10 Film Thriller yang Plotnya Berlangsung Satu Malam Saja, Tegang!

Disutradarai Martin Scorsese, After Hours menceritakan Paul Hackett (Griffin Dunne), pegawai kantoran yang malamnya berubah menjadi mimpi buruk setelah serangkaian kejadian aneh di New York. Paul hanya ingin pulang setelah berkencan dengan seorang perempuan bernama Marcy (Rosanna Arquette), tetapi keinginannya tersebut berubah menjadi serangkaian peristiwa yang semakin absurd dan kacau.

After Hours menawarkan perjalanan yang penuh kejutan dan kegilaan yang membuat penonton terus terpaku. Dengan sentuhan khas Scorsese, After Hours menampilkan humor gelap dan situasi yang semakin rumit, menciptakan pengalaman tak terlupakan bagi penonton.

Rope adalah film thriller psikologis yang disutradarai Alfred Hitchcock. Film ini diadaptasi dari suatu pertujukan drama 1929 dengan judul yang sama karya Patrick Hamilton. Film ini berlatar di sebuah apartemen di Manhattan dan berlangsung secara real-time.

Cerita Rope berpusat pada pembunuhan David Kentley oleh dua temannya, Brandon Shaw (John Dall) dan Phillip Morgan (Farley Granger). Mereka menyembunyikan mayatnya di dalam sebuah peti dan melanjutkan pesta makan malam dengan teman-teman mereka, termasuk Rupert Cadell (James Stewart), yang pernah menjadi guru mereka. 

Setiap dialog dan gerakan kamera dirancang untuk menambah intensitas, membuat penonton merasa seolah-olah mereka adalah bagian dari film yang mencekam ini. Menariknya, film ini adalah eksperimen pertama Hitchcock dalam menggunakan teknik pengambilan gambar panjang yang tampak seperti satu take terus-menerus, menciptakan ilusi real-time yang menegangkan.

John Carpenter, sutradara thriller legendaris, menyajikan cerita menegangkan tentang sekelompok polisi dan tahanan yang harus bekerja sama untuk bertahan hidup dari serangan geng di sebuah kantor polisi yang akan ditutup. Di Assault on Precinct 13, malam yang seharusnya tenang berubah menjadi perjuangan antara hidup dan mati. 

Film yang penuh dengan aksi tegang ini menampilkan kegelisahan karakter-karakter yang terjebak di dalamnya. Dengan suasana yang intens dan aksi yang non-stop, film ini menjadi salah satu karya klasik Carpenter yang paling diingat. Uniknya, John Carpenter juga bertindak sebagai composer yang menggubah latar musik untuk film ini. 

The Vast of Night disutradarai oleh Andrew Patterson. Ceritanya berlatar belakang di kota kecil New Mexico pada 1950-an, di mana seorang operator switchboard bernama Fay (Sierra McCormick) dan seorang penyiar radio bernama Everett (Jake Horowitz) menemukan sinyal misterius. Saat semakin dalam menyelidiki sumber sinyal tersebut, mereka mengungkap serangkaian peristiwa aneh dan tidak dapat dijelaskan yang membawa mereka menuju klimaks yang mendebarkan dan penuh ketegangan. 

The Vast of Night menawarkan pengalaman sinematik yang menggugah, dengan atmosfer yang khas era 1950-an dan dialog yang cerdas. Debut penyutradaraan Patterson berhasil menciptakan nuansa misterius dan ketegangan yang memikat penonton sepanjang film. Menariknya, film ini ditampilkan dalam format yang mirip dengan acara fiksi ilmiah televisi dari era tersebut, sehingga menambah nuansa autentik dan nostalgia bagi penonton modern.

Apa jadinya kalau rencana kejahatan jadi berantakan karena kesalahan kecil? Elevator to the Gallows adalah film thriller Prancis yang disutradarai Louis Malle. Ceritanya mengisahkan Julien (Maurice Ronet), yang membunuh suami kekasihnya, Simon (Jean Wall), tetapi  malah terjebak di dalam lift.

Sementara itu, kekasihnya, Florence (Jeanne Moreau), menunggu dengan cemas di luar dengan harapan bisa melarikan diri bersamanya. Film ini menonjolkan ketegangan psikologis dan atmosfer gelap Paris, Prancis, di malam hari. Musik jazz Miles Davis yang mengiringi film ini menambah suasana misterius dan intens.

Blood Simple adalah film debut penyutradaraan Joel Coen yang menampilkan kisah pembunuhan, pengkhianatan, dan keserakahan di Texas. Film ini mengisahkan pemilik bar bernama Ray (John Getz) yang menyewa detektif swasta untuk membunuh istrinya, Abby (Frances McDormand) yang berselingkuh. Namun, rencana tersebut berubah menjadi serangkaian kejadian yang tidak terduga.

Dengan plot penuh lika-liku dan atmosfer mencekam, film ini menetapkan standar tinggi untuk genre thriller. Visual mencolok dan narasi yang kuat membuat Blood Simple menjadi film tak terlupakan. Meskipun film ini dibuat dengan anggaran yang rendah, tetapi berhasil memenangkan penghargaan Grand Jury Prize di Sundance Film Festival 1984.

Ketegangan bisa mencapai puncaknya dalam satu malam yang penuh dengan aksi dan bahaya, seperti yang digambarkan dalam Running Scared. Cerita berpusat pada Joey Gazelle (Paul Walker), seorang kurir mafia yang terjebak pada situasi yang kacau balau saat dia harus menemukan pistol yang hilang sebelum jatuh ke tangan yang salah. 

Film ini penuh dengan aksi tanpa henti dan plot twist yang mengejutkan. Tiap adegan di film ini dijamin dapat mempercepat detak jantung penonton, memastikan kamu tetap terpaku pada layar sepanjang film. Dengan penampilan kuat dari Paul Walker, Running Scared menjadi salah satu film thriller yang paling mendebarkan.

Disutradarai Michael Mann, Collateral merupakan film thriller yang menceritakan seorang sopir taksi bernama Max (Jamie Foxx). Ia terjebak di situasi yang berbahaya saat Vincent (Tom Cruise), seorang pembunuh bayaran, memaksanya untuk menjadi sopirnya. 

Interaksi apik Jamie Foxx dan Tom Cruise di film ini menciptakan suasana yang intens dan menarik untuk diikuti. Ditambah dengan latar belakang visual yang memukau kota Los Angeles di malam hari, film ini tidak hanya menghadirkan cerita seru namun juga mempersembahkan salah satu pengalaman terbaik dalam genre thriller urban.

Bagaimana jika hidupmu berubah drastis dalam satu malam? Victoria adalah film yang disutradarai Sebastian Schipper dan diambil dalam satu take kontinu sepanjang 138 menit. Film ini mengikuti Victoria (Laia Costa), perempuan muda dari Spanyol yang bertemu sekelompok laki-laki di Berlin dan tanpa sengaja terlibat perampokan bank.

Keputusan sinematik untuk mengambil film dalam satu take menciptakan pengalaman real-time yang sangat intens. Di film ini, penonton disuguhkan dengan ketegangan dan kegelisahan yang sama intensnya seperti yang dirasakan oleh karakter utamanya. Proses pembuatan film ini bahkan membutuhkan tiga kali percobaan untuk mencapai kesempurnaan, dengan setiap pengambilan gambar memerlukan persiapan yang luar biasa.

Locke disutradarai oleh Steven Knight. Film ini seluruhnya berlatar di dalam mobil, mengikuti perjalanan malam seorang laki-laki bernama Ivan Locke (Tom Hardy) yang mencoba menyelesaikan masalah pribadi dan pekerjaannya melalui serangkaian panggilan telepon. 

Ketegangan dalam film ini dibangun melalui dialog yang kuat dan penampilan memukau dari Tom Hardy. Meskipun berlatar di dalam mobil, Locke berhasil mengeksplorasi sisi emosional dan psikologis karakter. Satu hal yang menarik, film ini juga direkam secara real-time, memungkinkan penonton untuk merasakan intensitas setiap momen yang dihadapi oleh Ivan Locke sepanjang malam.

Dengan memilih film thriller yang berlangsung dalam satu malam, kamu akan merasakan petualangan yang penuh kejutan. Setiap judul dalam daftar ini tidak hanya menghadirkan cerita yang menarik, tetapi juga memperkenalkan karakter-karakter yang unik dan situasi yang menguji mereka.

Mulai dari thriller meresahkan di film Rope hingga kejar-kejaran mendebarkan di Collateral, setiap film menawarkan pengalaman yang menghibur dan mengasyikkan. Siapkan camilan, segera saksikan dan biarkan cerita-cerita ini membawa kamu ke perjalanan yang tak terlupakan. Selamat menonton!