Kenapa Garou Lebih Cocok Disebut Anti-Villain?

Dalam serial One Punch Man, Garou memang diperkenalkan sebagai salah satu antagonis paling berbahaya dalam seri. Mantan murid dari Silver Fang ini dikenal sebagai penjahat karena dirinya memburu para pahlawan. Garou juga kemudian berubah menjadi monster dan menjadi salah satu ancaman terbesar bagi umat manusia.
Namun, terlepas dari perannya sebagai antagonis, Garou sebenarnya tidak sepenuhnya jahat. Garou masih memiliki nilai moral yang baik sehingga dirinya lebih layak disebut sebagai anti-villain, ketimbang villain sungguhan. Berikut penjelasan kenapa Garou lebih layak disebut sebagai anti-villain dalam seri One Punch Man. Yuk, simak ulasannya!
1. Garou adalah mantan korban perundungan

Sebelum mengupas moralitasnya, kita bahas latar belakangnya terlebih dahulu. Saat Garou masih kecil, dirinya adalah korban dari perundungan. Saat kecil, Garou sering dirundung oleh temannya yang bernama Tacchan.
Mereka sering bermain pahlawan-pahlawanan, dengan Tacchan yang berperan sebagai pahlawan dan Garou yang berperan sebagai monster. Meski dirinya berperan sebagai monster, Garou tidak membiarkan Tacchan menyakitinya. Setiap kali Tacchan menyerang, Garou selalu menghindar.
Hal tersebut membuat Tacchan marah karena monster seharusnya kalah dari pahlawan. Namun, Garou tidak mengerti hal tersebut. Dia berpikir kenapa pahlawan harus mengalahkan monster jika monster tidak berbuat salah? Alhasil, ketika Garou meminta maaf kepada Tacchan, Garou mulai dikeroyok oleh teman-teman Tacchan. Garou dipukuli bukan karena sudah membuat Tacchan terluka, tetapi karena perannya sebagai monster.
Karena dirinya sering berperan sebagai monster dan mendapatkan perundungan, Garou mulai bersimpati pada monster. Itu karena Garou mulai melihat dirinya sendiri sebagai monster. Ketika dirinya melihat pahlawan bertarung dengan monster di TV, Garou selalu mendukung monster.
Sebagai korban perundungan dari sistem pahlawan, Garou tidak lagi menilai siapa yang benar dan salah berdasarkan status mereka. Garou selalu dihantui oleh pertanyaan kenapa pahlawan harus membasmi monster? Kenapa pahlawan langsung membasmi para monster, alih-alih memahami mereka?
2. Garou muak pada sistem pahlawan

Sejak kecil, Garou selalu diajarkan bahwa pahlawan selalu benar dan monster selalu salah karena jahat. Sebagai orang yang menganggap dirinya sebagai monster, Garou tidak bisa setuju dengan hal tersebut. Menurutnya, tidak semua pahlawan itu baik dan tidak semua monster juga jahat.
Hal ini yang menjadi alasan kenapa Garou mulai memburu pahlawan hingga dirinya mendapatkan julukan sebagai Manusia Monster. Garou ingin menghancurkan sistem pahlawan yang menurutnya cacat. Dengan memburu pahlawan, Garou juga ingin membuktikan kepada masyarakat bahwa pahlawan bukan dewa.
Pada dasarnya, Garou ingin membuat semua orang sadar bahwa ancaman umat manusia bukan hanya monster. Di luar sana, banyak manusia yang melakukan hal yang lebih buruk dari monster. Namun, masyarakat lebih memilih menutup mata hanya karena itu dilakukan oleh sesama manusia.
3. Tareo adalah bukti bahwa Garou masih memiliki sisi kemanusiaan

Meski dirinya dikenal sebagai petarung yang brutal, Garou masih menyimpan sisi lembut. Ini yang menjadi alasan kenapa Garou lebih mirip dengan anti-villain ketimbang villain sungguhan. Pada umumnya, villain akan membunuh semua orang, termasuk orang-orang yang tidak bersalah.
Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi Garou. Garou membunuh banyak pahlawan karena dirinya muak dengan sistem pahlawan. Meski begitu, Garou tetap tidak akan membunuh orang yang tidak bersalah.
Hal ini dibuktikan melalui hubungannya dengan Tareo. Sebagai sesama korban perundungan, Garou bisa merasakan penderitaan Tareo. Karena itu, Tareo menjadi satu-satunya anak yang bisa bicara dengan Garou.
Hubungan antara Garou dengan Tareo sudah lebih dari sekadar orang yang saling mengenal. Garou mengajarkan Tareo untuk menjadi sosok yang lebih berani. Tak hanya itu, Garou bahkan melindungi Tareo dari segala bahaya.
Meski Tareo sempat takut dan melarikan diri karena penampilan Garou sebagai monster, Garou tetap melindungi Tareo dari anak-anak yang mengganggu. Tak hanya itu, Garou juga sempat menyelamatkan Tareo dari monster lain. Ketika Sludge Jellyfish menangkap Tareo, Garou langsung menyelamatkan Tareo tanpa ragu.
Perlu diakui jika tindakan Garou dalam membunuh para pahlawan memang tidak bisa dibenarkan. Namun, di sisi lain, Garou juga masih memiliki sisi kemanusiaan yang membuatnya tidak bisa disebut sebagai penjahat sesungguhnya. Pada dasarnya, Garou hanyalah korban dari sistem sosial yang cacat. Jadi, bagaimana menurutmu tentang karakter yang satu ini?