Jordan Peele, Aktor sekaligus Sutradara Sukses Kulit Hitam

Jordan Peele pertama kali tampil di layar kaca pada 1993. Tak lama setelah Bill Clinton tinggal di Gedung Putih, Peele mengajukan pertanyaan dalam acara sesi tanya jawab yang disiarkan di televisi nasional. Dalam acara ini, beberapa anak dari seluruh Amerika diundang ke studio untuk mengajukan pertanyaan kepada Pak Presiden.

Salah satunya adalah Jordan Peele, yang saat itu berusia 14 tahun. Jordan Peele bertanya kepada Presiden AS Bill Clinton, "Bagaimana Anda bisa membantu keluarga yang memiliki seorang ibu, dan si ibu mengasuh seorang anak, tetapi ayahnya tidak bersedia atau tidak mampu membiayai kehidupan si anak?"

Hanya diberi waktu tiga puluh detik untuk menjawab, tanggapan Presiden Bill Clinton sangat spesifik. "Jika dia tidak bersedia, kita dapat menerapkan kebijakan tunjangan anak, saya sangat yakin akan hal itu. Jika dia [seorang ayah] tidak mampu, dan sang ibu bekerja sambil merawat anak-anaknya, saya pikir sistem perpajakan seharusnya bisa membantu keuangan si ibu". Peter Jennings, selaku moderator acara tersebut, turut memuji Jordan Peele atas pertanyaannya. 

Jordan Peele kuliah di Sarah Lawrence College, sebuah sekolah seni liberal di New York. Peele mengungkapkan bahwa dia mengambil jurusan boneka atau puppetry. Ya, kamu tidak salah dengar, jurusan tersebut memang ada. Jurusan ini fokus dengan sejarah boneka dan wayang sebagai kesenian.

Namun, Peele punya minat lain terkait grup improvisasi. Karena hal inilah dia keluar dari perguruan tinggi dan membentuk grup komedi dengan teman sekamarnya bernama Rebecca Drysdale. Dari sinilah, Peele kemudian menjadi penulis untuk Key & Peele.

Jordan Peele dan Rebecca Drysdale langsung meraih kesuksesan sebagai Two White Guys. Tak lama kemudian Peele masuk ke grup improvisasi bergengsi yang berbasis di Amsterdam bernama Boom Chicago. Peele pun tampil bersama grup ini di klub komedi Second City yang terkenal di Chicago.

Keegan-Michael Key bertemu dengan Jordan Peele di acara komedi Second City. Mereka memiliki chemistry dan sangat cocok satu sama lain. Mereka pun kembali dipertemukan di sketsa komedi MadTV (2004) untuk musim kesembilan di jaringan Fox. Acara ini berfokus pada parodi budaya populer dan terkadang menyinggung politik dengan satir.

Key mengaku bahwa pertemuannya dengan Peele di acara tersebut hanyalah sebuah kebetulan. "Saya sedang mengerjakan sebuah acara dan acara tersebut dibatalkan, dan Jordan juga sedang mengerjakan sebuah acara, tapi batal juga. Jadi kebetulan kami berdua bebas pada saat yang sama. Manajer kami berkata, 'Bagaimana jika kalian berdua mengerjakan pertunjukan bersama?' Dan kami memanfaatkan kesempatan itu." Lalu, dalam Key & Peele (2012) Keegan-Michael Key dan Jordan Peele kembali dipertemukan selama lima musim setelah mereka berduet di MadTV.

Sebelum Get Out dirilis, beberapa pengamat film agak skeptis dan mempertanyakan, apa mungkin seorang komedian dapat menulis dan menyutradarai film horor yang bagus. Namun, seperti yang diungkapkan Jordan Peele dalam wawancara promosi film Get Out dengan Forbes menjelang perilisan film tersebut, impian Peele sejak kecil adalah menjadi seorang sutradara.

Saat ditanya mengenai film horor favoritnya, Jordan Peele bilang, ia sangat suka dengan film Rosemary's Baby karya Roman Polanski. Peele juga mengatakan bahwa gedung apartemen terkenal yang dipakai untuk pengambilan gambar film Rosemary's Baby hanya beberapa blok dari rumahnya kala itu. Selain itu, film klasik seperti Halloween, The Shining, dan karya Alfred Hitchcock, Peele juga menyebut bahwa film fiksi ilmiah/horror tahun 1975, The Stepford Wives, merupakan inspirasinya dalam membuat film.

Saat mengerjakan film Get Out, Jordan Peele memperkuat premisnya dengan peristiwa yang terjadi di dunia nyata. Ditambah dengan pandangan dan pengamatannya tentang kehidupan. Itulah inspirasi paling penting yang akhirnya mendongkrak kesuksesannya dalam menggarap film horor. 

Jordan Peele sangat peka terhadap isu-isu terkait ras. Peele sendiri berasal dari ras campuran. Ayahnya berkulit hitam, tetapi dia dibesarkan oleh ibunya yang bernama Lucinda WIlliams, dan merupakan perempuan berkulit putih.

Saat kecil, Jordan Peele sering diejek oleh teman-temannya karena aksen bicaranya yang mirip seperti orang kulit putih. Teman-temannya menganggap bahwa dia tidak pantas menirukan gaya bicara atau apapun itu yang menjadi ciri khas orang kulit putih, karena Peele sendiri terlihat seperti orang kulit hitam.

Saat ini, Jordan Peele menikah dengan komedian kulit putih bernama Chelsea Peretti. Saat menanggapi kesuksesan film Get Out, Peretti men-tweet, "Kami semua menangis selama berminggu-minggu. Kami sangat terluka melihat rahasia keluarga kami terungkap dalam film ini."

Terpilihnya Barack Obama pada 2008 sebagai presiden AS, dianggap sebagai fase pasca rasial di Amerika. Sebuah era baru di mana warna kulit tidak ada hubungannya dengan peluang atau status sosial seseorang. Jordan Peele tidak setuju dengan gagasan ini. Peele mengatakan bahwa AS masih dipenuhi dengan kebohongan terkait pasca rasial.

Jordan Peele merasa bahwa orang kulit putih dan kulit hitam masih memiliki perbedaan pandangan tentang rasisme. Bahkan orang kulit putih yang bermaksud baik pun, menurutnya, tidak menyadari istilah 'rasisme' yang mengintai di balik interaksi dan percakapan sehari-hari. Inilah yang Peele coba dijelaskan lewat genre horornya.

Saat diwawancarai The Daily Beast, Jordan Peele mengklarifikasi, "Ketika Hillary Clinton dan Barack Obama bersaing sebagai calon presiden dari Partai Demokrat, ada banyak pertanyaan yang muncul mengenai hak-hak sipil gender dan hak-hak sipil rasial. Dalam hal ini, hampir terjadi pertentangan satu sama lain karena dua alasan yang berbeda. Saya mulai melihat kedua isu tersebut sebagai isu paralel, dan dua film favorit saya adalah Rosemary's Baby dan The Stepford Wives. Film-film tersebut membahas gender dan tentang laki-laki yang mengkritik mengenai tubuh perempuan."

Get Out bukan hanya sebuah mahakarya horor modern, tapi juga film paling menguntungkan pada 2017. Get Out berhasil meraup 255 juta dolar AS di seluruh dunia atau setara dengan Rp3,4 triliun dengan anggaran 4,5 juta dolar AS atau setara Rp70,3 miliar. Jordan Peele mempertaruhkan kesuksesan debut filmnya itu dengan Universal Studios. Film pertamanya yang dihasilkan dari kesepakatan tersebut, kembali menelurkan film hits berjudul Us (2019). Film Us masih memadukan elemen horor dengan tema sosiopolitik.

Bahkan sebelum Get Out dirilis, Jordan Peele sempat mengatakan kepada Business Insider, "Saya memiliki empat thriller sosial lainnya yang ingin saya ungkapkan dalam dekade mendatang. Monster terbaik dan paling menakutkan di dunia adalah manusia. Saya telah mengerjakan premis-premis ini. Monster-monster bawaan manusia yang terjalin dalam bagaimana cara kita berpikir dan berinteraksi."

Sementara itu, Jordan Peele juga merilis serial di HBO berjudul Lovecraft Country (2020), yang membawa perspektif gelap terhadap mitos horor ala Lovecraft. Jadi, Get Out hanyalah pembuka dari serangkaian film yang mendefinisikan kembali apa itu horor sebenarnya. Peele sendiri berupaya untuk merekonsiliasi beberapa luka terdalam yang ada di masyarakat kita.

Meskipun lahir sebagai seorang komedian yang ramah dan lucu, Jordan Peele mengaku tidak akan menekuni dunia akting lagi. Lagi pula, ada banyak faktor yang mendasari keputusannya, salah satunya karena Peele lebih suka menjadi sutradara ketimbang berakting. Meski begitu, kamu masih bisa, kok, menikmati karya-karyanya.