6 Film Nomine Best Picture Oscar 2010-an Paling Underrated

Oscar adalah ajang penghargaan film paling bergengsi di dunia. Setiap tahun, Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS) memilih film-film terbaik yang dirilis dalam kurun waktu satu tahun sebelumnya. Salah satu kategori yang paling ditunggu-tunggu adalah Best Picture, yang mewakili karya sinematik terbaik dari berbagai genre dan gaya.
Namun, tak semua film yang dinominasikan untuk Best Picture mendapatkan perhatian dan apresiasi yang sepadan dari penonton. Beberapa film bahkan dianggap kurang populer atau kurang menarik dibandingkan film-film lain yang bersaing di kategori yang sama. Padahal, film-film tersebut memiliki kualitas dan pesona yang tak kalah dari film-film yang lebih terkenal.
Khususnya pada era 2010-an, ada banyak film yang dinominasikan untuk kategori Best Picture yang menurut penulis paling underrated, alias kurang dihargai. Film-film tersebut mungkin tak memenangkan piala Oscar, tapi tetap layak untuk ditonton dan dinikmati. Siapa tahu, kamu menemukan film favorit baru di antara enam judul di bawah ini.
1. The Kids Are All Right (2010)

The Kids Are All Right disutradarai oleh Lisa Cholodenko, sineas yang terkenal lewat film-film independennya yang berkualitas, seperti High Art (1998) dan Laurel Canyon (2002). Dalam film ini, Cholodenko mencoba memotret kehidupan keluarga modern tak biasa lewat karakter pasangan lesbian, Nic (Annette Bening) dan Jules (Julianne Moore), yang memiliki dua anak hasil donor sperma, Joni (Mia Wasikowska) dan Laser (Josh Hutcherson).
Ketika Joni berusia 18 tahun, Laser memintanya untuk mencari tahu siapa ayah kandung mereka. Mereka kemudian bertemu Paul (Mark Ruffalo), pemilik restoran yang santai dan karismatik, yang ternyata adalah donor sperma mereka. Kehadiran Paul dalam kehidupan Joni dan Laser membawa perubahan dan konflik bagi keluarga mereka, terutama antara Nic dan Jules, yang ternyata memiliki masalah dalam pernikahan.
Meski masuk dalam nominasi Best Picture Oscar 2011, The Kids Are All Right tak mendapat banyak perhatian dari publik. Salah satu alasannya adalah karena film ini mengusung tema yang masih kontroversial pada saat itu, seperti pernikahan sesama jenis dan donor sperma. Padahal, pesan mengenai keluarganya sangat menginspirasi, lho.
2. The Descendants (2011)

The Descendants berfokus pada Matt King (George Clooney), pengacara dan pemilik tanah warisan keluarga di Hawaii. Hidupnya berubah drastis ketika istrinya, Elizabeth (Patricia Hastie), mengalami kecelakaan perahu dan koma. Matt harus mengurus dua anak perempuannya, Scottie (Amara Miller) dan Alex (Shailene Woodley), sambil menghadapi tekanan dari kerabatnya untuk menjual tanah warisan mereka.
Di tengah krisis keluarga dan bisnisnya, Matt menemukan fakta mengejutkan bahwa istrinya ternyata berselingkuh dengan seorang agen properti bernama Brian Speer (Matthew Lillard). Matt merasa marah dan sakit hati, tapi juga ingin mengetahui siapa sebenarnya Brian dan apa yang dirasakan Elizabeth. Matt pun memutuskan untuk mencari Brian, dengan ditemani oleh Alex, Scottie, dan pacar Alex, Sid (Nick Krause).
Jika suka dengan film drama komedi seperti About Schmidt (2002) dan Sideways (2004), maka tak butuh waktu lama bagi kamu untuk jatuh hati dengan film kelima arahan Alexander Payne ini. Film ini mengajak kita berpikir tentang apa yang paling penting dalam hidup dan bagaimana kita harus menghargai orang-orang yang kita cintai. Namun, juri Oscar sepertinya lebih tertarik pada The Artist (2010) yang membawa pulang Best Picture malam itu.
3. Philomena (2013)

Pernahkah kamu membayangkan rasanya kehilangan seseorang tanpa jejak? Pernahkah kamu membayangkan rasanya hidup dengan rasa penasaran dan bersalah yang menghantui setiap hari? Itulah yang dialami oleh Philomena Lee, perempuan Irlandia yang terpaksa menyerahkan anaknya untuk diadopsi oleh orang asing ketika ia masih remaja.
Film ini dibintangi oleh Judi Dench sebagai Philomena Lee dan Steve Coogan sebagai Martin Sixsmith, jurnalis yang membantu Philomena dalam mencari keberadaan anaknya. Keduanya berhasil menghidupkan karakter mereka dengan sangat baik.
Judi Dench menampilkan sosok Philomena yang polos, namun penuh humor, sementara Steve Coogan menampilkan sosok Martin yang sinis, tapi berempati. Definisi dynamic duo banget, deh!
4. Nebraska (2013)

Di tahun yang sama dengan Philomena, Nebraska, film arahan Alexander Payne (The Descendants), juga masuk dalam nominasi Best Picture Oscar 2014. Film ini bercerita tentang Woody (Bruce Dern), ayah alkoholik, dan anaknya, David (Will Forte), yang berusaha mengklaim hadiah undian senilai jutaan dolar di Nebraska. Sepanjang perjalanan, keduanya dihadapkan dengan berbagai hal yang membuat mereka memahami dan menghargai satu sama lain.
Selain Best Picture, film yang diambil dengan teknik hitam-putih ini juga dinominasikan untuk lima kategori Oscar lainnya, yakni Best Director, Best Actor untuk Dern, Best Supporting Actress untuk June Squibb, Best Original Screenplay, dan Best Cinematography. Namun, film ini tak memenangkan satu pun kategori, dan juga tak meraih kesuksesan komersial yang besar. Nebraska hanya meraup 27,7 juta dolar AS dari box office, dengan anggaran sebesar 13,5 juta dolar AS.
5. Hell or High Water (2016)

Jika kamu suka drama kriminal yang memadukan unsur western dan heist movie, Hell or High Water wajib kamu masukkan ke dalam watchlist. Film ini disutradarai oleh David Mackenzie dan ditulis oleh Taylor Sheridan, yang juga menulis naskah Sicario (2015). Sementara di depan layar, Hell or High Water menampilkan sederet aktor berbakat, seperti Chris Pine, Ben Foster, Jeff Bridges, dan Gil Birmingham.
Alurnya mengikuti dua bersaudara, Toby (Pine) dan Tanner (Foster), yang melakukan perampokan bank untuk menyelamatkan peternakan keluarga mereka. Rencana mereka tampak cerdik, sampai mereka bertemu dengan Texas Ranger Marcus Hamilton (Bridges) dan rekannya, Alberto Parker (Birmingham). Hamilton dan Parker mencoba mengantisipasi langkah selanjutnya dari Toby dan Tanner, sambil mengagumi kecerdasan dan keberanian mereka.
6. Phantom Thread (2017)

Rasanya tak berlebihan jika menyebut Phantom Thread sebagai film yang terlupakan di tengah gemerlap Oscar. Bagaimana tidak, meskipun mendapat pengakuan dan penghargaan yang tinggi, film ini kalah pamor dari film-film lain yang bersaing di Oscar 2018, seperti The Shape of Water, Three Billboards Outside Ebbing, Missouri, dan Get Out. Selain itu, film arahan Paul Thomas Anderson (Punch-Drunk Love, Licorice Pizza) ini seharusnya menjadi film perpisahan yang manis bagi sang pemeran utama, Daniel Day-Lewis, yang juga gagal meraih Best Actor keempatnya.
Meski demikian, Phantom Thread adalah masterpiece dari Anderson yang sayang untuk kamu lewatkan. Film ini bercerita tentang Reynolds Woodcock (Day-Lewis), perancang busana ternama di London 1950-an. Hidupnya seketika berubah ketika ia menjalin hubungan yang rumit dan aneh dengan pelayan muda bernama Alma (Vicky Krieps), yang menjadi model, inspirasi, sekaligus kekasihnya.
Phantom Thread adalah film yang jarang dibuat di zaman sekarang. Film ini mampu menyeimbangkan sejumlah tema krusial, seperti obsesi, cinta, dan kreativitas, dengan sentuhan humor dan misteri. Dijamin gak bosan untuk ditonton berkali-kali!
Kalau suka menonton film-film berkualitas, kamu tak boleh melewatkan enam film era 2010-an yang masuk nominasi Best Picture Oscar di atas. Judul-judul tersebut memiliki cerita, karakter, dan tema yang beragam, tapi sayangnya tak banyak orang yang mengenalnya. Film-film ini pantas untuk mendapatkan apresiasi yang lebih tinggi dari penonton. Yuk, tonton dan rasakan sendiri kehebatannya!