laki-laki menghindar (pexels.com/Kaboompics.com)
Asal-usul mitos bahu Laweyan ternyata masih menjadi misteri hingga sekarang. Tak ada satu pun tokoh adat atau pemuka agama yang benar-benar tahu kapan dan bagaimana kisah ini pertama kali muncul.
Namun, dari berbagai cerita turun-temurun yang beredar di masyarakat, mitos ini diyakini sudah ada sejak abad ke-9. Salah satu versi yang paling sering diceritakan berkaitan dengan sosok Pakubuwono II, Raja Keraton Hadiningrat yang berkuasa pada tahun 1800-an.
Dalam legenda tersebut, diceritakan bahwa sang raja pernah meminta bantuan kepada seorang perempuan saudagar batik dari Laweyan untuk meminjamkan kudanya guna berperang. Namun, permintaan tersebut ditolak oleh perempuan tesebut.
Karena merasa terhina, sang raja memberikan kutukan kepada seluruh perempuan di wilayah Laweyan. Ia berkata bahwa perempuan Laweyan akan mengalami penderitaan lahir batin dan setiap laki-laki yang menikahi mereka akan kehilangan nyawa. Mitos ini pun terus hidup dan diwariskan dari generasi ke generasi.