Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Film Home Alone Identik dengan Hari Natal?

Cuplikan film home alone 2: Lost in New York (1992) ) (dok. Twentieth Century Fox/ home alone 2: Lost in New York)

Film Home Alone (1990) yang pertama kali dirilis pada tahun 1990 telah menjadi salah satu tontonan klasik yang selalu dikaitkan dengan musim Natal. Setiap kali liburan akhir tahun tiba, film ini hampir selalu tayang di televisi dan menjadi pilihan bagi banyak keluarga di seluruh dunia.

Home Alone dan semua sekuelnya, biasanya akan sering diputar di televisi mendekati hari natal tiba, dan dulu sering menjadi tontonan wajib untuk anak-anak yang berlibur sekolah. Tetapi mengapa film ini begitu identik dengan Natal? Berikut adalah lima alasan yang membuat Home Alone tak tergantikan sebagai film ikonik Natal.

1. Latar belakang cerita yang berlansung pada musim natal

Cuplikan film home alone 2: Lost in New York (1992) ) (dok. Twentieth Century Fox/ home alone 2: Lost in New York)

Salah satu alasan utama mengapa Home Alone identik dengan Natal adalah karena latar belakang ceritanya yang berlangsung tepat sebelum hari Natal. Kisahnya bermula ketika keluarga McCallister merencanakan liburan Natal ke Paris, tetapi secara tak sengaja meninggalkan Kevin, anak bungsu mereka, di rumah.

Seluruh suasana dalam film ini dipenuhi dengan elemen-elemen khas Natal: dari dekorasi pohon Natal yang meriah hingga salju yang menutupi jalan-jalan. Latar musim dingin dan suasana liburan ini menghadirkan nuansa Natal yang sangat terasa dan membuat penonton semakin terbawa dalam semangat musim liburan.

2. Menampilkan kisah keluarga yang hangat

Cuplikan film home alone 2: Lost in New York (1992) ) (dok. Twentieth Century Fox/ home alone 2: Lost in New York)

Natal adalah waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan merayakan kebersamaan. Tema utama dalam Home Alone sangat relevan dengan pesan ini, karena kisahnya berfokus pada pentingnya keluarga. Meskipun Kevin pada awalnya merasa kesal dengan keluarganya, namun ketika ia terpisah, ia justru menyadari betapa pentingnya mereka.

Film ini menggambarkan perjalanan Kevin dalam merindukan keluarga dan bagaimana keluarganya juga merasa kehilangan dirinya. Pesan tentang kebersamaan dan pentingnya kehadiran keluarga ini sangat sesuai dengan semangat Natal, sehingga membuat Home Alone menjadi tontonan yang relevan pada musim liburan.

3. Komedi ringan dan menghibur

Cuplikan film home alone 2: Lost in New York (1992) ) (dok. Twentieth Century Fox/ home alone 2: Lost in New York)

Home Alone dikenal dengan komedinya yang lucu dan menghibur, terutama adegan-adegan ketika Kevin mengelabui para pencuri, Harry dan Marv. Kevin yang cerdik memasang berbagai jebakan kreatif untuk melindungi rumahnya dari kedua pencuri tersebut.

Adegan-adegan komedi ini sangat menghibur, terutama bagi anak-anak, namun tetap menarik bagi penonton dewasa. Kombinasi humor yang ringan dan petualangan Kevin membuat film ini cocok ditonton bersama keluarga, sehingga menjadi pilihan yang tepat untuk mengisi waktu liburan. Kemeriahan dan gelak tawa yang dihadirkan film ini menjadi pelengkap suasana ceria di hari Natal.

4. Film yang ajarkan untuk tidak mudah takut dan menyerah

Cuplikan film home alone 2: Lost in New York (1992) ) (dok. Twentieth Century Fox/ home alone 2: Lost in New York)

Meskipun Home Alone berbalut komedi dan petualangan, film ini juga menyampaikan pesan moral yang mendalam. Film ini mengajarkan tentang kemandirian, keberanian, serta pentingnya rasa syukur. Kevin yang awalnya merasa terganggu dengan keluarganya belajar untuk mengatasi rasa takut dan menemukan caranya sendiri untuk bertahan hidup saat ia ditinggal sendirian.

Selain itu, film ini juga mengingatkan pentingnya memaafkan dan saling menghargai anggota keluarga. Pesan-pesan moral ini membuat Home Alone menjadi film yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup yang bermanfaat, sehingga cocok dijadikan tontonan keluarga selama liburan Natal.

5. Nostalgia dengan generasi di tahun 90-an saat natal tiba

Cuplikan film home alone 2: Lost in New York (1992) ) (dok. Twentieth Century Fox/ home alone 2: Lost in New York)

Home Alone telah menjadi bagian dari tradisi Natal bagi banyak keluarga di seluruh dunia. Banyak orang dewasa yang pertama kali menonton film ini saat mereka masih anak-anak, dan kini meneruskannya dengan menonton film ini bersama anak-anak mereka. Film ini telah membentuk kenangan manis dan tradisi yang melibatkan keluarga, di mana setiap kali liburan Natal tiba, menonton Home Alone adalah kegiatan yang dinantikan.

Selain itu, Home Alone membawa nostalgia bagi generasi yang tumbuh di tahun 90-an, sehingga film ini memiliki tempat khusus di hati banyak penonton. Kesan yang dalam ini menjadikan Home Alone bukan sekadar film, tetapi sebuah ritual tahunan yang mengingatkan pada kenangan masa kecil dan kebahagiaan bersama keluarga saat Natal.

Secara keseluruhan, Home Alone selalu identik dengan Natal karena latar belakang ceritanya yang khas, tema keluarga yang hangat, komedi yang cocok untuk segala usia, pesan moral yang mendalam, serta kenangan dan tradisi yang terus dilanjutkan dari generasi ke generasi. Film ini memiliki daya tarik yang unik dan relevan dengan suasana Natal, sehingga tetap menjadi favorit sepanjang masa untuk mengisi liburan akhir tahun bersama keluarga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us