Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Meninggal Dunia, 10 Potret Perjalanan Karier Rama Aiphama Sang Legenda

Kabar duka menyelimuti dunia musik tanah air. Musisi Rama Aiphama yang populer di tahun 80-an hingga 90-an awal telah meninggal dunia. 

Pria keturunan Arab Gorontalo ini berpulang di usia 63 tahun. Inilah perjalanan karier Rama Aiphama yang legendaris dengan penampilan unik dan musiknya.

1. Rama Aiphama terlahir sebagai Sayyid Mohammad bin Syagab Al-'Idrus di Gorontalo pada 17 September 1956

Indolawas.blogspot.com
Indolawas.blogspot.com

2. Pria berdarah Gorontalo Arab ini memulai kariernya sejak tahun 1981

Kasetselalu.com
Kasetselalu.com

3. Ia telah merilis kurang lebih 10 album selama kariernya yang panjang ini

Youtube.com
Youtube.com

4. Selain karena suara merdunya, Rama Aiphama berhasil membekas di memori masyarakat lewat gayanya yang nyentrik dan mencolok

Kasetselalu.com
Kasetselalu.com

5. Ia juga mengusung musik yang tergolong antimainstream yaitu perpaduan melayu, reggae, dengan keroncong bahkan dangdut

Youtube.com
Youtube.com

6. Namanya semakin melejit sejak kesuksesaannya membawakan kembali lagu Dinda Bestari

Youtube.com
Youtube.com

7. Rama Aiphama dikaruniai tiga buah hati dari pernikahannya dengan Euis Kartika Sari. Sayang, keduanya memutuskan bercerai pada 2009

Berbagai Sumber
Berbagai Sumber

8. Sempat lama tak terdengar rupanya Rama Aiphama masih konsisten merilis lagu-lagu baru dengan tema religi

Youtube.com
Youtube.com

9. Pada Rabu (11/3) muncul kabar mengejutkan bahwa sang legenda telah meninggal dunia di usia 63 tahun

Youtube.com
Youtube.com

10. Selamat jalan Rama Aiphama, karyamu akan selalu dikenang selamanya

Youtube.com
Youtube.com

Kabar kepergian Rama Aiphama telah dibenarkan oleh keluarga sang musisi. Namun penyebab meninggalnya belum diketahui.

Itu dia 10 potret perjalanan karier Rama Aiphama, musisi nyentrik tahun 80-an yang baru saja meninggal dunia. Semoga damai di sisi Tuhan Yang Maha Esa. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Erina Wardoyo
Jumawan Syahrudin
Erina Wardoyo
EditorErina Wardoyo
Follow Us