5 Film Produksi Imajinari 2025, Agak Laen 2 Curi Perhatian

Setelah lama dinanti penggemarnya, Agak Laen: Menyala Pantiku! akhirnya hadir di layar lebar pada 27 November 2025. Sekuel ini kembali menawarkan humor khas dan absurditas sosial yang membuat film sebelumnya lekat di ingatan penonton.
Tahun ini tampaknya menjadi periode yang sangat produktif bagi rumah produksi Imajinari. Bersama sejumlah PH besar lainnya, mereka menghadirkan deretan film dengan warna dan genre yang beragam. Dua di antaranya bahkan menorehkan prestasi besar di Festival Film Indonesia 2025. Sore: Istri dari Masa Depan memborong sejumlah kategori bergengsi, sementara Rangga & Cinta merebut hati publik lewat kategori Pilihan Penonton di ajang yang sama.
Nah, berikut lima film produksi Imajinari sepanjang 2025, termasuk Agak Laen: Menyala Pantiku!, yang masing-masingnya punya cerita dan daya tarik tersendiri. Apakah salah satunya menjadi film favoritmu tahun ini?
1. Sore: Istri dari Masa Depan

Film ini membuka paruh kedua 2025 dengan sebuah pertanyaan emosional, "Apa yang akan kamu lakukan jika istrimu dari masa depan datang untuk mencegah kematianmu?" Di tangan sutradara Yandy Laurens, premis sci-fi ini diterjemahkan menjadi drama romansa yang hangat dan menyentuh dalam Sore: Istri dari Masa Depan.
Kisahnya berpusat pada Jonathan (Dion Wiyoko), seorang laki-laki yang hidupnya berantakan, yang tiba-tiba didatangi oleh Sore (Sheila Dara). Sore datang bukan hanya membawa cinta, tapi juga membawa misi penyelamatan nyawa.
Kehangatan cerita ini sukses meraih lebih dari 3 juta penonton ke bioskop, menjadikannya salah satu film terlaris dan paling banyak dibicarakan tahun ini. Kualitasnya pun diakui secara mutlak di ajang FFI 2025. Film ini menjadi momen pembuktian bagi Yandy Laurens yang meraih Piala Citra sebagai Sutradara Terbaik, dan tentu saja, momen bersejarah bagi Sheila Dara yang akhirnya membawa pulang piala Pemeran Utama Perempuan Terbaik berkat aktingnya yang begitu tulus dan menyayat hati.
2. Tinggal Meninggal

Setelah drama romantis bernuansa hangat itu, Imajinari beralih ke sesuatu yang jauh lebih nyeleneh, sebuah dark comedy dengan ide seaneh judulnya. Yap, Tinggal Meninggal!
Debut penyutradaraan Kristo Immanuel ini mengikuti kehidupan Gema (Omara Esteghlal), sosok yang merasa tidak kasat mata dalam pergaulan sosialnya. Ironisnya, ia baru merasa "hidup" dan diperhatikan justru ketika ayahnya meninggal dunia. Terjebak dalam rasa haus validasi, Gema memutar otak dengan ide konyol agar tetap dapat meraih kembali perhatian dari teman-temannya.
Meskipun mengusung komedi yang tidak biasa, film ini justru menjadi favorit penonton muda yang menyukai gaya penceritaan unik. Film ini dipuji karena keberaniannya menembus batas komedi konvensional Indonesia, menjadikannya cult classic modern.
3. Rangga & Cinta

Mengambil langkah berisiko dengan me-reboot kisah cinta paling legendaris di Indonesia, Riri Riza dan Mira Lesmana berhasil membuktikan bahwa kisah Rangga dan Cinta tak lekang oleh zaman. Versi 2025 ini membawa penonton masuk ke dunia Gen Z yang penuh warna, lengkap dengan sentuhan musikal yang enerjik. El Putra Sarira (Rangga) dan Leya Princy (Cinta) tidak mencoba meniru pendahulunya, melainkan menciptakan chemistry baru yang relevan dengan remaja masa kini.
Sempat diragukan di awal pengumuman, film ini justru meledak dan dicintai penonton. Bukti kecintaan publik terlihat di malam FFI 2025, di mana kekuatan fandom berbicara. El Putra dan Leya Princy sukses meraih kategori Pilihan Penonton untuk Aktor dan Aktris Terfavorit, mengukuhkan film ini sebagai idola baru tanpa merusak kenangan manis film aslinya.
4. Agak Laen: Menyala Pantiku!

Tak bisa dipungkiri, sorotan terbesar tahun ini datang dari proyek satu ini. Agak Laen: Menyala Pantiku! hadir dengan premis yang lebih absurd, film ini mengisahkan penyamaran di panti jompo.
Kuartet Bene Dion, Boris Bokir, Indra Jegel, dan Oki Rengga kembali dengan misi penyamaran sebagai staf dan penghuni panti jompo untuk menyelidiki sebuah kasus. Di tengah kekacauan dan tuntutan tugas, mereka menggunakan segala trik dan ide gila agar penyamaran mereka tak terbongkar.
Meskipun hadir sebagai sekuel, Agak Laen: Menyala Pantiku! memiliki cerita yang berdiri sendiri dan tidak terikat langsung dengan film pertamanya. Filmnya tetap konsisten memadukan humor, situasi absurd, dan sentuhan drama yang hangat. Tak heran jika film ini langsung mendominasi layar lebar sejak hari pertama penayangannya.
5. Lupa Daratan

Imajinari menutup tahun dengan sesuatu yang berbeda, bukan film layar lebar, melainkan karya yang tayang di platform digital berjudul Lupa Daratan. Film yang akan tayang eksklusif di Netflix pada 11 Desember 2025 ini masih menyimpan banyak detail, tetapi antusiasme publik sudah terasa sejak teaser-nya dirilis.
Dari cuplikan singkat tersebut, film ini memperlihatkan sosok aktor ternama yang diperankan oleh Vino G. Bastian. Dengan segudang penghargaan yang dimilikinya, ia juga menghadapi perubahan besar dalam hidupnya.
Dengan arahan Ernest yang dikenal piawai meramu drama reflektif, Lupa Daratan diperkirakan akan menghadirkan kisah tentang kejatuhan, kesadaran diri, dan pencarian makna hidup dengan sentuhan hangat sekaligus satir.
Melalui lima film dengan genre dan warna cerita yang beragam, Imajinari menunjukkan kapasitasnya sebagai rumah produksi yang terus bereksperimen dan berkembang. Setelah sederet karya dengan gaya dan emosi yang berbeda, kira-kira, tahun depan mereka bakal se-agak laen apa lagi, ya?



















