5 Hashira dengan Latar Belakang Paling Tragis dalam Demon Slayer

- Giyu Tomioka ditinggalkan oleh orang-orang terdekatnya dan dianggap memiliki penyakit mental.
- Obanai Iguro disiksa oleh Iblis Ular dan dihantui rasa bersalah.
- Muichiro Tokito kehilangan orangtua dan saudara kembarnya dalam tragedi yang memengaruhi ingatannya.
Dalam Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba, para Hashira dikenal sebagai Pemburu Iblis terkuat di Korps Pemburu Iblis. Namun, di balik kekuatan mereka yang mengesankan, kebanyakan Hashira juga menyimpan masa lalu yang pahit. Kebanyakan dari mereka memiliki latar belakang tragis yang akhirnya membentuk mereka untuk menjadi pribadi yang kuat.
Dari sembilan Hashira yang ada, kali ini penulis akan membahas lima Hashira dengan latar belakang paling tragis dalam seri Demon Slayer. Siapa saja dan seperti apa masa lalu mereka? Yuk, simak pembahasan berikut!
5. Giyu Tomioka

Dari semua Hashira, Giyu Tomioka dikenal sebagai Hashira yang paling dingin. Dirinya jarang berbicara dengan orang lain dan tampak tidak ingin dekat dengan siapa pun. Bukan tanpa alasan, sikap dingin Giyu disebabkan oleh traumanya pada masa lalu. Sepanjang hidupnya, Giyu terus ditinggalkan oleh orang-orang terdekatnya.
Giyu sendiri sudah menjadi yatim piatu sejak dirinya masih kecil. Saat kecil, Giyu tumbuh bersama kakak perempuannya, Tsutako Tomioka. Namun, suatu hari, Tsutako dibunuh oleh iblis. Ketika Giyu memberi tahu semua orang jika Tsutako dibunuh oleh iblis, Giyu malah dianggap memiliki penyakit mental dan dibawa ke salah satu kerabatnya yang merupakan seorang dokter.
Ketika Giyu sedang dirawat, Giyu melarikan diri dan bertemu dengan Sakonji Urokodaki. Berkat pertemuan tersebut, Giyu akhirnya bersahabat dengan murid Sakonji, yaitu Sabito. Bersama Sabito, Giyu akhirnya dilatih oleh Sakonji untuk menjadi Pemburu Iblis.
Sayangnya, Giyu harus kembali ditinggalkan oleh orang tercintanya. Ketika Giyu dan Sabito mengikuti Seleksi Akhir, Sabito berhasil membasmi hampir semua iblis di Gunung Fujikasane. Sayangnya, Sabito malah menjadi satu-satunya peserta yang mati dalam ujian tersebut.
4. Obanai Iguro

Meski terlahir dalam keluarga kaya, Obanai Iguro memiliki masa lalu yang mengerikan. Obanai lahir dalam keluarga yang menyembah Iblis Ular. Karena Iblis Ular telah memberikan keluarganya kekayaan, keluarga Obanai akan melakukan apa saja yang diperintahkan oleh Iblis Ular tersebut.
Obanai lahir sebagai anak laki-laki pertama dalam klannya setelah 370 tahun lebih. Karena itu, Iblis Ular sangat tertarik pada Obanai. Iblis Ular bahkan ingin memakan Obanai ketika usianya sudah cukup. Tentu saja, keluarga Obanai tidak keberatan dengan hal tersebut. Sepanjang hidupnya, Obanai harus hidup dalam kurungan dan terisolasi dari dunia luar.
Ketika Obanai menginjak usia 12 tahun, Iblis Ular memerintah pengikutnya untuk merobek mulut Obanai sampai ke telinga. Hal tersebut dilakukan oleh Iblis Ular hanya karena dirinya menyukai Obanai. Sadar bahwa keluarganya sudah gila, Obanai memutuskan untuk melarikan diri.
Untungnya, Obanai berhasil diselamatkan oleh Pilar Api sebelumnya, yaitu Shinjuro Rengoku. Namun, karena pelarian Obanai, sang Iblis Ular membunuh hampir semua keluarganya. Satu-satunya yang berhasil selamat dari pembantaian tersebut hanyalah sepupu Obanai. Meski begitu, sepupu Obanai malah mengutuk Obanai dengan mengatakan bahwa Obanai seharusnya membiarkan dirinya dimakan oleh Iblis Ular.
Meski keluarganya sudah jahat kepadanya, perkataan sepupunya membuat Obanai dihantui oleh rasa bersalah. Karena itu, dirinya bergabung dengan Korps Pemburu Iblis. Ini bukan hanya untuk melampiaskan amarahnya kepada para iblis, tetapi Obanai juga ingin menebus rasa bersalahnya.
3. Muichiro Tokito

Meski lahir dalam keluarga yang sederhana, kehidupan Muichiro Tokito baik-baik saja pada awalnya. Dirinya tinggal bahagia bersama kedua orangtuanya dan saudara kembarnya, Yuichiro Tokito. Hingga suatu hari, ibu Muichiro meninggal karena bronkitis. Sementara itu, ayahnya juga tewas setelah jatuh dari tebing saat mencari ramuan obat untuk penyakit ibunya.
Setelah menjadi yatim piatu, Muichiro hidup berdua bersama kakak kembarnya. Mengetahui hal tersebut, istri Kagaya Ubuyashiki, Amane Ubuyashiki, mencoba merekrut mereka ke Korps Pemburu Iblis. Meski Muichiro sebenarnya sangat antusias, tawaran Amane selalu ditolak dengan kasar oleh Yuichiro. Terlepas dari penolakan Yuichiro, Amane tetap secara rutin mengunjungi mereka untuk memastikan jika mereka baik-baik saja.
Hingga suatu hari, Muichiro dan Yuichiro diserang oleh iblis. Dalam pertarungan ini, Yuichiro kehilangan salah satu tangannya karena melindungi Muichiro. Melihat hal tersebut, Muichiro mulai mengamuk dan menyiksa iblis tersebut hingga pagi.
Sayangnya, ketika Muichiro kembali ke rumah, Yuichiro sudah sekarat karena kehilangan banyak darah. Sementara Yuichiro tidak terselamatkan, Amane akhirnya datang dan menyembuhkan semua luka Muichiro. Karena kejadian tersebut, Muichiro hilang ingatan dan dirinya mulai melayani Korps Pemburu Iblis.
2. Gyomei Himejima

Gyomei Himejima sudah menjalani kehidupan yang sulit, bahkan sejak dirinya dilahirkan. Gyomei sendiri sudah terlahir dengan kondisi tak dapat melihat. Ibunya meninggal ketika melahirkannya, sementara ayahnya meninggal karena sebuah wabah.
Ketika dirinya remaja, Gyomei tinggal di sebuah kuil bersama sembilan anak yatim piatu lainnya. Meski hidup dalam kemiskinan, Gyomei hidup bahagia dengan sembilan anak tersebut. Gyomei juga selalu membakar dupa wisteria untuk melindungi anak-anaknya dari gangguan iblis.
Hingga suatu hari, salah satu anak, Kaigaku, melanggar aturan dengan keluar malam-malam. Sayangnya, Kaigaku ditangkap oleh iblis. Demi keselamatannya, Kaigaku mengkhianati Gyomei dan anak-anak lainnya. Tidak hanya memberi tahu sang iblis tentang lokasi kuilnya, tetapi Kaigaku juga membantu sang iblis dengan mematikan dupa wisteria.
Alhasil, iblis tersebut langsung menyerang kuil Gyomei. Meski Gyomei berhasil mengalahkan iblis tersebut dengan tangan kosong, iblis tersebut berhasil membunuh hampir semua anak-anak Gyomei. Sayo menjadi satu-satunya yang berhasil selamat dari pembantaian tersebut.
Namun, karena keterangan Sayo yang tidak jelas, Gyomei dituduh sebagai pembunuh anak-anaknya. Alhasil, Gyomei ditahan dan dijatuhi hukuman mati. Untungnya, Gyomei diselamatkan oleh Kagaya sehingga dirinya terbebas dari hukuman mati. Sejak saat itu, Gyomei akhirnya bergabung dengan Korps Pemburu Iblis.
1. Sanemi Shinazugawa

Ketika pertama kali diperkenalkan, Sanemi Shinazugawa mungkin langsung menjadi Hashira yang paling dibenci oleh penggemar. Pasalnya, Sanemi diperkenalkan sebagai sosok yang keras dan kasar. Dirinya bahkan sempat mencoba untuk membunuh Nezuko Kamado. Meski begitu, Sanemi memiliki alasan kuat kenapa dirinya sangat membenci iblis.
Dari semua Hashira, Sanemi bisa dibilang sebagai Hashira yang paling tidak beruntung. Sanemi tidak pernah merasakan kebahagiaan dalam keluarga karena dirinya memiliki ayah yang kasar dan tidak bertanggung jawab. Kemungkinan besar jika ayahnya adalah seorang kriminal karena ayah Sanemi berakhir dibunuh oleh seseorang.
Setelah kematian ayahnya, Sanemi tinggal bersama ibu dan keenam adiknya. Setiap hari, ibunya harus bekerja untuk menafkahi anak-anaknya. Namun, suatu hari, ibu Sanemi tidak kunjung pulang. Ketika mencari ibunya, Sanemi menyadari bahwa ibunya sudah diubah menjadi iblis.
Ibu Sanemi kemudian hilang kendali dan membunuh kelima anaknya. Karena tidak memiliki pilihan lain, Sanemi akhirnya terpaksa membunuh ibunya sendiri. Meski Sanemi sendiri berat untuk membunuh ibunya, adik Sanemi, Genya Shinazugawa, malah membuat Sanemi semakin merasa bersalah. Genya terus mencaci Sanemi karena telah membunuh ibu mereka.
Sejak saat itu, Sanemi meninggalkan Genya untuk membasmi para iblis setiap malam. Hingga suatu hari, dirinya bertemu dengan Masachika Kumeno yang mengajaknya bergabung dengan Korps Pemburu Iblis. Namun, lagi-lagi, Sanemi harus kembali ditinggalkan oleh orang terdekatnya karena iblis.
Hal tersebut yang menjadi alasan kenapa Sanemi tidak mengakui Genya sebagai adiknya. Sanemi sama sekali tidak marah kepada Genya. Sanemi hanya berusaha untuk menjauhkan Genya dari dunia Pemburu Iblis karena dirinya tidak ingin kembali kehilangan orang tercintanya karena iblis.
Tidak mengherankan jika para Hashira memiliki mental sekuat baja. Mereka telah melalui masa lalu yang mengerikan sehingga tidak ada hal yang mereka takuti. Meski memilukan, latar belakang mereka justru yang membangun para Hashira menjadi seperti sekarang. Jadi, bagaimana menurutmu? Dari kelima Hashira di atas, latar belakang siapa yang menurutmu paling tragis dalam kisah Demon Slayer?