Masuk Rewind Indonesia 2023, Bedah Lirik Lagu Seventeen JKT48

Di tempat kulahir dan dibesarkan
Di kota yang dekat laut ini
Setelah sekian lama aku pulang
Sudah ada shopping mall berdiri

Waktu itu selalu seperti tongkat sihir
Walaupun telah mengubah pemandangan
Suara ombak dan aroma gelombang
Masih sama seperti dulu
Seventeen

Sekarang juga kamu yang teristimewa
Ada di pojok kanan buku tahunan kita
Sungguh memang kamu yang teristimewa
Berapa kali kubuka untuk memastikannya

Rumahmu yang dulu toko minuman
Sekarang menjadi minimarket
Saatku intip ke balik jendela
Kamu berdiri di kasir counter

Cita-citamu menjadi seorang hair stylist
Waktu itu kamu pernah bercerita
Walau tak seperti yang kamu bayangkan
Kamu terlihat bahagia
Aku jadi lega

Kudengar kalau kamu sudah menikah
Aku terlambat bilang suka kepadamu
Kudengar kamu pun sekarang punya anak
Tak sanggup memanggilmu
Farewell masa mudaku

Sekarang juga kamu yang teristimewa
Ada di pojok kanan buku tahunan kita
Sungguh memang kamu yang teristimewa
Berapa kali kubuka untuk memastikannya

Sekarang juga kamu yang teristimewa
Berkilau dengan terang di dalam kenangan
Sungguh memang kamu yang teristimewa
Seperti ini selamanya
Cintaku yang pertama

Di tempat kulahir dan dibesarkan
Di kota yang dekat laut ini
Setelah sekian lama aku pulang
Sudah ada shopping mall berdiri

Kisah ini dimulai ketika seorang pria kembali pulang ke kampung halamannya, dimana dia dilahirkan dan dibesarkan. Sudah lama merantau, pria ini melihat banyak perubahan di kampung halamannya. Siapa sangka bahwa kota yang berada dekat dengan laut ini sekarang sudah memiliki shopping mall sendiri.

Waktu itu selalu seperti tongkat sihir
Walaupun telah mengubah pemandangan
Suara ombak dan aroma gelombang
Masih sama seperti dulu
Seventeen

Dalam lagu ini, waktu diibaratkan seperti tongkat sihir yang merubah keadaan kota tersebut. Meskipun pemandangan sudah berubah dari segi infratruktur, suara ombak dan aroma gelombang laut masih sama seperti dulu. Suara ombak dan aroma gelombang seperti membawa pria ini kembali ke masa dimana usianya masih 17 tahun.

Sekarang juga kamu yang teristimewa
Ada di pojok kanan buku tahunan kita
Sungguh memang kamu yang teristimewa
Berapa kali kubuka untuk memastikannya

Ada banyak hal yang akan dilakukan seseorang ketika pulang ke rumah masa kecilnya setelah pergi dalam waktu yang lama. Pria ini memilih untuk mulai membuka album foto masa mudanya, salah satunya adalah buku tahunannya ketika SMA. Pria ini kemudian teringat akan seorang gadis yang disukainya semasa SMA, yang fotonya ada di pojok kanan buku tahunan tersebut. Hingga saat ini pun, perempuan itu masih menajdi sosok yang istimewa bagi pria ini.

Rumahmu yang dulu toko minuman
Sekarang menjadi minimarket
Saatku intip ke balik jendela
Kamu berdiri di kasir counter

Setelah menemukan sosok perempuan yang disuka ketika SMA melalui buku tahunan, pria ini bergegas menuju rumah perempuan tersebut. Rumah yang dulunya hanya sebuah toko minuman sederhana, kini telah berubah menjadi minimarket. Ketika pria ini mengintip dari balik jendela, ternyata perempuan yang dicari sedang berdiri di konter kasir.

Cita-citamu menjadi seorang hair stylist
Waktu itu kamu pernah bercerita
Walau tak seperti yang kamu bayangkan
Kamu terlihat bahagia
Aku jadi lega

Melihat perempuan yang disukainya kini menjadi seorang kasir, pria ini kemudian teringat akan impian masa muda perempuan tersebut, yaitu menjadi seorang hair stylist. Walaupun impiannya tidak terwujud, pria ini turut senang dan lega karena perempuan tersebut terlihat bahagia. Perempuan ini memberikan realita kepada pendengar bahwa hidup memang tidak akan selalu sesuai dengan harapan kita. Meski begitu, kehidupan akan terus berjalan dan kita harus selalu bahagia.

Kudengar kalau kamu sudah menikah
Aku terlambat bilang suka kepadamu
Kudengar kamu pun sekarang punya anak
Tak sanggup memanggilmu
Farewell masa mudaku

Ketika menjumpai sosoknya secara langsung, pria ini sudah mendapat kabar bahwa perempuan yang disukainya sudah menikah. Penyesalan mulai timbul dari dalam pria ini karena tidak mau mengungkapkan perasaannya sejak dulu. Kata terlambat mungkin sudah tidak cukup untuk menggambarkan perasaan menyesal pria ini, pasalnya perempuan tersebut bahkan sudah memiliki anak sekarang. Pria ini tidak mampu memanggil perempuan tersebut dan hanya bisa mengucap selamat tinggal kepada masa mudanya.

Sekarang juga kamu yang teristimewa
Ada di pojok kanan buku tahunan kita
Sungguh memang kamu yang teristimewa
Berapa kali kubuka untuk memastikannya

Sekarang juga kamu yang teristimewa
Berkilau dengan terang di dalam kenangan
Sungguh memang kamu yang teristimewa
Seperti ini selamanya
Cintaku yang pertama

Dua bait terakhir dalam lagu ini menegaskan perasaan sang pria setelah berjumpa dengan perempuan yang disukai semasa SMA. Pria ini kembali pulang dan membuka buku tahunan SMA-nya untuk mengenang sosok perempuan yang mewarnai hari-harinya di masa muda. Pria ini berulang kali melihat sosok yang berada di pojok kanan buku tahunannya yang tampak berkilau dalam sebuah kenangan. Sampai kapanpun, perempuan tersebut akan selalu menjadi yang paling istimewa bagi pria ini, selayaknya cinta pertama dalam hidup setiap orang.

Melalui media sosial, banyak pendengar yang mengaku relate dengan lagu Seventeen. Perasaan sedih ketika orang yang kita suka selama ini ternyata sudah memiliki keluarga kecil menjadi bagian yang paling menonjol dalam lagu ini. Apakah kamu salah satu yang relate dengan lagu Seventeen?