10 Film tentang Adolf Hitler Ini Wajib Kamu Tonton

Kisah Adolf Hitler tidak lepas dari kisah abad ke-20. Kejahatan yang dilakukan atas namanya tidak bisa dianggap remeh. Pertanyaan mengapa hal ini bisa terjadi dan mengapa seluruh negara membiarkan hal ini terjadi tidak pernah terjawab secara memuaskan. Namun, film dokumenter propaganda oleh Leni Riefenstahl yang berjudul The Triumph of the Will mengungkap beberapa alasannya.

Rapat umum Nuremberg dan kongres Partai Nazi tahun 1934 mendokumentasikan semangat nasional yang menyelimuti Adolf Hitler dan Nazi. Hitler dan kroni-kroninya tampil seperti musisi di atas panggung, menerima penghormatan dan sanjungan dari banyak orang.

The Triumph of the Will menampilkan aksi demonstrasi, swastika (simbol Nazi), pidato, konformitas massal, pemujaan terhadap struktur militer, dan pemujaan terhadap kekuasaan Adolf Hitler pada masa itu. Di samping itu, Hitler terlihat berpuas diri saat berpidato. Dia dengan angkuh berparade keliling tempat untuk bertemu warga Jerman.

Untuk pertama kalinya, Charlie Chaplin terjun ke dunia film bersuara dalam film The Great Dictator (1940). Chaplin berperan sebagai Adenoid Hynkel, yang digambarkan sebagai sang diktator fasisme untuk mengejek Adolf Hitler. Film ini adalah sindiran pedas terhadap fasisme. Dengan cerdik dan elegan, The Great Dictator menunjukkan karakter Hitler dan Mussolini yang digambarkan sebagai sosok pemarah tanpa memiliki nilai atau substansi apa pun.

Selama pembuatan film, Perang Dunia II belum pecah. Namun, setelah dirilis pada tahun 1940, The Great Dictator dilarang di Jerman dan setiap negara di bawah kekuasaan Nazi. Akan tetapi, di negara-negara Sekutu, film tersebut sukses besar di box office.

Charlie Chaplin sendiri sebenarnya membenci Nazi. Chaplin dilabeli "The 20th-Century Moses" oleh pers AS karena mendanai pelarian ribuan pengungsi Yahudi. Anehnya, Chaplin dan Hitler lahir pada minggu yang sama pada bulan April 1889, dan keduanya terkenal karena rambut dan wajah mereka yang memiliki ciri khas yang sama.

Film The Bunker didasarkan dari buku karya James O' Donnell dan dirilis pada tahun 1981 sebagai film TV. Film ini wajib kamu tonton jika kamu mau melihat aktor sekaliber Anthony Hopkins memerankan Adolf Hitler. The Bunker juga menggunakan teknik kilas balik untuk menceritakan kisah di hari-hari terakhir Adolf Hitler saat berada di bunker sebelum dan selama Pertempuran Berlin.

Anthony Hopkins dipuji karena kemampuannya menirukan gaya Adolf Hitler, tetapi dia juga dikritik karena aksen Inggrisnya yang terdengar sangat kental, seperti sebagian besar aktingnya di film-film lain. Namun, Hopkins sudah cukup baik membawakan film tersebut.

Dengan durasi 150 menit, The Bunker berhasil menyajikan kisah yang menarik, serta penggambaran klaustrofobia (ketakutan akan ruangan sempit dan tertutup) dari 100 hari terakhir kehidupan Adolf Hitler, dengan cara yang ringkas, tanpa basa-basi.

Eva Braun ada di sisi Adolf Hitler sampai akhir hayatnya. Ia dinikahi Hitler secara singkat di dalam bunker di Berlin, beberapa jam sebelum kematian mereka, tulis History. Braun mampu melunakkan kerasnya Hitler dan hubungan menarik antara mereka pun diangkat dalam film Moloch karya sutradara Alexander Sokurov pada tahun 1999.

Berlatar beberapa bulan sebelum Pertempuran Stalingrad, film ini mengisahkan bagaimana Adolf Hitler yang diperankan Leonid Mozgovoy dan Braun yang diperankan Yelena Rufanova menghabiskan waktu mereka seharian di Berghof, dekat Pegunungan Alpen. Selain itu, Hitler memberikan kobaran semangat kepada Joseph Goebbels dan Martin Bormann, meyakinkan mereka agar Nazi menjadi kekuatan yang tak terkalahkan.

Menjelang akhir film, Braun memperingatkan Hitler bahwa tidak ada seorang pun yang bisa lepas dari cengkeraman Malaikat Maut. Namun, hal itu tidak didengar oleh Hitler yang masih membara dengan kemenangan Jerman. Braun adalah satu-satunya orang yang berani menentang Fuhrer kala itu.

Serial mini TV Christian Duguay yang berjudul Hitler: The Rise of Evil memusatkan perhatiannya pada saat Adolf Hitler berjuang mencapai puncak kekuasaannya. Sosok Adolf Hitler diperankan oleh Robert Carlye. Semua kejadian penting di masa awal politik Hitler disajikan, termasuk serangan gas mustard pada Perang Dunia I, kudeta Berlin yang gagal, di penjaranya Hitler di Penjara Landsberg, di mana ia menulis Mein Kampf, pertemuannya dengan Joseph Goebbels, dan kebakaran Reichstag. Garis waktu ini memberikan gambaran tentang betapa kejamnya Hitler saat merebut kekuasaan.

Awalnya, aktor Ewan McGregor dipilih untuk memerankan Adolf Hitler dalam film ini, tetapi dia menolaknya dan digantikan oleh Robert Carlyle. Memerankan karakter sebagai orang yang paling dibenci dalam sejarah pastilah menjadi hal yang sulit, hal ini dirasakan betul oleh Carlyle.

Downfall, karya sutradara Oliver Hirschbiegel mendokumentasikan hari-hari terakhir sang diktator yang menyedihkan di bunker Berlin. Ketika Jerman hampir kalah dan Rusia semakin mendekat, Hitler berusaha keras melawan dunia yang ia anggap telah mengkhianatinya. Akibatnya, Hitler sering merendahkan para jenderalnya hanya karena kemarahannya itu.

Kemarahan Hitler dalam film tersebut bisa dibilang sangat memengaruhi Third Reich. Dengan menggambarkan Hitler sebagai sosok yang lemah, picik, dan pemarah yang terjebak dalam perangkap buatannya sendiri, film ini menimbulkan pertanyaan yang menakutkan, bagaimana bisa sosok pemimpin yang dibilang terkuat itu menyeret negaranya ke jurang kehancuran? 

Adolf Hitler melakukan pengkhianatan di lingkaran politiknya dan sangat suka memecah belah serta menaklukkan. Saat banyak orang yang merasa takut akan status sosial mereka dalam hierarki dan saling sikut-sikutan untuk berebut posisi, hegemoni Hitler tidak dapat diganggu gugat. Faktanya, dari tahun 1921 hingga kematiannya pada tanggal 30 April 1945, terdapat enam upaya pembunuhan terhadap petinggi Nazi tersebut, sebagaimana yang dirinci History.

Dibintangi oleh Tom Cruise, yang berperan sebagai Kolonel Claus von Stauffenberg, Valkyrie menceritakan kisah sekelompok perwira tentara Jerman yang berencana membunuh Adolf Hitler pada tahun 1944. Dikenal sebagai "The July Plot", rencana itu adalah upaya terakhir untuk membunuh Hitler. Sebab, lima upaya pembunuhan sebelumnya tidak berhasil.

Film ini cukup menegangkan, apalagi ketika Stauffenberg dan rekan-rekan konspiratornya membawa tas kerja berisi bahan peledak ke kantor Hitler. Meski bom meledak dan menewaskan empat orang, Hitler justru berhasil selamat tanpa cedera. Lolosnya Hitler dari kematian, membuatnya percaya bahwa dirinya abadi.

Adolf Hitler yang diperankan Martin Wuttke, hanya menjadi karakter pendukung dalam film Inglourious Basterds karya Quentin Tarantino. Akan tetapi, seperti Freddy Krueger dalam franchise Nightmare on Elm Street, dia selalu muncul dalam bayang-bayang penonton. Adolf Hitler dalam film ini tampak menonjol dalam ekspresinya yang angkuh dan sosoknya yang suka mengintimidasi. Dengan gaya khas Tarantino, film ini diisi dengan adegan tembak-menembak dan banyak koreografi yang penuh kekerasan.

Sebagai kepala pasukan tentara Yahudi-Amerika yang disebut Basterds, Letnan Aldo Raine yang diperankan Brad Pitt, melakukan perlawanan terhadap Nazi dengan berbagai upaya pembunuhan Adolf Hitler. Dalam satu adegan, Hitler berulang kali ditembak oleh salah satu kelompok Basterds.

Tarantino mengungkapkan bahwa dalam film, seseorang bisa merevisi sejarah dengan cara yang menyenangkan ketika di dunia nyata tidak dapat dilakukan. 

Pada periode antara Perang Dunia I dan II, Jerman berada dalam kondisi terpuruk. Kebangkitan Adolf Hitler dari seorang seniman tunawisma yang tidak dikenal hingga menjadi pemimpin suatu negara, tidak akan terwujud tanpa kecerdasannya menyusun kata-kata dan bakat untuk membangkitkan semangat rakyat jelata, catat lama Live Science. Namun, hal ini juga didorong dengan peristiwa-peristiwa yang melatarbelakanginya.

Look Who's Back karya sutradara David Wnendt didasarkan pada novel satir karya Timur Vermes, yang mempertanyakan apa jadinya dunia modern dengan kehadiran Adolf Hitler. Saat terbangun dari tidur panjangnya di taman di sekitar bekas bunkernya, Hitler yang diperankan Oliver Masucci, terkejut saat menemukan dirinya di tahun 2014. Dia juga digambarkan tidak menyukai apa yang terjadi pada negaranya.

Warga Jerman mengira bahwa Adolf Hitler ini palsu dan menganggapnya sebagai seorang komedian yang kebetulan mirip seperti mantan diktator mereka. Hitler kemudian menempa karier di TV sambil berusaha masuk ke dunia politik.

Kita akan dibuat tertawa jika melihat sifat Hitler yang absurd dan lucu dalam film ini. Namun, kita juga akan dibuat terkejut ketika Hitler pergi berkeliling Jerman dan bertemu orang-orang penting, sampai dia mendapatkan dukungan. Siapa yang tidak dag-dig-dug jika Adolf Hitler bangkit lagi di era modern?

Selama era Third Reich, Jerman selalu diwarnai dengan kehadiran Adolf Hitler, laki-laki yang digambarkan sebagai ayah yang baik hati bagi bangsa. Dalam film Jojo Rabbit karya sutradara Taika Waititi, Roman Griffin Davis berperan sebagai anggota Pemuda Hitler yang berusia 10 tahun, bernama Johannes "Jojo" Betzler. Jojo memiliki teman khayalan bernama Adolf yang sifatnya mirip seperti Adolf Hitler di dunia nyata.

Anak muda ini meminta bimbingan dari Adolf untuk menghadapi kehidupannya. Dalam film ini, Adolf mengindoktrinasi Jojo dengan visi dan filosofinya yang menyesatkan. Adolf memberikan pelajaran hidup yang penting kepada Jojo, seperti melemparkan granat ke orang yang telah menganiaya dia.

Jojo juga bertemu gadis Yahudi bernama Elsa Korr yang bersembunyi di balik kamar yang ada di rumahnya. Ia bersembunyi karena dianggap musuh Nazi. Elsa mengancam akan membunuhnya, jika Jojo mengungkap tempat persembunyiannya. Setelah mengenal Elsa lebih jauh, Jojo menerbitkan sebuah buku tentang orang-orang berdarah Yahudi.

Perlahan-lahan, Jojo terlepas dari teguran dari teman imajinasinya, Adolf. Jojo jatuh cinta pada Elsa dan akhirnya mengenyahkan Adolf Hitler dari pikirannya.

Film ini menunjukkan bahwa pengalaman pribadi dan kemanusiaan dapat meleburkan semangat nasionalisme yang membabi buta, intoleransi rasial, dan kebencian yang selalu ditanamkan oleh tokoh-tokoh yang suka memecah belah seperti Adolf Hitler.

Partai Nazi dan Adolf Hitler menjadi pasangan yang tak terpisahkan di masa kejayaannya. Akan tetapi, semua hal memiliki batas waktunya. Ia pudar, hancur, dan terkalahkan oleh keangkuhannya sendiri. Sepuluh film Hitler di atas bisa kamu tonton untuk mengisi liburan akhir tahun kali ini.