Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Joko Anwar Sebut Lapas Sukamiskin jadi Inspirasi Ghost in the Cell.jpg
Cast reveal "Ghost in the Cell" di XXI Epicentrum, Jakarta, Jumat (25/7/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Intinya sih...

  • Joko Anwar membangun set penjara sebesar Lapas Sukamiskin untuk syuting Ghost in the Cell

  • Semua sudut penjara dibangun demi kebutuhan film, termasuk toilet, dapur, dan lapangan tempat narapidana nongkrong

  • Ghost in the Cell membawa pesan relevan tentang kerusakan alam karena keserakahan, serta kritik sosial di balik elemen horor dan komedi

Jakarta, IDN Times – Joko Anwar kembali mengejutkan dunia perfilman dengan film horor-komedi terbarunya, Ghost in the Cell (2026). Dalam konferensi pers yang digelar Jumat (25/7/2025) di XXI Epicentrum, Jakarta, sutradara ternama ini mengungkapkan bahwa Lapas Sukamiskin, Bandung, menjadi inspirasi utama dalam membangun set penjara untuk film tersebut.

Dengan pendekatan realistis yang terinspirasi dari penjara, film ini dipastikan akan membawa penonton ke dalam dunia yang belum pernah disentuh sebelumnya. Penasaran dengan proses di balik layarnya?

1. Joko Anwar bangun penjara terinspirasi Lapas Sukamiskin

Joko Anwar di konferensi pers cast reveal "Ghost in the Cell" di XXI Epicentrum, Jakarta, Jumat (25/7/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Joko Anwar mengaku sengaja membuat set penjara sungguhan untuk syuting Ghost in the Cell. Ia mengatakan, "Kami membangun set sebesar penjara benaran. Lengkap dengan semua ruangan yang biasanya ada di dalam, semuanya fungsional, kamar mandi lengkap sama 'pancuran'-nya itu harus bisa dipakai untuk mandi."

Set ini dirancang bertingkat dua, menyerupai struktur asli Lapas Sukamiskin. Bahkan, sengaja dibuat agar aktor bisa naik dan menghuni ruang tersebut, dengan tim produksi membangunnya dari nol untuk kebutuhan artistik.

"Kita membangun set berdasarkan penjara Sukamiskin. Plus kebutuhan untuk artistiknya. Tapi memang penjara di Indonesia," kata Joko setelah konferensi pers.

2. Semua sudut penjara dibangun demi kebutuhan film Ghost in the Cell

Tia Hasibuan di konferensi pers cast reveal "Ghost in the Cell" di XXI Epicentrum, Jakarta, Jumat (25/7/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Produser Tia Hasibuan menambahkan bahwa pembangunan meliputi gerbang utama, sel dengan berbagai ukuran, dapur, toilet, tempat ibadah, hingga lapangan tempat narapidana nongkrong demi menciptakan lingkungan yang autentik.

"Toilet, kamar mandi, tempat mandi bersama. Namanya juga penjara, ya. Itu semuanya kita bangun, kita desain sedemikian rupa untuk menjawab kebutuhan dari skenario," sambung Tia.

Sinematografer Piala Citra Jaisal "Ical" Tanjung, yang juga berperan sebagai direktur fotografi dan aktor, turut berkolaborasi untuk memastikan visual set ini mendukung pengalaman horor-komedi yang diinginkan Joko dan Tia.

3. Sebut Ghost in the Cell relevan dengan isu saat ini

Joko Anwar di konferensi pers cast reveal "Ghost in the Cell" di XXI Epicentrum, Jakarta, Jumat (25/7/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Joko Anwar menegaskan bahwa Ghost in the Cell juga membawa pesan relevan. Ia mengungkapkan bahwa ceritanya sudah dikembangkan sejak 2013 dan terus direvisi sesuai dengan perkembangan situasi di Indonesia.

"Tanpa me-reveal banyak, yang paling relevan itu sebenarnya adalah kerusakan alam karena keserakahan. Manusia Indonesia, sebagian manusia Indonesia," jelasnya.

Isu ini menjadi benang merah yang menghubungkan konflik narapidana dengan hantu di penjara, memberikan kritik sosial yang mendalam di balik elemen horor dan komedi film ini.

Ghost in the Cell akan mempertemukan sejumlah aktor ternama mulai dari Abimana Aryasatya, Bront Palarae, Danang Suryonegoro, Endy Arfian, Morgan Oey, Lukman Sardi, Mike Lucock, Yoga Pratama, Aming, Kiki Narendra, Rio Dewanto, Tora Sudiro, dan Almanzo Konoralma. Kemudian Arswendy Bening Swara, Dewa Dayana, Haydar Salishz, Faiz Vishal, Ical Tanjung, dan juga sutradara dari Malaysia Ho Yuhang serta debut Magistus Miftah di layar lebar.  

Editorial Team