5 Rekomendasi Film Robert Pattinson Tahun 2020-an, Beragam Genre!

Tenet (dok. Warner Bros/Tenet)

Tenet mengikuti seorang agen rahasia yang direkrut oleh organisasi misterius untuk mencegah bencana global. Dalam perjalanan menyelamatkan dunia, ia bertemu Neil, sosok penuh teka-teki yang diperankan Robert Pattinson. Film ini membawa penonton ke berbagai lokasi dengan aksi yang berjalan maju dan mundur secara bersamaan.

Konsep waktu yang dimanipulasi menjadi inti cerita yang memerlukan perhatian penuh. Pattinson tampil sebagai karakter yang karismatik, penuh misteri, dan sangat loyal terhadap misi yang lebih besar. Dinamika antara Neil dan sang protagonis menawarkan hubungan yang kuat. Visual dan musik intens menambah lapisan dramatik dalam narasinya yang rumit.

The Devil All the Time (dok. Netflix/The Devil All the Time)

Film ini menjadi salah satu drama psikologis tergelap yang dibintangi Robert Pattinson. Berlatar di pedesaan Amerika pasca Perang Dunia II, ceritanya berfokus pada pemuda bernama Arvin Russell (Tom Holland) yang menghadapi lingkaran kekerasan antar generasi. Sedangkan Pattinson memerankan Preston Teagardin, pendeta manipulatif yang menyimpan motif keji di balik ceramahnya.

Keberadaan Preston memengaruhi nasib banyak karakter lain, termasuk Arvin. Film ini menggabungkan narasi multi-karakter yang saling terkait dalam suasana penuh keputusasaan. Atmosfer kelamnya diperkuat oleh sinematografi muram dan jalan cerita yang menunjukkan sisi gelap manusia. Penampilan Pattinson mencuri perhatian karena ia membawakan aksen dan gestur yang unik dan tidak terduga.

The Batman (dok. Warner Bros/The Batman)

Dalam The Batman, Robert Pattinson menampilkan sisi gelap dan rapuh dari Bruce Wayne yang baru dua tahun berkecimpung sebagai penjaga Gotham. Ia bukan pahlawan yang sepenuhnya percaya diri, melainkan sosok terluka yang masih mencari arah moral. Ketika penjahat Riddler melancarkan aksi teror terhadap pejabat korup, Batman terjerumus dalam penyelidikan penuh teka-teki.

Pattinson memberi interpretasi Batman yang lebih manusiawi dibandingkan versi sebelumnya. Chemistry-nya dengan Catwoman juga menjadi dimensi tambahan bagi karakter ini. Visual gelap dan gaya noir membuat film ini terasa seperti thriller detektif modern. Film ini sukses memantapkan Pattinson sebagai salah satu pemeran Batman terbaik era modern.

Mickey 17 (dok. Warner Bros/Mickey 17)

Film fiksi ilmiah karya Bong Joon Ho ini mengikuti Mickey Barnes, seorang pekerja duplikat di koloni luar angkasa. Mickey adalah manusia yang dapat “dibangkitkan” dalam tubuh baru setiap kali versi dirinya mati saat menjalankan misi berbahaya. Konflik besar muncul ketika dua versi dirinya hidup bersamaan, menimbulkan krisis identitas yang mendalam.

Pattinson memerankan karakter ganda ini dengan kontras kepribadian yang kuat. Hubungan Mickey dengan karakter lain juga terjalin kuat, menggali pertanyaan soal etika dan eksistensi. Visual futuristik dan dunia kolonial yang asing semakin menambah daya tarik film ini.

Die My Love (dok. Excellent Cadaver/Die My Love)

Die My Love merupakan drama psikologis intens yang mengisahkan pergulatan batin seorang perempuan dengan gangguan mental di pedesaan Montana. Pattinson memerankan sang suami. Ia mencoba memahami kondisi istrinya sembari menghadapi kehancuran hubungan mereka.

Film ini menggali batas antara kewarasan dan cinta dengan pendekatan visual yang natural. Adaptasi novel ini mempertahankan gaya puitis dan brutal dari sumber aslinya. Sementara itu, Pattinson menunjukkan performa penuh empati yang berbeda dari peran-peran besar sebelumnya.

Film-film Robert Pattinson di era 2020-an menunjukkan luasnya jangkauan akting yang ia miliki. Pattinson mampu berpindah dari film blockbuster skala besar ke drama psikologis yang intim tanpa kehilangan kualitas performanya. Film mana saja yang belum kamu tonton?