Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengulas Film Thunderbolts*, Para Pecundang yang Menjadi Pahlawan

anggota Thunderbolts* (marvel.com)
Intinya sih...
  • Thunderbolts* adalah film Marvel yang menampilkan tim anti pahlawan dan mantan penjahat
  • Alur cerita menggali trauma personal karakter, menawarkan momen emosional dan aksi yang berimbang
  • Film ini mengeksplorasi isu post traumatic syndrome, kesepian, dan perasaan diasingkan dari sudut pandang manusiawi

Marvel Cinematic Universe adalah sebuah waralaba film yang saat ini sering dianggap sudah dalam titik jenuh. Banyak dari penonton dan fans sepakat bahwa setelah Avengers: Endgame, film maupun series dari Marvel terus mengalami penurunan dari segi kualitas cerita maupun teknis, seperti efek visualnya. Pemilihan Robert Downey Jr. sebagai Dr. Doom juga menuai pro kontra. Di satu sisi, siapa yang tidak senang melihat ikon utama dari Marvel tersebut kembali. Meski di sisi lain, kembalinya Robert Downey Jr. juga dapat dilihat langkah Marvel yang terlalu pragmatis tanpa ada visi yang jelas terhadap semesta mereka sendiri. 

Jika kamu menanyakan bagaimana kabar kelanjutan dari Marvel Cinematic Universe, terutama film-film mereka, maka Thunderbolts* mungkin menjadi satu pilihan yang cukup segar dan berbeda. Karakter-karakter dalam film ini bukanlah pahlawan super yang biasa kalian lihat dalam film sebelumnya, tetapi percayalah bahwa anggota Thunderbolts* dalam film ini dekat dengan diri kita. Inilah 4 alasan yang membuat kamu akan penasaran untuk menonton Thunderbolts* di bioskop. 

1. Plot dan karakter, sebuah tim yang dibentuk dari para penjahat

Bucky Barnes, The Winter Soldier (Marvel.com)

Thunderbolts* mengumpulkan sebuah tim anti pahlawan dan mantan penjahat. Sebuah konsep yang tidak baru dalam industri film, tetapi langkah yang cukup berani diambil oleh Marvel Cinematic Universe. Bercerita tentang sebuah misi untuk menghancurkan proyek senjata rahasia bernama Sentry yang mempertemukan Yelena Belova, Bucky Barnes, Red Guardian, Ghost, dan U.S. Agent. Setiap karakter membawa beban masa lalu yang suram dan kompleks. Interaksi antar karakternya juga membuka alasan mengapa pada akhirnya mereka ingin berbuat suatu kebaikan. 

Menariknya, alur ceritanya justru menggali hal-hal yang lebih personal dan membuat dinamika yang menarik di antara para karakter. Contohnya, perjalanan Bucky Barnes dari karier politik yang singkat hingga kembali ke akarnya sebagai petarung. Atau Yelena yang mengalami trauma akibat rasa bersalahnya ketika bekerja sebagai pembunuh dan mata-mara Rusia. Bayangkan karakter-karakter bermasalah ini dipertemukan dalam sebuah misi bersama! Film ini juga menawarkan aksi dan momen emosional para karakternya dengan cukup berimbang. Hal ini membuat pengalaman menonton yang bukan hanya menghibur, tetapi justru membuat kita lebih terkoneksi dengan karakternya. 

 

2. Trauma perang dan kehampaan

adegan pembuka Yelena Boleva melompat dari gedung (Marvel.com)

Berbeda dari Suicide Squad produksi DC yang mengambil perspektif serupa namun tetap mengutamakan aksi yang brutal, Thunderbolts* justru mengeksplorasi isu post traumatic syndrome, kesepian, dan perasaan diasingkan. Meski mereka mungkin berada di sisi antagonis, kita justru dibuat turut berempati pada pergulatan emosi mereka. Film ini menggambarkan perjuangan karakternya dengan lebih manusiawi. Isu dan masalah yang hadir pada karakternya juga menambah lapisan realisme dan lepas dari label pahlawan super yang sempurna.

Dalam filmnya, kita akan melihat sisi gelap dan kerapuhan setiap anggota Thunderbolts*. Kejadian ini dipicu oleh salah satu karakter penting dalam film ini yang membawa para anggota Thunderbolts* masuk ke dalam sebuah dunia hampa yang disebut The Void. Di sanalah para Thunderbolts* akan masuk ke dalam sisi gelap dan trauma mereka yang paling dalam. Meski begitu, latar belakang dan beban emosional yang mereka miliki justru menjadi aspek penting yang membuat mereka saling memulai persahabatan dan menemukan tujuan. 

 

3. Proses pencarian jati diri dan penebusan dosa

Empat anggota Thunderbolts* terlibat pertarungan (Marvel.com)

Pencarian jati diri kembali dan sebuah penebusan dosa adalah tema utama yang mengikat seluruh cerita dan karakter di film ini. Contohnya karakter seperti Ghost dan Taskmaster memiliki sejarah dimanipulasi dan dijadikan sebagai objek senjata. Film ini mengeksplorasi upaya mereka untuk merebut kembali kendali dan kehendak atas diri mereka sendiri. Lagi-lagi musuh dalam film ini bukanlah para penjahat super, melainkan pihak penguasa yakni pemerintah Amerika dan CIA yang telah sewenang-wenang menggunakan sumber daya mereka untuk menciptakan senjata massal. 

Thunderbolts* berusaha menebus dosa-dosa mereka di masa lalu dengan bersatu, membentuk tim untuk mencegah agen CIA bernama Valentina dalam melancarkan agendanya. Dengan menyoroti upaya para karakter untuk berubah dan melindungi satu sama lain, Thunderbolts* menawarkan eksplorasi yang menarik tentang transformasi karakter dan bangkitnya sisi kemanusiaan dari para penjahat. Sebuah proses refleksi dan perjalanan karakter yang berbeda dari film-film Marvel pada umumnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us