6 Film tentang Musik yang Gak Musikal, Drama sampai Dokumenter

Sound of Metal adalah film tentang musisi yang minim adegan menyanyinya. Film justru mengikuti pergolakan batin Ruben (Riz Ahmed), pemain drum yang mendadak kehilangan pendengarannya. Ini jelas mengubah hidupnya yang lekat dengan musik. Ia sempat bergabung dengan komunitas bisu tuli untuk beradaptasi dengan hidup barunya, tetapi keinginannya untuk kembali "normal" dengan prosedur operasi masih membara di dada.  

Tar adalah film tentang musik lainnya yang gak bakal bikin kamu bosan dengan adegan menyanyi. Film berpusat pada Lidya Tar (Cate Blanchett), komposer sukses yang mengajar di sebuah kampus seni ternama di Amerika Serikat. Ia dikenal tegas dan gak segan menyakiti orang dengan kata-kata kasarnya. Satu hari, sebuah artikel yang menuduhnya atas kasus pelecehan seksual mencuat ke publik dan otomatis berimplikasi terhadap karier dan kehidupan personalnya. 

Whiplash bisa dibilang balada persaingan tak sehat antara seorang dosen dengan mahasiswanya. Berlatarkan sebuah kampus musik prestisius, Andrew (Miles Teller) adalah maba yang optimismenya musnah setelah bertemu dengan dosen bernama Terrence (J.K. Simmons). Ia selalu jadi target sang dosen, apapun yang dilakukannya salah dan tak cukup bagus. Ini membuat Andrew tertekan, tetapi juga tertantang untuk membuktikan dirinya lebih baik dari yang dibilang Terrence. 

Inside Llewyn Davis gak bisa dibilang musikal, meski ada satu adegan yang menampakkan sang lakon dan rekan seprofesinya menyanyi. Porsi menyanyi dalam film ini masih kalah dengan studi karakter Llewyn Davis (Oscar Isaac). Pada intinya, film tersebut mengikuti kehidupan musisi bangkrut setelah kehilangan kontrak rekaman dan rumahnya sekaligus. 

Almost Famous juga berkutat pada musik, tetapi tidak banyak menampilkan adegan menyanyi. Ini karena fokusnya adalah William (Patrick Fugit) yang pada usia cukup belia berhasil magang di sebuah majalah musik. Satu hari, ia dapat kesempatan untuk ikut tur bareng salah satu band rock yang sedang berjaya saat itu. Posisi William sebagai jurnalis lepas dan pemuda naif, bikin kita melihat kehidupan musisi dari sudut pandang berbeda. 

Sesuai judulnya, selama kurang lebih 1,5 jam kamu akan diajak mengikuti beberapa hari dalam kehidupan Zivan. Ia adalah pemuda asal Belgia yang selama beberapa tahun menggelar festival musik punk secara rutin di kampung halamannya. Semua dilakukannya hampir seorang diri, mulai dari mempromosikan festivalnya di kota, mengundang band penampil, dan mengorganisir logistik. Sederhana, tapi menawan. 

Bukan musikal, film tentang musik yang tak banyak adegan menyanyi dan menarinya ternyata tidak susah dicari. Enam judul di atas siap kamu tonton sekarang juga.