9 Film Terbaik Paul Thomas Anderson, Auteur di Sinema Hollywood

- There Will Be Blood (2007) - Kisah penambang perak yang menjadi pengusaha minyak di California awal abad ke-20, menghadapi hambatan dari pengkhotbah lokal.
- Punch-Drunk Love (2002) - Pengusaha canggung Barry Egan menemukan cinta dan kebahagiaan setelah bertemu Lena.
- Phantom Thread (2017) - Perancang busana Reynolds Woodcock menjalin hubungan rumit dengan Alma, sumber inspirasinya.
Umumnya, setiap sutradara memiliki satu film yang dianggap buruk dalam filmografinya. Namun, hal tersebut tidak berlaku pada Paul Thomas Anderson. Sineas kelahiran 26 Juni 1970 ini konsisten menghasilkan karya yang tidak pernah gagal memukau penonton.
Sutradara yang akrab dengan sapaan PTA ini tidak terburu-buru dalam menggarap sebuah film. Bukan tanpa sebab, dibutuhkan ketelitian dan kesabaran ekstra dalam meramu karakter-karakter kompleks dengan gaya visual yang khas dalam balutan tema mendalam, khususnya kesendirian dan keluarga disfungsional.
Tiga dekade berkecimpung di industri film, PTA menjadi satu-satunya sutradara yang memenangkan Best Director di Berlinale, Venice, dan Cannes Film Festival. Karya-karyanya pun langganan memborong penghargaan bergengsi di musim penghargaan, khususnya Oscar.
Keberhasilan PTA dalam menghadirkan karya sinematik yang kuat tidak lepas dari keinginannya untuk terus tumbuh dan mempelajari banyak hal. Karya-karya terbaiknya berikut ini menjadikannya sebagai salah satu auteur dihormati abad ini.
1. There Will Be Blood (2007)

Berlatar di California pada awal abad ke-20, seorang penambang perak bernama Daniel Plainview (Daniel-Day Lewis) yang muak hidup miskin banting setir menjadi pengusaha minyak. Dengan bantuan anak angkatnya, H.W. (Dillon Freasier), ia sukses membangun sebuah kerajaan bisnis. Ambisinya untuk memperluas bisnisnya terhalang oleh pengkhotbah lokal, Eli Sunday (Paul Dano), yang memiliki agendanya sendiri.
2. Punch-Drunk Love (2002)

Meskipun kariernya sebagai pengusaha berjalan mulus, hubungannya dengan ketujuh saudara perempuannya membuat Barry Egan (Adam Sandlers) menjadi canggung pada lawan jenis. Ketika ia menaruh perasaan pada gadis yang ia tolong, Lena (Emily Watson), Barry harus menghadapi ketakutan terbesarnya untuk menemukan cinta dan kebahagiaan.
3. Phantom Thread (2017)

Berlatar di London pada tahun 1950-an, Reynolds Woodcock (Daniel Day-Lewis) bersama kakaknya, Cyril (Lesley Manville), menjalani kesehariannya sebagai perancang busana ternama perfeksionis untuk para sosialita dan kaum bangsawan.
Kehidupan Reynolds yang tertata rapi berubah ketika ia menjalin hubungan dengan Alma (Vicky Kreps). Hubungan mereka menjadi rumit akibat Reynolds yang gila kontrol dan mudah cemburu pada kekasih sekaligus sumber inspirasinya.
4. Magnolia (1999)

Sejumlah orang asing terjalin pada suatu hari yang basah di Lembah San Fernando, Los Angeles, yakni pembawa acara kuis yang sekarat, putranya yang membencinya, perawat baik hati, sosok polisi yang kesepian, dan bocah jenius yang hidup di bawah tekanan ayahnya. Mereka terhubung dalam serangkaian kebetulan aneh yang tidak bisa dijelaskan oleh akal sehat.
5. Boogie Nights (1997)

Sutradara film dewasa idealis, Jack Horner (Burt Reynolds), ingin karyanya dilihat sebagai sebuah bentuk seni. Visinya terwujud usai ia menemukan Eddie Adams (Mark Wahlberg), seorang pencuci piring di klub malam. Dalam semalam, Eddie dengan nama panggung Dirk Diggler menjadi bintang porno ternama. Popularitas yang diraihnya seketika menjadi bumerang saat ia mulai terbuai pada pesta tanpa jeda dan obat-obatan terlarang.
6. Licorice Pizza (2021)

Berlatar 1973, dua insan remaja telah ditakdirkan bertemu di Lembah San Fernando, California. Gary Valentine (Cooper Hoffman), seorang aktor remaja yang optimistik, dan Alana Kane (Alana HAIM), seorang asisten fotografer yang tersesat dalam hidupnya. Keduanya terikat dalam sebuah hubungan unik untuk menjelajahi cinta, persahabatan, dan menghadapi ketidakpastian di masa depan.
7. The Master (2012)

Pasca Perang Dunia II, banyak veteran yang menderita gangguan kejiwaan pascatrauma. Tak terkecuali Freddie (Joaquin Phoenix) yang kini menjadi peminum berat dan temperamental. Pertemuannya dengan Lancaster Dodd (Phillip Seymour Hoffman), seorang pemimpin kelompok filosofis yang karismatik, membawa perubahan besar dalam hidupnya.
8. Inherent Vice (2014)

Di tengah kehidupan yang membosankan sebagai detektif swasta, Larry “Doc” Sportello (Joaquin Phoenix) dikejutkan dengan kedatangan sang mantan kekasih Shasta Fey (Katherine Waterston). Shasta meminta bantuannya untuk menyelidiki hilangnya kekasih barunya, seorang kontraktor kaya raya.
9. Hard Eight (1996)

Di bawah bimbingan Sydney (Philip Baker Hall), John (John C. Reilly) mengikuti jejaknya sebagai penjudi handal yang menguasai banyak trik. Hubungan diantara keduanya retak usai John menikahi seorang pelacur bernama Clementine (Gwyneth Paltrow) dan berteman dengan pelanggan kasino yang urakan bernama Jimmy (Samuel L. Jackson).
Film kesepuluh Paul Thomas Anderson, One Battle After Another, sedang tayang di bioskop sejak Rabu (25/11/2025). Respons positif yang didapat dari early screening menjadi penanda bahwa karya teranyar Paul Thomas Anderson ini menjadi kontender kuat di ajang Oscar 2026. Siap menontonnya?