4 Kelebihan dan Kekurangan Film Lampir, Mudah Ditebak tapi Plot Twist

Jakarta, IDN Times - Lampir mengajak pecinta film Indonesia untuk kembali masuk ke dunia horor. Film yang disutradarai oleh Kenny Gulardi ini membawa penonton untuk menyelami cerita tentang iblis bernama Lampir.
Haus akan kecantikan abadi, setiap 10 tahun ia akan mencari inang baru untuk ditempati dan membunuh yang lain demi obsesinya itu.
Mulai tayang pada 14 Februari 2024, apakah kamu sudah menonton filmnya? Jika belum dan sedang mencari referensi, berikut empat kelebihan dan kekurangan film Lampir.
1. Plotnya mudah ditebak membuat cerita Lampir jadi kurang menarik

Ketika menonton filmnya, sudah bisa dipastikan kamu dapat menebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Baik itu nasib tokohnya atau kapan sosok hantunya akan keluar.
Lampir merajut ceritanya dari sekelompok sahabat yang pergi healing bersama. Di mana satu per satu dari mereka akan meninggal dan hanya menyisakan satu orang yang selamat. Mudah ditebak akan dibawa ke mana alurnya, bukan?
Ya, hal itulah yang akan kamu rasakan ketika menonton filmnya. Sebab sudah bisa menebak apa yang akan terjadi, pengemasan cerita film Lampir pun jadi kurang menarik.
Kekurangan lain dari cerita film Lampir adalah narasinya yang bisa dikatakan gagal. Lampir gagal membangun narasi mengenai motif utama sang iblis mencari inang baru hingga apa alasan terbesar mengapa ia harus menghabisi korbannya. Hal itu tidak disajikan sebagai inti cerita, melainkan hanya tersirat saja.
Filmnya lebih berfokus pada adegan kelima sahabat yang berusaha mencari cara keluar dari sarang Lampir, serta bagaimana satu per satu dari mereka harus meregang nyawa. Sangat basic dan membosankan.
2. Film horor yang horornya gak berasa

Apa ekspektasimu ketika menonton suatu film horor? Jumpscare? Hantu yang punya penampilan mengerikan? Kejar-kejaran tanpa akhir antara manusia dan hantu yang bikin bulu kuduk berdiri?
Well, apa pun itu setiap orang memang punya style ketakutannya sendiri. Namun, jika kamu mengharapkan film yang mengerikan, deg-degan, dan membuatmu takut setelah pergi dari bioskop, rasanya Lampir bukanlah pilihan yang tepat.
Walau disebut film horor dari segi genre dan ceritanya, tapi nuansa horor sama sekali tidak terasa dalam film ini. Hal ini diakibatkan dari beberapa hal, seperti dialog-dialog yang kurang pas dan adegan menyeramkan yang terkesan dipaksakan ada.
Bukan tidak mungkin, ketika menonton filmnya kamu akan dibuat mengernyitkan dahi atau menahan tawa. Padahal dialog dan adegannya tidak bermaksud dibuat seperti itu.
3. Lampir menyajikan plot twist tak terduga

Meski Lampir punya plot cerita yang sudah bisa ditebak sejak awal. Namun, film ini ternyata punya plot twist yang bisa jadi penyegar kala menontonnya.
Plot twist itu bisa mengacaukan tebakanmu dan mulai membuatmu untuk memikirkan kemungkinan ada cerita tak terduga lagi selanjutnya.
4. Bisa jadi film nostalgia ke sosok Mak Lampir

Membaca judul filmnya, kamu mungkin merasa tak asing. Ya, sosok Lampir dalam film ini juga dikenal dengan sebutan Mak Lampir. Sosok Lampir sendiri pernah menghiasi layar televisi Tanah Air lewat sinetron bertajuk Misteri Gunung Merapi.
Sinetron yang tayang sejak tahun 1998-2005 itu memperlihatkan sosok Mak Lampir berwajah hitam dengan rambut putih yang digelung sedikit di bagian atasnya. Menonton film Lampir tentu akan membawa sisi nostalgia tersendiri dari sosok Lampir yang dikemas lebih modern.
Jika kamu mencari film horor yang punya efek menghantui, tampaknya Lampir belum bisa menyajikan hal itu. Namun, jika ingin menonton film horor yang tidak menakutkan dan hanya jadi hiburan semata, Lampir menarik untuk disaksikan.