Kisah Gepeng, Pelawak yang Besar dan Harum Namanya bersama Srimulat

Sempat dipecat dari Srimulat dan mendirikan grup lawak

Film Srimulat babak pertama karya Fajar Nugros (IDN Pictures) beberapa waktu lalu mengingatkan kita pada sosok pelawak Gepeng. Dalam film tersebut ia menjadi sorotan utama dengan penceritaan yang paling banyak. Diperankan oleh aktor muda, Bio One, sosok Gepeng pun menarik perhatian penonton.

Lahir di Muntilan, 27 Agustus 1950, pelawak yang bernama asli Freddy Aris ini memulai kariernya sebagai penabuh kendang di sebuah kelompok musik.

Lantas bagaimana perjalanan karier dan hidupnya hingga melejit bersama Srimulat dan menjadi pelawak legendaris? Yuk, simak kisah singkatnya berikut ini.

1. Sejak kecil Gepeng sudah sering tinggal berpindah-pindah kota

Kisah Gepeng, Pelawak yang Besar dan Harum Namanya bersama SrimulatGepeng, pelawak Srimulat yang legendaris (dok. Srimulat)

Pada masa kecil hingga remajanya, Gepeng menjalani kehidupan yang sulit. Pada usia 9 tahun, ia pindah ke Jakarta mengikuti ayahnya yang bergabung dengan kelompok wayang WO Bharata. Kala itu ia mulai mengenal seni panggung dan belajar menari. Kemudian, pada 1966 ia dan keluarganya pindah ke Tegal, bergabung dengan kelompok hiburan Loka Ria. Tak lama kemudian keluarganya kembali ke Magelang.

Gepeng menikah dengan Sopiah yang juga merupakan penari. Dengan profesi keduanya sebagai seniman, mereka pun hidup berpindah-pindah dengan berpentas mengikuti berbagai grup ketoprak. Dalam pernikahannya, Gepeng dan Sopiah dikaruniai 4 anak.

2. Tahun 1978 Gepeng mulai bergabung dengan Srimulat

Kisah Gepeng, Pelawak yang Besar dan Harum Namanya bersama SrimulatGepeng tampil di panggung Srimulat (Srimulat/dok. TVRI)

Mulanya, pada 1978, Gepeng diundang oleh sutradara ketoprak Rustamadji untuk bergabung dengan grup Cokrojiyo yang notabene adalah unit usaha Srimulat Solo. Kala itu ia ditugaskan sebagai penabuh kendang. Namun kemudian, ia diberikan kesempatan naik ke atas panggung dan tampil sebagai pemain selingan yang mengisinya dengan dagelan dalam pentas ketoprak.

Melihat bakat melucu yang dimiliki Gepeng, dari sinilah kemudian Teguh Slamet Rahardjo, pimpinan Srimulat, menarik Gepeng ke dalam pentas Aneka Ria Srimulat. Pada pentas pertamanya tersebut, Gepeng diberi peran sebagai pembantu (batur) Djudjuk.

Meski mulanya kaku melawak di atas panggung, namun Gepeng menunjukkan perkembangan yang cepat dalam beberapa bulan saja.

3. Makin populer, Gepeng pun tampil di layar lebar lewat tiga film tentangnya

Kisah Gepeng, Pelawak yang Besar dan Harum Namanya bersama Srimulatcuplikan film Gepeng Bayar Kontan (youtube.com/MVP Classic Video)

Berkat penampilannya yang memikat, ia kemudian ikut dalam rombongan Srimulat untuk siaran televisi di Jakarta pada 1981 bersama pelawak lainnya seperti Timbul, Nunung, Djudjuk, Basuki, hingga Paul.

Gepeng semakin melekat pada Srimulat sejak mengucapkan jargon “untung ada saya” yang lantas menjadi ciri khasnya pada setiap penampilan. Sejak saat itu, nama Gepeng semakin melejit.

Tahun 1982—1985 merupakan masa puncak popularitas Gepeng. Dengan jargonnya tersebut yang semakin populer, Lusi Sumardi, seorang produser film segera mengangkatnya ke layar lebar.

Untung Ada Saya menjadi film komedi pertama yang dibintangi oleh Gepeng bersama pemain Srimulat lainnya pada 1982. Gayung bersambut, kesuksesan film ini dilanjutkan dengan judul lain, yakni Gepeng Mencari Untung (1983) dan Gepeng Bayar Kontan (1983).

Baca Juga: 5 Hal yang Belum Terjawab dalam film Srimulat: Hil yang Mustahal

4. Masa karier meredup: terkena skandal hingga dipecat dari Srimulat

Kisah Gepeng, Pelawak yang Besar dan Harum Namanya bersama SrimulatGepeng bersama anggota Srimulat (dok. Srimulat)

Bintang tak selamanya bersinar. Di tengah popularitasnya, Gepeng sempat tersandung kasus kepemilikan senjata api yang membuatnya diadili di meja hijau. Pada 23 Juli 1983, Gepeng menjadi tahanan kota di Surakarta dan tetap boleh tampil di atas panggung. Ia kemudian dibui selama 5 bulan pada Juni 1983.

Gemerlapnya dunia hiburan pun membuat Gepeng berubah. Ia tidak mau lagi mengenakan kostum yang telah disediakan, selalu mengenakan kalung emas di lehernya, serta tidak mau lagi duduk di lantai dengan perannya sebagai pembantu/batur.

Gepeng juga semakin tidak disiplin ketika manggung. Ia diam-diam ikut berpentas dengan kelompok seni peran yang lain. Hal ini membuatnya dipecat dari Srimulat pada 1986.

5. Bersinar lagi dengan kelompok Gepeng CS, tapi hidupnya terpuruk lagi

Kisah Gepeng, Pelawak yang Besar dan Harum Namanya bersama SrimulatGepeng pelawak Srimulat yang legendaris (dok. Srimulat)

Usai pemecatannya dari Srimulat, Gepeng membentuk kelompok lawak bernama Gepeng CS dengan salah satu anggotanya adalah Nunung.

Grup ini sempat populer dengan tarif manggung yang terbilang tinggi pada saat itu. Meski kembali bersinar, tapi Gepeng menghadapi prahara rumah tangga yang membuatnya menggugat cerai Sopiah. Kala itu penyebabnya adalah isu perselingkuhan Gepeng dengan Nunung sehingga membuat Sopiah pergi bersama supir pribadi mereka.

Tak lama setelah perceraiannya, grup Gepeng CS bubar. Gepeng lantas beberapa kali mendirikan grup lawak lagi yang serupa dengan Srimulat, di antaranya adalah Suka Ria. Sayangnya, grup ini hanya bersinar tak sampai 3 bulan dan akhirnya bubar.

Kehidupan Gepeng makin sulit ketika kesehatannya mulai menurun akibat kebiasaannya minum alkohol. Hingga pada 1987, ia bangkrut dan tidak lagi memiliki harta.

6. Kembali ke Srimulat dengan sambutan hangat

Kisah Gepeng, Pelawak yang Besar dan Harum Namanya bersama SrimulatGepeng kembali ke Srimulat Jakarta pada 1988 (dok. Srimulat)

Pada masa sulitnya itu, Gepeng kembali menemui Teguh untuk meminta bantuan. Teguh pun bersedia memberikan sejumlah uang tanpa harus dikembalikan Gepeng.

Namun, Gepeng tidak berkenan, ia bersikeras mengembalikan uang tersebut. Sebagai gantinya, Gepeng meminta untuk kembali manggung bersama Srimulat dengan pembayaran honor yang dipotong untuk melunasi utangnya kepada Teguh.

Akhir 1987, Gepeng tampil kembali di atas pentas bersama Srimulat sebagai bintang tamu. Lalu, setelah utangnya lunas, Teguh pun membawanya kembali ke Srimulat Jakarta. Kembalinya Gepeng ini disambut hangat dan meriah oleh para anggota.

Pada 31 Januari 1988, Gepeng manggung di Pentas Srimulat Jakarta untuk pertama kalinya setelah dipecat dua tahun sebelumnya.

7. Gepeng meninggal dunia pada usia 37 tahun

Kisah Gepeng, Pelawak yang Besar dan Harum Namanya bersama SrimulatGepeng meninggal dunia di usia 37 tahun (dok. Srimulat)

Dua bulan usai pentas perdananya, penyakit lever Gepeng kambuh saat pentas di Padang. Ia mengalami muntah darah hebat yang membuatnya harus dipulangkan ke Jakarta. Gepeng memang telah mengidap penyakit lever sejak lima tahun terakhir akibat kebiasaannya minum alkohol.

Tepatnya pada 16 Juni 1988, Gepeng mengembuskan napas terakhirnya usai berjuang melawan penyakit lever tersebut. Kepergiannya telah memilukan para seniman dan masyarakat, khususnya Kota Solo.

Kehidupan Gepeng sejak kecil sangatlah berliku. Mulai dari hidup susah hingga akhirnya menjadi bintang yang bersinar terang, kemudian meredup dan terpuruk. Meski begitu, ia tetap dikenal sebagai pelawak Srimulat yang legendaris. Bahkan hingga kepergiannya pun Gepeng tetap menjadi anggota Srimulat yang dihormati.

Baca Juga: [QUIZ] Tebak Mata Pemain Srimulat dari Potongan Gambar Ini, Yakin Benar Semua?

Gendhis Arimbi Photo Verified Writer Gendhis Arimbi

Storyteller

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum
  • Stella Azasya
  • Addina Zulfa Fa'izah

Berita Terkini Lainnya