Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Lagu Jazz 1930-an, Harus Ada di Playlist

ilustrasi seorang pria membawa boombox (pexels.com/budgeron-bach)
Intinya sih...
  • Lagu-lagu jazz 1930-an menawarkan nuansa klasik yang membangkitkan semangat dan energi positif untuk memulai hari.
  • "Minnie the Moocher" dan "In the Mood" memiliki ritme menggoda, sementara "Puttin' On the Ritz" dan "Cheek to Cheek" menciptakan atmosfer elegan.
  • "All of Me," "Mood Indigo," dan "Sing, Sing, Sing" masing-masing menampilkan emosi melankolis, introspektif, dan energi swing yang dinamis.

Era jazz 1930-an menyuguhkan nuansa klasik yang kaya dengan kreativitas dan keanggunan. Musik dari masa itu tidak hanya menawarkan irama yang catchy, tetapi juga menyimpan cerita serta semangat yang dapat menginspirasi setiap pagi. Dengan playlist berikut, kamu bisa merasakan sentuhan vintage yang membangkitkan semangat dan memberikan energi positif untuk memulai hari.

1. Minnie the Moocher – Cab Calloway (1931)

Lagu legendaris ini dikenal dengan gaya vokal khas Cab Calloway yang energik dan penuh karisma. "Minnie the Moocher" tidak hanya memikat karena ritmenya yang menggoda, tetapi juga karena kemampuannya mengajak pendengar untuk menikmati setiap detik pagi dengan semangat dan keceriaan.

Lagu ini dikenal dengan kata-kata "Hi-de-ho!" yang menjadi slogan ikonik dari Cab Calloway. Ini adalah lagu pertama yang menampilkan "call and response" antara penyanyi dan pendengar, menjadi sangat populer pada masa itu.

2. In the Mood – Glenn Miller (1939)

Sebuah ikon swing yang tak lekang oleh waktu, "In the Mood" mampu mengisi pagi dengan irama yang penuh getaran dan keasyikan. Beat yang menggugah dan pengaturan musik yang ciamik menjadikan lagu ini pilihan tepat untuk membangkitkan mood dan menyemangati langkah pertama di pagi hari.

"In the Mood" adalah lagu swing yang paling dikenal di dunia dan tetap menjadi favorit di kalangan penggemar jazz. Lagu ini adalah yang paling banyak diputar di era 1930-an dan 1940-an, menjadi simbol dari orkestrasi swing besar Glenn Miller.

3. Puttin' On the Ritz – Fred Astaire (1930-an)

Dengan lirik yang cerdas dan melodi yang mengalun, lagu ini membawa sentuhan glamor serta keanggunan khas era jazz. "Puttin’ On the Ritz" mengajak pendengarnya untuk merasakan nuansa elegan yang membangkitkan rasa percaya diri sejak fajar menyingsing.

Lagu ini pertama kali diperkenalkan dalam film "Puttin’ On the Ritz" yang dibintangi oleh Fred Astaire. Liriknya mengandung kata-kata yang merujuk pada gaya hidup kelas atas, dan film ini sendiri menjadi film ikonik era tersebut.

4. Cheek to Cheek – Irving Berlin (1935)

Lagu romantis ini menawarkan kombinasi harmonis antara lirik manis dan irama yang menyenangkan. "Cheek to Cheek" mampu menciptakan atmosfer hangat dan optimis, menjadikannya pilihan ideal untuk menyemangati pagi dengan sentuhan keintiman dan kebahagiaan.

Lagu ini pertama kali dibawakan oleh Fred Astaire dalam film "Top Hat" dan langsung menjadi hits. "Cheek to Cheek" menggambarkan romansa yang penuh keanggunan, dan liriknya menciptakan citra romantis yang abadi di dunia jazz.

5. All of Me – Billie Holiday (1931)

Interpretasi emosional dari Billie Holiday pada lagu ini menyentuh hati. "All of Me" mengajak pendengar untuk meresapi keindahan setiap nada, memberikan suasana yang lembut namun penuh inspirasi di awal hari.

Lagu yang sangat emosional dan menjadi satu karya terbesar Billie Holiday. Lagu ini menceritakan kisah patah hati, namun versi Holiday menambah nuansa melankolis yang memberikan kekuatan luar biasa pada setiap liriknya.

6. Mood Indigo – Duke Ellington (1930)

Lagu ini dikenal dengan sentuhan melankolis yang mendalam namun tetap memancarkan keanggunan. "Mood Indigo" menciptakan mood introspektif yang pas untuk merenung sejenak di tengah semangat pagi, membawa keseimbangan antara emosi dan inspirasi.

Lagu ini adalah komposisi legendaris Duke Ellington, yang mengubah cara orang mendengarkan jazz. "Mood Indigo" terkenal dengan suasana gelap dan emosional yang mengusung tema kesedihan, tetapi juga menghadirkan kedalaman yang memukau.

7. Sing, Sing, Sing – Benny Goodman (1937)

Terakhir lagu dari Beny Goodman ini menciptakan energi dan kekuatan swing jazz terlihat jelas dalam lagu ini. "Sing, Sing, Sing" memberikan suntikan semangat melalui ketukan drum dan saksofon yang dinamis, membuat setiap pagi terasa lebih hidup dan penuh aksi.

Lagu ini menjadi sangat terkenal karena gaya jazz yang agresif dan penuh energi. "Sing, Sing, Sing" sering diputar di ballroom dan klub-klub malam, dengan tempo cepat yang membuat penari tak bisa berhenti bergerak. Ini juga merupakan lagu pertama yang menggabungkan elemen jazz dan big band dengan penuh keseruan.

Menyisipkan jazz dalam rutinitas pagi bukan hanya soal menikmati melodi indah, tetapi juga cara untuk mengapresiasi sejarah dan warisan budaya yang tak lekang oleh waktu. Dengan mendengarkan lagu-lagu ini, kita seolah diajak untuk memahami bagaimana musik bisa membentuk atmosfer yang lebih berkelas dan menggugah semangat.

Lebih dari sekadar hiburan, lagu-lagu jazz era 1930-an adalah pengingat bahwa seni selalu berkembang, namun tetap memiliki daya tarik abadi. Elegansi dan kehangatan dari genre ini mengajarkan bahwa keindahan sering kali lahir dari kreativitas yang autentik dan eksplorasi yang berani.

Jadi, tak ada salahnya memulai hari dengan gaya klasik dan nuansa vintage dari jazz 1930-an. Siapa tahu, mungkin melodi dari masa lalu ini bisa membawa inspirasi baru di masa kini. Ada banyak cara untuk menikmati pagi, dan jazz bisa menjadi salah satunya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us