Kronologi Diplo Digugat atas Tuduhan Revenge Porn

Diplo kembali dilaporkan atas tuduhan penyebaran konten pornografi balas dendam atau 'Revenge Porn'. DJ ternama rekan duet Justin Bieber dalam lagu "Where are You Now?" itu dituduh menyebarkan deretan foto tanpa busana milik seorang wanita bernama Shelly Auguste.
Kini kasusnya sedang ditinjau lebih lanjut oleh Kejaksaan Kota Los Angeles. Lebih lengkap, baca kronologinya di sini.
1. Kronologi kasus Diplo dituduh lakukan Revenge Porn

Seorang perempuan bernama Shelly Auguste dikabarkan menerima pesan dari seseorang di Instagram, bahwa ada enam foto tanpa busana dirinya yang tersebar. Kemudian, Shelly sadar bahwa keenam foto yang tersebar itu hanya dikirimnya kepada Diplo.
Di hari yang sama pada Agustus 2023, Shelly Auguste langsung mengajukan laporan ke pada Departemen Kepolisian Los Angeles. Laporan tersebut berisi tuduhan terhadap musisi Diplo yang telah menyebarkan foto telanjang dirinya tanpa persetujuan.
Kemudian, laporan tersebut diterima dan diserahkan oleh Departemen Kepolisian (LAPD) setempat pada Kantor Kejaksaan Kota Los Angeles untuk ditelusuri lebih lanjut. Pada November 2023, Kejaksaan setempat dikabarkan tengah meninjau lebih lanjut laporan Shelly.
2. Diplo pernah dituduh lakukan revenge porn dan pelecehan seksual pada tahun 2020

Jauh sebelum itu, pada tahun 2020, Shelly Auguste sudah mengajukan laporan ke polisi atas tuduhan Revenge Porn yang dilakukan oleh Diplo. Berbeda dengan isi laporan tahun 2023, Shelly menuduh Diplo telah menyebarkan video telanjang dirinya tanpa persetujuan.
Di sisi lain, Shelly juga mengklaim bahwa DJ yang kini berusia 45 tahun itu telah melakukan interaksi seksual dengannya saat masih berusia 17 tahun, sekaligus menularkan penyakit Klamidia.
Disusul kemudian pada bulan Juni 2020, Shelly lagi-lagi menggugat Diplo atas pelecehan seksual, kekerasan gender, campur tangan yang disengaja atas urusan pribadi, penyerangan, pencemaran nama baik, penderitaan emosional yang disengaja, dan penipuan.
3. Diplo dan kuasa hukumnya membantah semua tuduhan

Sejak awal laporan muncul di tahun 2020, Diplo melalui kuasa hukumnya telah membantah semua tudingan. Bahkan Diplo sempat menggugat Shelly atas kerugian moneter. Menuduh Shelly telah menguntit, masuk tanpa izin, dan mendistribusikan materi pribadinya.
Terhitung ada 2 gugatan di tahun 2020 yang dilayangkan oleh Shelly Auguste pada Diplo, tetapi dua tuduhan tersebut tidak terbukti.
"Dia telah menyebarkan kebohongannya ke seluruh negeri dalam upaya putus asa untuk menyakiti Wes (Diplo) dan orang-orang yang dia cintai, tapi dia tidak akan berhasil,” ungkap Freedman selaku pengacara Diplo pada Vulture.
Diplo juga mendapatkan kompensasi sebesar US$1,2 juta dari arbiter akibat pelanggaran perjanjian perintah penahanan ganda yang melarang Shelly mengunggah postingan publik tentang perselisihan tersebut.
4. Sidang perdata akan dimulai pada April 2024

Dilansir dari Vulture, sidang perdata kasus Diplo akan dimulai pada bulan April 2024 mendatang. Shelly Auguste selaku penggugat berharap akan mendapatkan kedamaian dan perlindungan setelah perintah penahanan terhadap tergugat diterima dan akan diinvestigasi lebih lanjut.
"Saya pikir sudah waktunya industri musik berhenti membiarkan pelecehan terus menerus terjadi," ujar Shelly dalam pernyataannya kepada Pitchfork, dikutip dari Vulture.
"Saya sudah terlalu lama dibungkam. Saya berharap dengan perintah penahanan ini, saya akhirnya bisa mendapatkan kedamaian dan perlindungan. Saya berharap dengan adanya investigasi kriminal, sistem peradilan dapat melakukan hal yang benar kali ini," tambahnya.