6 Buku Favorit Robert Pattinson yang Membentuk Cara Berpikirnya

- Eat the Rich–P. J. O’Rourke
- Money–Martin Amis
- The Ballad of the Sad Café–Carson McCullers
Robert Pattinson dikenal sebagai aktor yang kerap memilih peran-peran unik, gelap, dan tidak biasa. Di balik pilihan kariernya yang berani, ternyata ada pengaruh besar dari buku-buku yang ia baca dan kagumi sejak lama. Selera bacaan Pattinson jauh dari kata mainstream dan justru penuh satire, kritik sosial, serta eksplorasi sisi manusia yang kompleks.
Dari novel sastra klasik hingga nonfiksi penuh ironi, buku-buku favorit Robert Pattinson memberi gambaran tentang cara berpikirnya yang kritis, sinis, sekaligus reflektif. Tak heran jika banyak penggemar tertarik menelusuri bacaan yang ikut membentuk pandangan hidup dan pilihan artistiknya selama ini. Kira-kira, apa saja judul buku favorit Robert Pattinson yang membentuk cara berpikirnya?
1. Eat the Rich–P. J. O’Rourke

Buku ini membahas ekonomi global dengan cara yang sangat tidak biasa. P. J. O’Rourke membawa pembaca berkeliling dunia, membandingkan sistem kapitalisme dan sosialisme dengan humor tajam dan gaya satir yang cerdas. Alih-alih terasa berat, topik ekonomi justru disajikan dengan nada jenaka dan penuh sindiran sosial.
Bagi Robert Pattinson, Eat the Rich menarik karena berani menertawakan sistem yang sering dianggap serius dan tak tersentuh. Buku ini membuka sudut pandang tentang mengapa suatu negara bisa makmur sementara yang lain tertinggal. Lewat humor, pembaca diajak berpikir kritis tanpa merasa digurui.
2. Money–Martin Amis

Money adalah potret gelap tentang obsesi manusia terhadap kekayaan dan kesenangan. Novel ini mengikuti John Self, seorang pria yang hidup dalam pusaran uang, nafsu, dan gaya hidup berlebihan. Ceritanya kasar, jujur, dan sering kali membuat tidak nyaman, tetapi justru di situlah kekuatannya.
Robert Pattinson pernah mengaku merasa sangat terhubung dengan karakter John Self. Ia bahkan menyebut tokoh ini terasa dibuat untuk dirinya jika suatu hari difilmkan. Novel ini menggambarkan kehampaan di balik ambisi dan kesuksesan, tema yang sering muncul dalam peran-peran Pattinson.
3. The Ballad of the Sad Café–Carson McCullers

Karya Carson McCullers ini adalah kisah sunyi tentang cinta yang tidak seimbang dan rasa kesepian manusia. Ceritanya berfokus pada Miss Amelia, sosok perempuan kuat dengan emosi yang rapuh, serta hubungan rumit yang berujung pada konflik emosional. Suasananya muram, intim, dan sangat manusiawi.
Pattinson menyebut McCullers sebagai salah satu penulis Amerika terbaik sepanjang masa. Buku ini menggambarkan bagaimana cinta bisa menjadi sumber kebahagiaan sekaligus penderitaan. Gaya penulisannya sederhana, tetapi penuh makna dan membekas lama setelah selesai dibaca.
4. When the Mob Ran Vegas–Steve Fischer

Buku nonfiksi ini mengungkap sisi gelap Las Vegas di era 1950-an dan 1960-an, ketika mafia memegang kendali besar atas kota tersebut. Ceritanya penuh intrik, uang haram, selebritas, dan kekuasaan yang berlindung di balik gemerlap kasino. Sejarah disajikan dengan gaya naratif yang seru dan mudah diikuti.
Ketertarikan Pattinson pada buku ini menunjukkan minatnya pada kisah nyata yang penuh moral abu-abu. Las Vegas digambarkan bukan sekadar kota hiburan, melainkan simbol ambisi dan kejahatan yang berjalan berdampingan. Buku ini cocok bagi pembaca yang menyukai sejarah kelam dengan nuansa sinematik.
5. Kill Your Friends–John Niven

Novel ini menyajikan kritik brutal terhadap industri musik dengan tokoh utama yang sangat tidak bermoral. Steven Stelfox adalah representasi ambisi tanpa batas, di mana kesuksesan diburu dengan cara apa pun. Ceritanya penuh humor gelap, kekerasan verbal, dan sindiran tajam terhadap dunia hiburan.
Robert Pattinson dikenal sebagai penggemar berat novel ini. Kill Your Friends memperlihatkan bagaimana industri kreatif bisa menggerus empati dan nilai kemanusiaan. Meski ekstrem, buku ini justru jujur dalam menggambarkan sisi gelap ambisi dan ketenaran.
6. New Moon–Stephenie Meyer

Sebagai bagian dari The Twilight Saga, New Moon menawarkan kisah cinta yang lebih emosional dan gelap dibanding buku pertamanya. Fokus cerita berpindah ke rasa kehilangan, ketergantungan emosional, dan pencarian jati diri. Nuansa kesedihan dan konflik batin terasa sangat dominan di sepanjang cerita.
Menariknya, Robert Pattinson menyebut New Moon sebagai buku favoritnya dalam seri Twilight. Buku ini memperdalam karakter Edward dan Bella, sekaligus memberi ruang bagi emosi yang lebih kompleks. Bagi Pattinson, kisah ini bukan sekadar romansa vampir, tetapi tentang kehilangan dan pertumbuhan.
Buku-buku favorit Robert Pattinson yang membentuk cara berpikirnya memperlihatkan bahwa aktor tersebut tertarik dengan cerita yang berani, gelap, dan penuh refleksi tentang manusia serta dunia di sekitarnya. Jadi, dari keenam buku ini, mana yang paling membuat kamu penasaran untuk dibaca?


















