Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Film yang Ditulis, Disutradarai, dan Diedit oleh Satu Orang

Mikey Madison dalam Anora (dok. Neon/Anora)
Mikey Madison dalam Anora (dok. Neon/Anora)

Meskipun menempati salah satu tahta tertinggi dalam pembuatan film, kuasa sutradara tetap dibatasi dengan koridor-koridor tertentu. Paling jauh, mereka merangkap penulis naskah serta mengawasi proses pengambilan gambar maupun editing. Namun, ternyata gak sedikit sutradara yang merangkap jadi editor film mereka sendiri. 

Hal ini yang kemudian memunculkan istilah Director's Cut di film-film tertentu, seperti Midsommar (2019), Donnie Darko (2001), dan Blade Runner (1982). Beberapa tahun belakangan, mulai banyak pula sutradara yang meraih penghargaan untuk kategori Best Film Editing, macam Chloe Zhao dan Sean Baker.

Menarik buat merekap film apa saja yang ternyata ditulis, disutradarai, dan diedit satu orang yang sama. Berikut ini beberapa di antaranya, salah satunya adalah Anora (2024).

1. Nomadland (2020)

Nomadland (dok. Searchlight Pictures/Nomadland)
Nomadland (dok. Searchlight Pictures/Nomadland)

Nomadland sebenarnya bukan film pertama Zhao yang ditulis, disutradarai, dan dieditnya sendiri. Sebelum itu, ia pernah bikin Songs My Brothers Taught Me (2015) dengan metode yang sama. Bedanya, Nomadland berhasil meraih eksposur besar lewat kontrak dengan distributor mayor dan nominasi ganda di Oscar. Zhao bahkan membawa pulang piala Best Film Editing Oscar 2021 atas namanya sendiri. 

2. Wendy and Lucy (2008)

Wendy and Lucy (dok. Field Guide Films/Wendy and Lucy)
Wendy and Lucy (dok. Field Guide Films/Wendy and Lucy)

Kelly Reichardt dikenal sebagai salah satu sutradara yang punya kuasa cukup besar dalam film-film rilisannya. Dalam Wendy and Lucy, ia memerankan ketiga peran krusial, penulis naskah, sutradara, dan editor.

Film indie yang sampai sekarang masih jadi favorit banyak sinefili itu dibuat dengan bujet minim, terlihat dari latar dan desain produksinya yang serba sederhana. Namun, justru kekuatannya ada di kematangan naskah dan performa aktor. Reichardt juga tercatat jadi editor di film-filmnya yang lain, seperti The First Cow, Old Joy, dan Certain Women. 

3. Presence (2024)

Presence (dok. NEON/Presence)
Presence (dok. NEON/Presence)

Sutradara lain yang hampir selalu mengedit filmnya sendiri adalah Steven Soderbergh. Gak hanya itu, ia bahkan sering jadi operator kamera alias sinematografer di beberapa proyek.

Film terbarunya, horor dengan perspektif unik, yakni Presence, juga pakai prinsip yang sama. Soderbergh benar-benar berkontribusi penuh di balik layar, tetapi untuk keperluan kredit, ia biasanya menggunakan nama samaran. 

4. Anora (2024)

Anora (dok. Universal Pictures/Anora)
Anora (dok. Universal Pictures/Anora)

Sean Baker jadi sutradara berikutnya setelah Zhao yang memenangkan Best Film Editing Oscar. Itu terjadi lewat film Anora yang menggondol beberapa piala sekaligus di ajang penghargaan tersebut.

Baker, sama seperti Kelly Reichardt, hampir selalu mengedit film-film garapannya sendiri selain menulis naskah dan menyutradarainya. Ia juga beberapa kali jadi operator kamera,  seperti yang terjadi dalam proses pembuatan Tangerine (2015) dan Take Out (2004). 

5. Roma (2018)

Roma (dok. Netflix/Roma)
Roma (dok. Netflix/Roma)

Kuasa dan kontribusi Alfonso Cuaron dalam pembuatan film-filmnya juga amat besar. Roma yang merupakan film tersuksesnya, juga ia tulis, sutradarai, dan edit sendiri. Ia dibantu Adam Gough di departemen editing untuk menghasilkan mahakarya hitam putih itu.

Cuaron juga disebut dalam kredit Roma sebagai sinematografer. Peran ganda itu juga dicatatkannya dalam film Y tu mamá también (2001) dan Children of Men (2006). Bedanya, untuk dua film itu, ia berkolaborasi dengan editor Alex Rodriguez. 

6. Fargo (1996)

Fargo (dok. PolyGram Filmed Entertainment/Fargo)
Fargo (dok. PolyGram Filmed Entertainment/Fargo)

Coen Bersaudara juga sering mengedit film-film mereka sendiri. Disebut sebagai salah satu film noir terbaik yang pernah dibuat di Amerika Serikat, Fargo memang punya kekhasannya sendiri.

Selain plot, dialog, dan performa aktornya, editing mereka juga cukup menawan. Sudut-sudut pengambilan gambarnya benar-benar unik, gak heran kalau duo kakak beradik itu sampai sekarang selalu dinanti karyanya. Film ini dapat beberapa nominasi sekaligus di Oscar, termasuk Best Film Editing, Best Picture, dan Best Writing. 

Ternyata gak sedikit film-film editan sutradara tadi yang meraih prestasi di Oscar. Bukti kalau kebebasan berkreasi yang dimiliki sutradara tidak mengkhianati hasil. Ada film yang sudah kamu tonton sebelumnya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us