Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Shogun Bisa Menang Banyak di Golden Globes 2025?

Anna Sawai sebagai Toda Mariko dan Hiroyuki Sanada sebagai Yoshii Toranaga (dok. FX/Shogun)

Shogun (2024) merupakan serial drama sejarah berlatar masa feodal Jepang. Serial ini menggambarkan persaingan politik penuh intrik dan konflik yang rumit. Shogun adalah adaptasi novel berjudul sama karya James Clavell yang terbit pada 1975.

Sejak perilisannya, Shogun berhasil menyedot perhatian penikmat serial. Saat pergelaran Emmy Awards ke-76 pada 16 September 2024), ia berhasil memborong 19 penghargaan bergengsi, termasuk Outstanding Drama Series dan Outstanding Best Directing for a Drama Series. Hiroyuki Sanada, Anna Sawai, dan Néstor Carbonell masing-masing memenangkan Outstanding Lead Actor for a Drama Series, Outstanding Lead Actress for a Drama Series, dan Outstanding Guest Actor for a Drama Series.

Pencapaian ini membuktikan bahwa Shogun mendapat pengakuan yang positif dari kritikus dan penonton. Lagi-lagi, serial ini mendapat sorotan setelah memenangkan 4 penghargaan di Golden Globes 2025 yang diselenggarakan di The Beverly Hilton, Los Angeles pada Senin (6/1/2025). Kenapa Shogun mampu memenangkan penghargaan sebanyak itu? Berikut penjelasan lengkapnya!

1. Para cast dapat mendalami karakternya, sehingga serial ini terasa emosional dan dramatis

Hiroyuki Sanada, Anna Sawai, dan Tadanobu Asano dalam Shogun (dok. FX/Shogun)

Hiroyuki Sanada, aktor Jepang kelahiran 1960, berhasil memerankan Lord Yoshii Toranaga dengan sangat baik. Ia mampu mendalami karakternya sebagai ahli strategis yang brilian dan berkarisma. Berkat penampilannya, Sanada mampu memenangkan Best Perfomance by a Male Actor in a Television Series - Drama.

Anna Sawai juga menjadi sorotan utama dalam Shogun. Aktris kelahiran Selandia Baru ini berperan sebagai Toda Mariko, seorang bangsawan yang tenang. Kemampuan Sawai memerankan Mariko yang misterius ini membuatnya layak menjadi pemenang Best Perfomance by a Female Actor in a Television Series - Drama.

Tadanobu Asano mampu tampil memukau sebagai Kashigi Yabushige, penguasa Izu di wilayah Kanto. Walau mengaku setia sebagai pendukung Toranaga, Yabushige adalah sosok oportunis yang licik. Walau sebatas pemeran pendukung, Asano dapat meningkatkan dramatisasi dalam Shogun, sehingga ia dapat membawa pulang piala Best Perfomance by a Male Actor in a Supporting Role on Television.

Ketiga nama ini berhasil naik ke atas panggung Golden Globes 2025. Namun, kamu jangan lupakan pemeran lain yang mampu berakting dengan luar biasa, seperti Cosmo Jarvis sebagai John Blackthorne yang keras kepala dan Takehido Hira sebagai Lord Ishido yang ambisius. Tanpa mereka, Shogun mungkin akan terasa biasa-biasa saja. Setuju?

2.Produksi maksimal mampu menghadirkan atmosfer feodalisme Jepang dengan nyata

cuplikan episode Crimson Sky (dok. FX/Shogun)

Bukan hal yang mudah untuk membuat lokasi syuting menyerupai Jepang pada 1600, seperti yang disampaikan Justin Marks, salah satu kreator Shogun. Bersama Rachel Kondo, rekannya, Marks ingin proses syuting dilakukan langsung di Jepang. Namun, pandemi COVID-19 memaksa mereka untuk membangun set lokasi syuting sedemikian rupa, sehingga tampak seperti Jepang pada masa feodal.

Hasilnya bisa kamu saksikan sendiri ketika menonton Shogun. Kerja keras mereka dalam mengatur dekorasi, properti, dan konstruksi bangunan seauntentik dan seakurat mungkin membuatmu seakan terjun ke dalam Jepang abad ke-17. Carlos Rosario, desainer kostum Shogun, mengakui bahwa pembuatan kostum dilakukan dengan tangan, lho.

3.Penceritaan yang rapi dan sulit ditebak membuat serial ini tidak monoton

penampilan Yoshi Toranaga dalam Shogun (dok. FX/Shogun)

Shogun menawarkan konflik yang rumit dari setiap karakternya. Mereka mempunyai ambisi tersembunyi sehingga membuat Shogun terasa menarik. Tidak heran serial ini disebut-sebut sebagai tiruan Game of Thrones (2011—2018) karena sama-sama bertemakan konflik kekuasaan.

Shogun mampu mempertahankan kualitas ceritanya selama berjalannya episode, sehingga membuatmu terpikat dan tidak sabar menamatkan serial ini. Setiap episode menyajikan ending yang di luar dugaan, terutama episode 9, "Crimson Sky" yang menunjukkan kematian Toda Mariko. Kombinasi cerita intens, produksi yang maksimal, dan penampilan para pemeran yang mantap membuat Shogun memenangkan Best Television Series - Drama.

4.Prestasi manis ini menjadi dorongan untuk melanjutkan kisah Shogun

Shogun Season 2 akan segera digarap. (dok. FX/Shogun)

Shogun telah meraih prestasi gemilang, seperti Emmy Awards dan Golden Globes. Dilansir Variety, dalam ajang Golden Globes 2025, Rachel Kondo dan Justin Marks memberikan kabar terbaru mengenai proses penulisan naskah Shogun Season 2.

“Yah, ini masih berlangsung,” ucap Kondo.

“Kami masih berusaha. Kami belum menyerah. Dan saya tidak yakin apa yang bisa kami katakan. Kami tinggal sekitar enam minggu lagi dari akhir ruang penulis," imbuh Marks.

Berita ini menjadi kabar baik bagi fans yang menantikan kelanjutan kisah Yoshii Toranaga. Sisi lain, mereka bertanya-tanya mengenai cerita yang akan diadaptasi di Shogun Season 2, karena Shogun Season 1 telah mengangkat seluruh kisah dalam novel Shogun.

Salah satu teori dari Screen Rant berkata bahwa Shogun Season 2 mungkin akan mengadaptasi novel Gai-Jin (1993) karya James Clavell yang berlatar di Jepang pada 1862 dan menceritakan keturunan Toranaga. Apakah benar?

Shogun menunjukkan pengaruh besar dan diakui sebagai salah satu serial terbaik pada 2024. Semoga Shogun Season 2 dapat mempertahankan kualitas cerita Shogun Season 1 yang dianggap sebagai mahakarya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Binnar Kurnia Ramadhan
EditorBinnar Kurnia Ramadhan
Follow Us