Falcon Pictures secara resmi mengadaptasi film Thailand, Pee Mak, dengan judul versi Indonesia, Kang Mak from Pee Mak. Film tersebut disutradarai oleh Herwin Novianto dan Alim Studio yang duduk sebagai penulis.
Para filmmakers yang terlibat menyisipkan sejumlah budaya Indonesia ke dalam Kang Mak from Pee Mak. Hal tersebut yang menjadikan pembeda dengan film aslinya. Berikut adalah hal-hal yang muncul di film Kang Mak tetapi gak ada di Pee Mak.
Film Kang Mak dengan Pee Mak memiliki latar waktu yang berbeda. Kang Mak memiliki latar waktu tahun 1975 lebih modern dibanding Pee Mak yang terjadi pada abad ke-19. Akan tetapi keduanya sama-sama memiliki latar belakang seorang tentara yang lagi melawan penjajah.
Dalam trailer film garapan Herwin Novianto ini juga menampilkan situasi yang tampaknya terjadi puluhan tahun kemudian. Dalam scene ini, ada Jirayut yang tampaknya bertugas sebagai tourguide. Sementara, dalam Pee Mak tidak ada scene seperti tersebut.
Dalam film Pee Mak ada karakter dukun perempuan dan biksu laki-laki, yang sempat berhadapan dengan hantu Nak. Hal tersebut juga ada di film Kang Mak tetapi sedikit berbeda.
Nah, film Kang Mak menceritakan dukun perempuan yang memiliki ikatan darah dengan dukun laki-laki, bukan biksu. Mereka akan semakin saling peduli ketika berhadapan dengan hantu Sari. Pastinya ada bumbu-bumbu lelucon dalam scene ini, ya.
Masih ingat saat Pee Mak mengajak Nak untuk ke rumah hantu di pasar malam? Scene itu juga ada di film Kang Mak, lho. Satu-satunya yang menjadi pembeda adalah adanya hantu lokal yang muncul di scene tersebut.
Kalau kamu menonton film Kang Mak di bioskop, perhatikan scene ini, ya, sebab ada muncul hantu 'ibu' seperti di Pengabdi Setan, bayi ajaib, hingga sosok penari yang mirip di KKN di Desa Penari. Benar-benar lokal banget.
Film Kang Mak from Pee Mak tayang di bioskop mulai 15 Agustus 2024. Coba, deh, nonton dan kamu cari tahu sendiri perbedaan film ini dengan Pee Mak!