Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Film yang Berhasil Menggali Sisi Gelap Manusia, Sudah Nonton?

film Kinds of Kindness (dok. Searchlight Pictures/Kinds of Kindness)

Tidak semua film dirancang untuk memberi rasa nyaman atau akhir yang bahagia. Beberapa justru hadir untuk menantang pandangan kita tentang dunia dan manusia di dalamnya. Mereka menggali sisi gelap kehidupan, mempertanyakan moralitas, dan memaksa kita menghadapi kenyataan pahit yang mungkin sulit diterima.

Film-film ini sering kali meninggalkan kesan mendalam karena keberaniannya dalam menunjukkan realitas yang suram dan tak terhindarkan. Jika kamu siap untuk perjalanan yang mengguncang emosi, deretan film berikut ini memperlihatkan sudut pandang yang sinis tentang kemanusiaan.

1. Happy as Lazzaro (2018)

film Happy as Lazzaro (dok. Netflix/Happy as Lazzaro)

Film ini adalah gambaran menyakitkan tentang bagaimana ketulusan dan kebaikan hati seseorang, bisa dimanfaatkan oleh dunia yang keras. Lazzaro (Adriano Tardiolo), seorang pemuda polos, hidup di sebuah perkebunan tembakau bersama keluarganya, tanpa menyadari bahwa mereka sebenarnya dieksploitasi.

Ketika pemerintah membebaskan mereka dan memaksa untuk menjalani hidup di kota, Lazzaro harus menghadapi realitas jauh lebih kejam daripada dunia yang ia kenal sebelumnya. Melalui sosok Lazzaro, Alice Rohrwacher menyajikan kisah yang merobek hati dan membangkitkan rasa frustasi terhadap ketidakadilan sosial.

Meskipun Lazzaro terus mempercayai orang lain dengan hati yang tulus, dunia di sekelilingnya hanya merespons dengan eksploitasi dan pengkhianatan. Film ini tidak hanya memotret ketimpangan sosial, tetapi juga menyoroti bagaimana impian tentang kebebasan sering kali berujung pada kekecewaan yang lebih dalam.

2. First Reformed (2017)

film First Reformed (dok. Killer Films/First Reformed)

Film ini mengisahkan seorang pendeta bernama Toller yang bergulat dengan krisis eksistensial dan rasa bersalah atas ketidakmampuannya menghadapi berbagai persoalan dunia. Dibintangi oleh Ethan Hawke, cerita ini menggambarkan bagaimana seseorang yang seharusnya membawa harapan justru terjebak dalam keputusasaan dan rasa kehilangan yang mendalam.

Tanpa dukungan emosional dari orang-orang di sekitarnya, ia semakin terpuruk dalam pemikiran nihilistik yang memutuskan dirinya dari kehidupan. Paul Schrader menyusun narasi yang perlahan-lahan mengupas kehancuran mental Toller. Ini menunjukkan bagaimana kesepian bisa menjadi kekuatan destruktif yang menggerogoti manusia.

Film ini menyajikan potret suram tentang manusia yang terisolasi oleh rasa sakit dan ketidakmampuan untuk terhubung. First Reformed membuat kita merenungkan sejauh mana kita bisa bertahan saat kehilangan makna dalam hidup.

3. Kinds of Kindness (2024)

film Kinds of Kindness (dok. Searchlight Pictures/Kinds of Kindness)

Dalam film ini, Yorgos Lanthimos menyajikan tiga cerita pendek yang penuh dengan manipulasi dan eksploitasi. Semuanya mengupas bagaimana kebaikan sering kali digunakan sebagai topeng untuk memenuhi keinginan pribadi. Dengan pendekatan yang gelap dan surealis, film ini memperlihatkan bahwa tidak ada yang benar-benar baik di dunia ini.

Melalui karakter-karakter yang rela mengorbankan kebebasan dan bahkan bagian tubuhnya untuk diterima dan dicintai, Lanthimos mengekspos sisi kelam manusia. Film ini menunjukkan bahwa banyak orang yang terjebak dalam obsesi untuk mendapatkan validasi, sementara yang lain dengan kejam memanfaatkan kerentanan mereka.

4. You Were Never Really Here (2017)

film You Were Never Really Here (dok. MGM/You Were Never Really Here)

Film ini mengikuti kisah Joe, seorang veteran perang yang mengalami trauma mendalam dan mencari penebusan dengan menyelamatkan gadis-gadis dari perdagangan manusia. Joaquin Phoenix memerankan Joe dengan luar biasa. Ia memperlihatkan sisi rapuh dan brutal dari karakter ini dalam perjuangannya melawan kenangan buruk yang menghantuinya.

Joe mencoba menggunakan kekerasannya untuk tujuan yang mulia, tetapi ia akhirnya dihadapkan pada kenyataan bahwa trauma masa lalu tidak bisa begitu saja dihapus. Film ini adalah potret tentang bagaimana rasa sakit dan penyesalan bisa menghancurkan seseorang dari dalam. Dengan visual yang memukau, film ini menciptakan suasana yang menegangkan sekaligus memilukan.

5. Irreversible (2002)

film Irreversible (dok. 120 Films/Irreversible)

Film kontroversial karya Gaspar Noé ini mengikuti kisah tragis seorang perempuan bernama Alex (Monica Bellucci) dan dua pria dalam hidupnya, Marcus (Vincent Cassel) dan Pierre (Albert Dupontel). Film ini diceritakan secara terbalik, dimulai dari konsekuensi kekerasan brutal dan secara perlahan mengungkap peristiwa mengerikan yang memicunya.

Irreversible dikenal karena pendekatannya yang eksperimental dan mengganggu. Dengan pengambilan gambar berputar dan kamera yang terus bergerak, Gaspar Noé menciptakan efek mual dan ketidaknyamanan yang mencerminkan kekacauan emosional para karakternya. Film ini menyoroti bagaimana tindakan kekerasan dapat menghancurkan hidup seseorang.

Beberapa film ini tidak hanya menghadirkan cerita yang memukau, tetapi juga menggali sisi gelap dari kemanusiaan yang sering kita hindari. Semuanya memaksa kita untuk menghadapi kenyataan pahit tentang sifat manusia. Kalau kamu sendiri sudah nonton yang mana saja, nih?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us