Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Film tentang Pekerja Retail, Romance sampai Crime

Clerks
Clerks (dok. Miramax/Clerks)

Toko retail adalah salah satu tempat paling umum ditemukan. Keumuman ini yang kadang membuat kita melupakan esensi mereka dalam kehidupan. Keberadaannya dibutuhkan, tetapi tak banyak yang mengapresiasi orang-orang yang bekerja di sektor ini. Jam kerja panjang, keharusan bekerja pada tanggal merah, dan upah minimal adalah beberapa isu yang sering jadi sorotan.

Guna mengapresiasi eksistensi orang-orang di balik toko retail, bolehlah kamu mencoba beberapa jam jadi mereka lewat 6 film berikut. Gak hanya drama, romance dan crime pun ikut mewarnai.

1. Clerks (1994)

Clerks
Clerks (dok. Miramax/Clerks)

Clerks adalah film komedi indie klasik Amerika yang berpusat pada dua pegawai toserba, Dante (Brian O'Halloran) dan Randal (Jeff Anderson). Tak ada plot jelas, penonton diajak mengikuti kerandoman satu hari dalam hidup mereka yang dihabiskan di dalam sebuah minimarket. Tanpa kehadiran supervisor toko, mereka bisa bebas melakukan apa saja hari itu. Termasuk bermain hoki sampai melipir ke rumah duka dan tentunya menyelesaikan urusan personal mereka. Kocak, seru, dengan kesan nostalgic yang kuat, apalagi formatnya hitam putih.

2. Fallen Leaves (2023)

film Fallen Leaves karya Aki Kaurismaki (dok. MUBI/Fallen Leaves)
film Fallen Leaves karya Aki Kaurismaki (dok. MUBI/Fallen Leaves)

Fallen Leaves juga bergenre komedi, tetapi diselipi elemen romansa dan kritik sosial. Film Finlandia ini berkutat pada dua orang introver yang berprofesi sebagai pekerja konstruksi dan pegawai supermarket. Tak sengaja bertemu dan jatuh cinta, keduanya ternyata masih punya masalah pribadi yang harus diselesaikan dulu sebelum berkomitmen. Selain fokus pada drama romansa dua karakternya, film ini juga menyoroti sisi gelap korporasi besar.

3. In the Aisles (2018)

In the Aisles (dok. Music Box Films/In the Aisles)
In the Aisles (dok. Music Box Films/In the Aisles)

In the Aisles gak kalah memikat. Bersiaplah menyambut dua aktor kawakan Jerman, Sandra Huller dan Franz Rogowski yang didapuk jadi dua pegawai supermarket. Karakter Rogowski, Christian, cukup menarik. Kita diajak mengikuti kesehariannya yang baru diterima kerja. Termasuk menyaksikan kecanggungannya saat harus berlatih mengoperasikan alat penata rak kayu palet serta diam-diam naksir salah satu rekan kerjanya.

4. Go (1999)

Go
Go (dok. Sony Pictures Classics/Go)

Go adalah film komedi-kriminal yang dibintangi Sarah Polley dan Katie Holmes. Polley memerankan Sarah, pegawai toserba yang terancam digusur dari apartemennya karena menunggak sewa. Pada satu malam Natal, ia didatangi dua pria nyentrik yang menawarinya sejumlah narkoba. Jelas tak bisa membeli, Sarah terpikir untuk mengajak mereka kerja sama. Tujuannya apalagi kalau tidak untuk dapat profit guna membayar tunggakan sewanya. Namun, skema Sarah ternyata tak berjalan sesuai rencana.

5. Empire Records (1995)

Empire Records
Empire Records (dok. Warner Bros/Empire Records)

Sempat dihujat pada awal perilisannya, Empire Records kini jadi salah satu film tentang pekerja retail yang digandrungi. Sesuai judulnya, film ini berlatarkan sebuah toko musik indie yang hampir bangkrut. Si pemilik berencana menjualnya ke perusahaan retail besar dan ini bikin para pegawai ketar-ketir akan nasib mereka. Mereka pun tergerak menyelamatkan toko itu dengan melakukan upaya penggalangan dana dalam semalam.

6. High Fidelity (2000)

High Fidelity
High Fidelity (dok. Music Box Films/High Fidelity)

Pekerja retail adalah protagonis film rom com laris High Fidelity. Ia berpusat pada Rob (John Cusack) yang bekerja mengelola sebuah toko musik bersama beberapa pegawainya. Kocaknya, mereka suka menyindir selera musik beberapa pengunjung toko yang bikin penjualan mereka merosot. Gak hanya itu, Rob sedang mengalami krisis setelah diputus kekasihnya. Tergerak memperbaiki diri, Rob dan dua pegawainya berusaha mencari tahu apa yang salah dengan dirinya lewat beberapa love interest-nya dari masa lalu.

Toko retail memang bukan tempat kerja yang sempurna. Ia bisa dibilang salah satu unit bisnis yang berkembang pesat dalam sistem kapitalis. Itu pula yang membuatnya punya banyak sisi gelap dan kompleksitas yang bisa dikembangkan jadi bahan cerita.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us

Latest in Hype

See More

[QUIZ] Pilih Aktor Favoritmu, Ini Film Pahlawan yang Harus Kamu Tonton

29 Sep 2025, 14:05 WIBHype