Film Pernikahan Arwah Gunakan Mantra Asli, Ahli Ingatkan Hal Ini

Jakarta, IDN Times - Trailer film Pernikahan Arwah (The Butterfly House) resmi dirilis pada Rabu (5/2/2025). Trailer berdurasi 1 menit 37 detik tersebut menampilkan beberapa adegan ritual yang kental dengan budaya Tionghoa.
Terkait hal tersebut, sang sutradara, yaitu Paul Agusta, mengungkap bahwa mereka benar-benar menggunakan mantra asli untuk kebutuhan naskah. Berikut selengkapnya.
1. Film Pernikahan Arwah (The Butterfly House) syuting di rumah tua usia 200 tahun

Trailer film Pernikahan Arwah (The Butterfly House) dibuka dengan visual rumah keluarga Salim (Morgan Oey) yang penuh misteri. Berlokasi di Lasem, Jawa Tengah, ternyata rumah tersebut sudah berusia sekitar 200 tahun, lho.
"Bisa dibilang mayoritas ceritanya terjadi di rumah itu. Itu rumah yang masih dijaga oleh pemiliknya. Kalau gak salah sudah 200 tahun dan memang rumah milik peranakan China di Lasem," kata Paul Agusta di acara peluncuran poster dan trailer film Pernikahan Arwah (The Butterfly House), Rabu (5/2/2025) di XXI Metropole, Jakarta.
2. Menjaga agar proses syuting berjalan dengan tenang

Meski sudah berusia 200 tahun, menurut Paul, rumah tersebut justru membawa energi yang positif. Hal ini yang kemudian membuat Paul mantap menjadikannya sebagai set utama film Pernikahan Arwah (The Butterfly House).
"Yang menarik dari rumah itu adalah energinya. Biasanya kan kalau rumah tua, energinya seram, tapi ini energinya bagi kami sangat welcoming. Rumah ini seperti mengucapkan selamat datang."
Karena hal tersebut, Paul juga berusaha untuk menjaga agar proses syuting berjalan dengan tenang.
"Kami berusaha untuk tetap menyebar energi positif. Kalau syuting selalu mengusahakan agar selalu ada energi positif juga. Gak boleh ada teriak-teriak, gak boleh bentak-bentak. Semua hanya fokus kerja, gak perlu ada ketegangan untuk mempertahankan energi rumah itu sendiri," lanjutnya.
3. Sutradara ungkap film Pernikahan Arwah (The Butterfly House) gunakan mantra asli

Trailer film Pernikahan Arwah (The Butterfly House) juga mengungkap adegan ritual yang kental dengan budaya Tionghoa. Paul Agusta pun membahas adegan tersebut.
Dia menjelaskan, mereka menggunakan mantra asli untuk adegan ritual. Kendati demikian, sesuai dengan peringatan dari para ahli saat berkonsultasi, mereka memutuskan tidak menggunakan mantra itu sepenuhnya, karena khawatir menjadi nyata.
"Untuk ritual itu, kita konsultasi dengan ahlinya. Yang menarik adalah beberapa ritualnya itu, kita diminta jangan mengucapkan mantranya secara keseluruhan. Jadi kita tunjukkin sebagian doang. Khawatirnya, kalau mantranya diucapkan secara keseluruhan, takut kejadian beneran. Jadi kita dikasih warning itu. Kita menggunakan mantra yang benar-benar (asli), tapi tidak semuanya dipakai."
Pernikahan Arwah (The Butterfly House) siap tayang di bioskop Indonesia mulai 27 Februari 2025. Eksplorasi genre horor dengan sentuhan budaya Tionghoa, film ini dibintangi oleh Morgan Oey dan Zulfa Maharani.