Mengaku Dianiaya, 8 Fakta Gugatan Member TRCNG pada TS Entertainment

Menurut pengacara, Wooyeop dan Taeseon telah mengajukan gugatan mereka secara resmi kepada pengadilan pada 4 November silam. Kedua personel TRCNG tersebut menuntut agar kontrak kerja mereka bersama TS Entertainment bisa segera diakhiri.

Dua nama yang dituntut adalah Direktur Park Sang Hyun dan seorang pelatih koreografi bernama Yoon. Menurut penuturan pengacara, Direktur Park Sang Hyun telah melakukan kekerasan yang melewati batas kepada para personel TRCNG, padahal sebagian besar dari anggota boyband tersebut masih berusia di bawah umur.

Direktur kerap menuntut para member untuk melakukan latihan dari jam 5 sore sampai jam 5 pagi. Jadwal yang terlalu padat membuat member TRCNG tidak dapat mengikuti kegiatan di sekolah hingga beberapa di antara mereka tidak mampu naik kelas selama 2 tahun berturut-turut.

Sementara itu, koreografer bernama Yoon dituntut atas kasus kekerasan fisik karena pernah memukul Wooyeop dengan menggunakan kursi yang terbuat dari baja. Kekerasan tersebut berujung pada cidera cukup serius yang membuat Wooyeop harus dirawat selama 14 hari.

Wooyeop dan Taeseon mengungkapkan bahwa Direktur Park Sang Hyun kerap menyiksa member TRCNG untuk melakukan permainan tertentu, yang secara tidak langsung menjatuhkan mental mereka. Direktur tersebut juga dilaporkan selalu memperlakukan para member dengan ucapan kasar.

Dalam surat gugatan yang telah diserahkan pada tim pengacara, Wooyeop dan Taeseon juga menuliskan kekecewaan mereka tentang tindakan TS Entertainment yang kerap menelantarkan para member TRCNG tanpa mempedulikan kebutuhan mereka sehari-hari.

Wooyeop dan Taeseon mengungkapkan agensi tidak pernah memberikan fasilitas yang memadai di dorm TRCNG. TS disebut tidak pernah menyediakan makanan. Saluran air dan listrik di dorm TRCNG telah diputus karena tagihan yang tidak kunjung dibayar.

Bahkan setiap kali ada barang di dorm seperti AC, toilet, hingga keran air yang rusak, TS tidak pernah melakukan apa pun hingga orangtua dari para member TRCNG mengeluarkan biaya pribadi untuk memperbaiki barang-barang tersebut.

Beberapa member dari TRCNG sempat mengalami cedera setelah berlatih B-boying beberapa waktu lalu. Namun menurut Wooyeop dan Taeseon, TS tidak mengambil tindakan apa pun, sehingga para member sendiri yang harus pergi ke ruang gawat darurat di rumah sakit untuk dirawat lebih lanjut.

Kejadian serupa juga terjadi ketika Wooyeop mengalami cidera serius setelah dipukul oleh pelatih koreografi bernama Yoon. Menurutnya, TS tidak memedulikan kondisi Wooyeop, sehingga Wooyeop harus pergi seorang diri ke rumah sakit. Bahkan menurut pengakuannya, pihak agensi termasuk Direktur Park Sang Hyun tidak mengakui cedera Wooyeop sebagai korban kekerasan, melainkan tindakan ceroboh dari Wooyeop karena mabuk.

Vokalis sekaligus dancer dari TRCNG ini mengaku telah diperas sebanyak 1,2 juta won atau kurang lebih Rp14 juta oleh seorang staff di TS. Akibat kekerasan fisik, psikis, hingga kerugian ekonomi yang ia terima, kini Wooyeop dikabarkan sedang menjalani bimbingan konseling secara intensif.

Pengacara Jung Ji Suk mengungkapkan seluruh member TRCNG telah menandatangani kontrak bersama TS Entertainment sejak awal debut tahun 2017. Dalam kontrak tersebut tertera TRCNG harus berada di bawah naungan TS selama 9 tahun.

Menurut Taeseon selaku leader dari TRCNG, ia tidak lagi ingin bertahan di TS Entertainment dalam waktu selama itu setelah melihat bagaimana agensi tersebut memperlakukan Wooyeop yang telah menjadi korban penganiayaan oleh staffnya sendiri. Setelah melalui berbagai pertimbangan, ia dan Wooyeop akhirnya sepakat untuk bersama-sama mengajukan gugatan hukum.

Perwakilan dari mantan agensi boyband B.A.P ini mengklaim pengakuan Wooyeop dan Taeseon hanyalah rekayasa semata, dan bahwa pihaknya akan mempersiapkan langkah hukum untuk menuntut kedua member TRCNG tersebut atas tuduhan pencemaran nama baik.

Sementara itu, pihak pengacara dari Wooyeop dan Taeseon belum memberikan respons mengenai pengakuan TS Entertainment yang akan melayangkan gugatan pencemaran nama baik. Kita tunggu saya perkembangan selanjutnya. Semoga masalah ini bisa segera diselesaikan dengan adil dengan hasil terbaik!