5 Rekomendasi Film dengan Warna Vibrant, Ada Horor

Sadar gak, kalau makin banyak film yang didominasi warna-warna mute? Rasanya beda saja dengan film-film tahun 1960—1980-an yang palet warnanya lebih vibrant alias mencolok. Kadang rasa rindu menonton film dengan warna cerah itu meronta-ronta. Bahkan itu pula yang memotivasi banyak sineas kembali menggunakan kamera analog.
Kabar baik pula buat para penonton, karena tak sedikit film berwarna vibrant yang rilis belakangan ini. Bahkan film horor yang biasanya mengandalkan kegelapan bisa dibikin dengan warna primer yang mencolok, lho. Buktikan lewat 5 judul di bawah.
1. Le Havre (2011)

Digarap Aki Kaurismaki, sebenarnya tak heran melihat Le Havre penuh dengan warna mencolok. Sang sutradara memang hobi pakai warna-warna primer untuk karya sinematiknya. Termasuk untuk Le Havre, film tentang pengungsi yang dirilis pada 2011 dengan sentuhan magical realism. Seperti biasa, Kaurismaki tidak pernah menggunakan latar waktu yang pasti. Film-filmnya selalu bernuansa klasik dari properti dan kostumnya, tetapi isunya mengikuti perkembangan zaman.
2. Beanpole (2019)

Beanpole adalah film fitur kedua Kantemir Balagov yang berlatar Kota Leningrad (kini St. Petersburg) beberapa waktu setelah Perang Dunia II. Film berkutat pada persahabatan, Iya (Viktoria Miroshnichenko) dan Masha (Vasilisa Perelygina), dua perempuan yang berkarier di militer selama perang dan sering dicap miring serta dipandang sebelah mata. Meski plotnya suram, tetapi warna palet warna yang dipakai Balagov cukup bold, didominasi merah dan hijau.
3. Pearl (2022)

Pearl memperpanjang daftar film horor yang didesain dengan palet warna cerah setelah Midsommar. Bedanya Midsommar didominasi warna pastel dan sekunder, Pearl banyak menggunakan warna primer seperti merah, biru, dan kuning. Ini pilihan yang menarik karena kontras dengan cerita sang lakon yang tersiksa dan terkekang oleh ekspektasi orangtuanya.
4. The Substance (2024)

Tren warna vibrant dalam film horor dilanjutkan Coralie Fargeat lewat The Substance. Seperti kita tahu, film ini sebenarnya mengekspos siksa batin seorang artis yang kariernya meredup karena usia. Namun, bukannya menggunakan warna-warna mute sesuai dengan mood cerita, The Substance penuh dengan warna-warna bold. Menariknya, warna-warna tadi punya kontribusi dalam menciptakan simbolisme dalam film. Warna primer akan identik dengan karakter Elisabeth (Demi Moore). Sementara, tokoh Sue (Margaret Qualley) lebih sering mengenakan warna sekunder.
5. The Florida Project (2017)

The Florida Project juga bisa jadi contoh menarik film yang diisi warna vibrant. Ungu adalah warna yang mendominasi film ini, tetapi dipadukan pula dengan komponen lain seperti kuning kehijauan, jingga, dan biru langit. Ini menciptakan kesan hangat yang sesuai dengan latar filmnya, Florida, Amerika Serikat. Color grading film ini cukup menarik mengingat Sean Baker dikenal sebagai sutradara realisme yang lebih sering mengaplikasikan gaya sinematografi naturalisme.
Identik dengan film-film keluarga dan animasi, ternyata warna vibrant bisa juga lho diaplikasikan dalam berbagai genre. Bahkan seacak genre horor dan thriller. Terbukti kalau dalam seni, batasan itu maya.