6 Film tentang Kelas Pekerja di Inggris Utara
- Billy Elliot (2000) mengisahkan seorang bocah lelaki yang bercita-cita menjadi penari balet di tengah keluarga kelas pekerja yang hipermaskulin.
- The Full Monty (1997) mengekspos kehidupan para penambang yang terancam kehilangan mata pencaharian dan hak asuh anak.
- Brassed Off (1996) menceritakan tentang band pekerja tambang yang terguncang dengan rumor penutupan tambang batu bara di Inggris Utara.
Memang sudah jadi tendensi global ketika film dibuat dengan latar kota-kota besar yang fancy. Sinema Inggris misalnya lebih sering dibikin dengan latar London dan sekitarnya. Representasinya pun terbatas pada kelas menengah dan atas. Namun, sudahkah kamu familier dengan Inggris bagian Utara?
Di wilayah itulah, mayoritas kelas pekerja Inggris berdiam dan seperti banyak negara di dunia, mereka jadi cerminan ketimpangan akut di negeri itu. Tertarik menilik eksistensi mereka? Berikut rekomendasi film tentang kelas pekerja di Inggris Utara yang layak ditonton.
1. Billy Elliot (2000)
Billy Elliot adalah cerita seorang bocah lelaki yang beraspirasi jadi penari balet. Masalahnya, ia tinggal di tengah keluarga yang hipermaskulin. Ibunya sudah tiada, sementara ayah dan kakak laki-lakinya bekerja di tambang batu bara. Seperti kebanyakan keluarga kelas pekerja di kabupaten itu, cita-cita Billy (Jamie Bell) jadi penari balet dianggap angin lalu. Sampai ia diundang audisi untuk penerimaan murid baru di sekolah seni bergengsi dan kakaknya sadar kalau jadi penambang batu bara seperti dirinya bukan satu-satunya jalan hidup bagi Billy.
2. The Full Monty (1997)
The Full Monty juga mengekspos kehidupan para penambang yang jauh dari sejahtera. Gaz (Robert Carlyle) adalah salah satu pekerja tambang yang dipecat sepihak pada 1990-an. Saat itu, penutupan tambang dan pabrik masif terjadi di Inggris sebagai buah dari kebijakan Margaret Thatcher dan Partai Konservatif soal privatisasi dan pelemahan serikat pekerja.
Gara-gara pemecatan itu, Gaz terancam kehilangan hak asuh atas putranya. Terdesak keadaan, ia tergerak untuk bekerja jadi penari striptis di sebuah klub. Ia mengajak serta beberapa kawannya yang senasib untuk membuat grup. Kocak, tetapi sebenarnya miris dan menyedihkan.
3. Brassed Off (1996)
Brassed Off masih berlatar periode yang sama dengan film sebelumnya. Ketika rumor penutupan tambang batu bara di sebuah desa di Inggris Utara, keberlangsungan sebuah band yang anggotanya para pekerja tambang pun ikut terguncang. Mereka mulai pesimis dengan masa depan band itu dan tentunya butuh uang untuk tetap bertahan hidup. Brassed Off adalah salah satu film terawal Ewan McGregor sebelum kariernya melejit gara-gara Trainspotting (1996).
4. Kes (1969)
Dirilis pada 1969, Kes berhasil memotret kehidupan bocah dari kelas pekerja yang lebih sering sendirian karena orangtuanya sibuk bekerja. Tak juga berprestasi di sekolah, Billy (Dai Bradley) berhasil menemukan sesuatu yang membuatnya bersemangat jalani hidup. Yakni, seekor anak burung kestrel yang tak sengaja ia temukan di sebuah ladang milik tetangganya. Billy menghabiskan waktu melatih burung itu dan menemukan kebahagiaan sederhana yang tak pernah diicipnya.
5. Billy Liar (1963)
Sesuai judulnya, Billy Liar adalah julukan untuk si lakon film: pemuda kelas pekerja yang gemar membual. Itu ia lakukan karena merasa tak puas dengan hidupnya yang lempeng. Ia bekerja sebagai admin di sebuah kantor dan masih tinggal di rumah orangtuanya. Namun, ia sering membayangkan dirinya jadi orang lain. Mulai dari politisi, tawanan militer, sampai penulis skenario. Parahnya, hobi ngibulnya ini ia pakai juga dalam aspek percintaan. Ia merayu dua perempuan sekaligus dalam satu waktu, tetapi di sisi lain belum bisa melupakan mantan pacarnya yang kini makin menarik di matanya.
6. Tish (2023)
Tish sedikit berbeda dari film-film lain dalam daftar ini. Ia berformat dokumenter dan mengikuti kisah hidup Tish Murtha. Ia adalah fotografer yang selama beberapa tahun mendedikasikan waktunya untuk mendokumentasikan kehidupan kelas pekerja Inggris selama rezim Margaret Thatcher. Mirisnya, ia meninggal dunia dalam kondisi miskin karena tak bisa hidup layak dengan gaji dari hasil jepretannya.
Film memang sekuat itu. Dari merekalah orang belajar sesuatu yang mungkin jarang diekspos media besar. Dari 6 film tadi, kita belajar soal ketimpangan ekonomi parah di Inggris. Mirisnya, legasi dari berbagai krisis ekonomi era Thatcher itu masih dirasakan penduduk Inggris bagian Utara sampai sekarang.
