8 Film Lupita Nyong'o dengan Rating Tinggi Versi Rotten Tomatoes

Bosan dengan film zombi yang itu-itu melulu? Nah, Little Monsters mungkin bisa jadi pilihan tontonan yang tepat buatmu. Tak hanya menampilkan keganasan zombi, film arahan Abe Forsythe ini juga memasukkan unsur komedi romantis yang bikin baper.

Dalam Little Monsters, Lupita berperan sebagai guru TK baik hati bernama Audrey. Kebaikan hati Audrey mencuri perhatian Dev (Alexander England), wali murid yang menawarkan diri sebagai pendamping karyawisata.

Bermaksud untuk PDKT, Audrey dan Dev malah dikejutkan dengan serangan zombi yang terjadi secara tiba-tiba. Asmara di antara mereka pun mulai tumbuh saat keduanya bahu membahu melindungi para murid dari bencana tersebut.

Film kedelapan dari "Skywalker Saga" ini diarahkan dan ditulis oleh Rian Johnson, sineas yang sukses bikin penonton terkesima lewat sejumlah karyanya, seperti Looper (2012) dan Knives Out (2019). Di tangan Johnson, Star Wars: The Last Jedi menjadi begitu berkesan berkat sejumlah plot twist yang ia hadirkan.

Alur ceritanya mengikuti upaya Rey (Daisy Ridley) membujuk Luke Skywalker (Mark Hamill) agar mau membantunya dalam melawan First Order. Di sisi lain, Finn (John Boyega) dkk sedang menjalani sebuah misi rahasia dengan bantuan petunjuk dari Maz Kanata (Lupita Nyong'o).

Sebelum tampil dalam Star Wars: The Last Jedi, Lupita lebih dulu melakukan debutnya sebagai Maz Kanata dalam Star Wars: The Force Awakens. Tak tanggung-tanggung, demi memerankan karakter tersebut, ia rela memakai bodysuit ketat yang mampu menangkap detail gerakannya, lho.

Kerja keras Lupita di film tersebut tak sia-sia. Sejumlah media, seperti Forbes hingga Time, memuji penampilannya sebagai Maz Kanata.

Bahkan, sang aktris sampai dinominasikan dalam Best Supporting Actress Saturn Awards 2016. Kamu sendiri juga takjub dengan akting Lupita di Star Wars: The Force Awakens, gak?

Di tahun yang sama dengan Little Monsters, Lupita turut tampil dalam film horor karya Jordan Peele berjudul Us. Alih-alih zombi, sumber teror dalam film yang dibintanginya ini berasal dari doppelgängers.

Us mengikuti liburan keluarga Wilson yang berubah menjadi horor setelah kedatangan empat orang misterius di vila mereka. Yang bikin lebih menyeramkan, keempat orang berbaju merah tersebut mempunyai wajah yang mirip dengan mereka.

Raup keuntungan hingga 255 juta dolar AS, Us menuai pujian dari para kritikus berkat kritik sosial yang dikandungnya. Di samping itu, akting ciamik Lupita yang berperan ganda pun semakin mengukuhkan status Us sebagai salah satu film horor terbaik sepanjang masa.

Familier dengan judulnya? Yap, The Jungle Book merupakan versi live-action dari film animasi Disney berjudul sama yang hits di tahun 60-an. Secara garis besar, jalan cerita film ini mirip dengan versi animasinya.

Namun, Jon Favreau, selaku sutradara, berhasil menyuntikkan "rasa" The Lion King (1994) dan Apocalypto (2006) ke dalam The Jungle Book. Tak ketinggalan, kehadiran hewan-hewan CGI pun semakin menambah kesan realistis pada film ini. Salah satunya yakni Raksha, serigala betina yang disuarakan oleh Lupita.

Bergenre biopik, Queen of Katwe mengangkat kisah hidup Phiona Mutesi, pecatur wanita pertama asal Uganda yang berhasil meraih gelar Woman Candidate Master (WCM). Film arahan Mira Nair (Moonson Wedding) ini mengajak penonton untuk melihat keseharian Phiona sebelum menjadi WCM.

Mulai dari kegigihannya membantu sang ibu, Nakku Harriet (Lupita Nyong'o), di pasar hingga merawat adik-adiknya yang masih kecil, semua dijabarkan secara detail di sini. Alur cerita Queen of Katwe pun menjadi semakin menarik ketika Phiona bertemu dengan pelatih catur bernama Robert Katende (David Oyelowo) pada suatu hari.

Jika suka film bertema perbudakan, 12 Years a Slave wajib banget kamu masukkan ke dalam watchlist. Diangkat dari memoar berjudul sama karya Solomon Northup, film garapan Steve McQueen ini berkisah tentang pria Afrika/Amerika yang ditipu dan dijual sebagai budak.

Di film ini, Lupita muncul sebagai salah satu budak bernama Patsey. Diceritakan, Patsey adalah budak "favorit" dari Edwin Epps (Michael Fassbender) dan sering dianiaya oleh istri sang majikan, Mary (Sarah Paulson).

Meski debut Hollywood, penampilan Lupita sebagai Patsey berhasil membuatnya meraih Best Supporting Actress Oscar 2014. Saat itu, ia mengalahkan sederet nama kondang saingannya, yakni Sally Hawkins, Jennifer Lawrence, Julia Roberts, dan June Squibb.

Dari sekian banyak film keluaran Marvel Studios, Black Panther merupakan salah satu superhero yang mampu tampil unik berkat visual dan representasi budayanya. Oleh sebab itu, tak heran jika film ini menjadi film superhero pertama yang berhasil menembus nominasi Best Picture Oscar.

Diarahkan oleh Ryan Coogler (Fruitvale Station), Black Panther mengisahkan upaya T'Challa (Chadwick Boseman) dalam mempertahankan Wakanda setelah kematian sang ayah. Alih-alih dari luar, ancaman justru datang dari sepupunya sendiri, Erik Killmonger (Michael B. Jordan), yang ingin melancarkan kudeta.

Selain visual dan representasi budaya, hal lain yang membuat Black Panther patut diacungi jempol adalah penggambaran karakter para wanitanya, khususnya Nakia (Lupita Nyong'o). Badass, pintar, dan elegan adalah tiga kata yang mampu menggambarkan akting Lupita di film tersebut.

Dengan peran beragam yang telah dijajalnya tersebut, tak heran jika Lupita dipercaya oleh Marvel Studios untuk kembali dalam Black Panther: Wakanda Forever. Nah, sambil menunggu penampilannya di film tersebut, kamu dapat menonton delapan film yang dibintanginya di atas. Gimana, sudah ada judul yang menarik perhatianmu belum, nih?