Pendidikan menjadi salah satu kunci kesuksesan. Karena dengan pendidikan yang tinggi, memungkinkan kita untuk diterima bahkan menempati posisi tinggi di sebuah perusahaan ternama dunia. Pendapat tersebut memang benar, namun bisa juga salah.
Pada kenyataannya tidak semua orang sukses di dunia ini memiliki pendidikan yang tinggi. Beberapa di antaranya hanya sekolah sampai SMA bahkan drop out dari bangku kuliah. Siapa mereka?
Sebelum mendirikan Microsoft pada tahun 1975, Bill Gates adalah mahasiswa dari salah satu kampus terbaik dunia yaitu Harvard University. Namun ketika banyak orang berlomba-lomba untuk diterima di kampus bergengsi tersebut, istri dari Melinda Gates ini justru memilih untuk keluar di tahun keduanya karena dia memilih untuk mendirikan Microsoft bersama rekannya Paul Allen.
Pengorbanan tersebut tidak sia-sia, Microsoft berhasil sukses, yang kemudian mengantarkannya jadi salah satu orang paling kaya dunia dengan kekayaan mencapai 90 miliar USD. Meski dirinya berhasil dengan Microsoft, Gates mengatakan bahwa kuliah dan mendapatkan gelar adalah jalan yang lebih pasti untuk mendapatkan kesuksesan.
Walt Disney adalah tokoh utama di balik kesuksesan Mickey Mouse dan sejumlah kartun Disney lainnya. Pria kelahiran tahun 1901 ini adalah anak seorang tukang koran di Kansas City. Untuk membantu keluarga, Disney kemudian bekerja sebagai pengirim koran sebelum dan sesudah pulang sekolah.
Di usianya yang ke 16 tahun, Disney memutuskan untuk keluar dari sekolah dan kemudian bergabung dengan Palang Merah Internasional untuk mengobati para korban Perang Dunia I.
Dia kemudian dikirim ke Perancis tahun 1918 sebelum akhirnya kembali ke Amerika Serikat dan menciptakan karakter Disney pada tahun 1922.
ZARA menjadi salah satu label fashion ternama dunia. Lucunya di saat kebanyakan konsumen ZARA adalah orang kaya, siapa sangka jika dulu pendiri ZARA justru berasal dari keluarga kurang mampu. Memiliki penghasilan kecil, ayah Ortega harus berjuang untuk menghidupi keluarganya di Spanyol.
Karena keterbatasan biaya jugalah, Ortega akhirnya memutuskan untuk keluar dari sekolah di usia 13 tahun. Sebagai ganti pendidikan, Ortega kemudian bekerja sebagai pelayan sebuah toko bernama Gala dengan membuat pakaian yang dijahit tangan.
Pada akhirnya, pekerjaan inilah yang menjadi ide awal Ortega memulai bisnisnya hingga berhasil mendirikan ZARA.
Sama seperti Bill Gates, pendiri Facebook yaitu Mark Zuckerberg juga merupakan salah satu mahasiswa Harvard University sebelum akhirnya mendirikan Facebook di tahun 2004 bersama beberapa orang temannya. Awalnya pembuatan Facebook sendiri berfungsi sebagai penghubung antar mahasiswa.
Namun lama kelamaan, Facebook menjangkau kampus lain di Amerika. Sayangnya, terlalu asik mengurus Facebook membuat Zuckerberg lupa kuliah dan akhirnya memilih hengkang dari Harvard di tahun keduanya kuliah.
Selain Ortega, pendiri Chanel yaitu Coco Chanel juga memiliki masa kecil yang kurang beruntung. Dia dibesarkan oleh biarawati yang juga mengajari bagaimana cara menjahit pakaian. Kemampuan inilah yang kemudian membantu Chanel untuk bertahan.
Seperti yang dilansir dari makershow.com, sejak kecil, Chanel bekerja menjahit pakaian. Di usianya yang ke 18 tahun, Chanel memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya dan lebih memilih fokus bekerja. Dua tahun kemudian, mendirikan Chanel.
Ralph Lauren menjadi contoh desainer lainnya yang berhasil sukses tanpa menempuh pendidikan tinggi. Berbeda dengan Coco atau Ortega yang tidak mampu bersekolah tinggi, Ralph Lauren sebenarnya pernah mengenyam pendidikan di Baruch Collage, New York dan mengambil jurusan bisnis.
Namun sepertinya kuliah tidak membuat Ralph Lauren senang, karena di tahun keduanya, pendiri label pakaian POLO ini lebih memilih keluar dan menjadi tentara dari tahun 1962 sampai 1964. Lulus dari militer, Ralph Lauren kemudian berganti profesi jadi salesman sebelum membuka toko dasi POLO yang merupakan hasil dari rancangannya sendiri.
Terakhir ada Steve Jobs yang juga menjadi tokoh teknologi abad ini. Sukses dengan Apple, siapa sangka jika Steve Jobs berasal dari keluarga yang cukup sederhana. Orang tuanya hampir tidak mampu membiayai Steve Jobs yang saat itu berkuliah di Reed Collage.
Enam bulan setelah menghadiri kelas, Steve Jobs memutuskan keluar dari kuliah dan hanya mengikuti kelas kaligrafi. Bukan hanya itu, Steve Jobs juga harus tidur di lantai kamar asrama temannya. Kehidupan Steve Jobs mulai berubah ketika dia akhirnya mendirikan Apple bersama beberapa teman di tahun 1976.
Tokoh di atas memang tidak memiliki pendidikan tinggi, tapi tidak berarti kamu bisa meniru mereka ya! Sekolah dan pendidikan tetap menjadi salah satu kunci untuk sukses, dan karena itu kamu tidak boleh mengabaikan sekolah!