect anak perempuan, justru membuat Niskala terkekang hidup di dalam rumah. Sampai akhirnya, Niskala bertemu dengan Pram, laki-laki kesepian yang menyukai musik.
Selanjutnya ada Ketika Berhenti di Sini yang mengisahkan tentang rasa trauma kehilangan orang tercinta. Setiap manusia tidak memiliki persiapan untuk berpisah dengan orang terkasih, itulah yang ingin disampaikan dalam film ini.
Meski tanpa persiapan, setiap manusia harus menerima takdir bahwa kematian dan perpisahan adalah bagian dari hidup. Memang berat untuk dilakukan, namun bukan berarti tidak bisa.
Film Kembang Api mengisahkan tentang empat manusia, yang tidak saling berkenal memilih untuk bunuh diri bersama-sama. Mereka memiliki alasan berbeda, untuk mengakhiri hidup. Ada yang tertekan sama kehidupan, rasa trauma dan lelah menyalahkan diri sendiri, hingga penindasan dan intimidasi yang dirasakan.
Akan tetapi, setiap berupaya untuk bunuh diri, tiba-tiba waktu mundur ke belakang tepat di awal pertemuan mereka. Satu per satu mereka menyadari, seperti ada yang tidak benar. Suatu alasan akhirnya membuat ke-empat manusia ini memilih menjalani hidup dengan ikhlas.
Film Dear Nathan: Thank You Salma mengisahkan tentang perempuan yang memiliki rasa trauma, usai alami kekerasan seksual di kampus. Kejadian seperti tampak tak asing lagi di ruang lingkup pendidikan.
Kenyataan pahit dan sulit mendapatkan keadilan, adalah salah satu isu yang disampaikan dalam film. Ketika yang memiliki kuasa dapat bertindak semena-mena. Bukan hanya itu saja, korban pelecehan seksual juga digambarkan membutuhkan support system, untuk memulihkan rasa trauma.
Film Baby Blues mengisahkan rasa depresi seorang ibu, usai melahirkan anaknya. Tentu bukan tanpa alasan, di film ini menunjukkan masyarakat patriarki. Ketika tugas mengasuh anak adalah sepenuhnya tanggungjawab seorang ibu.
Masalah yang disampaikan cukup sederhana dalam film ini. Misalnya, suami istri yang kurang kerja sama, dalam mengasuh anak. Namun, kondisi tersebut jika terus berlanjut, dapat mengganggu kesehatan mental seorang ibu.
Terakhir, ada film Sleep Call produksi IDN Pictures, yang dikabarkan tayang pada 7 September 2023. Disutradarai oleh Fajar Nugros, film ini mengisahkan tentang rasa sepi dan lelah menjalani hidup. Berharap ada satu titik terang di tengah-tengah kegelapan, yaitu dengan sleep call dengan seseorang dari aplikasi kencan.
Namun sayang, secuil harapan ini tampak tak memberikan hidup yang lebih baik bagi Dina. Dalam bocoran yang ada di media sosial, Dina justru merasakan kehidupannya semakin lebih pahit lagi. Apa yang sebenarnya terjadi?
Industri perfilman Indonesia semakin berkembang, dengan menghadirkan cerita yang fresh, seperti kesehatan mental. Salah satu film yang mengangkat kesehatan mental adalah Sleep Call, yang akan tayang pada 7 September 2023 di bioskop!