5 Momen Ikonik di Konser First Snow JKT48, Salju Pertama Serasa Nyata

- Konser First Snow JKT48 menghadirkan suasana salju pertama yang magis dan sulit dilupakan
- Tata panggung megah, lighting ciamik, dan seifuku baru member mencuri perhatian penonton
- JKT48 interaktif bagi-bagi cokelat kepada penonton dengan sikap yang patut diacungi jempol
Jakarta, IDN Times - Emosional, hal itulah yang saya rasakan ketika menonton konser “THE FIRST SNOW JKT48 14th Anniversary Concert & Gracia Graduation Ceremony” pada Sabtu (20/12/2025). Konser ini bukan sekadar perayaan ulang tahun ke-14 JKT48 yang menandai perjalanan panjang mereka di industri musik, tetapi juga menjadi momen perpisahan yang mengharukan dengan Shania Gracia setelah bertahun-tahun tumbuh bersama grup.
Konser yang digelar di ICE BSD ini dimulai sekitar pukul 18.30 WIB dan langsung menghadirkan berbagai momen tak terlupakan. Berikut sederet highlight momen ikonik di konser “THE FIRST SNOW JKT48 14th Anniversary Concert & Gracia Graduation Ceremony.” Bikin susah move on!
1. Beneran diajak merasakan ‘first snow’ sama JKT48

Konser “THE FIRST SNOW JKT48 14th Anniversary Concert & Gracia Graduation Ceremony” ternyata seniat itu menghadirkan suasana salju pertama. Saat lampu panggung dipadamkan, suhu di venue terasa semakin dingin, seolah menjadi isyarat bahwa sesuatu akan segera terjadi.
Tak lama kemudian, busa-busa putih pun mulai berjatuhan, memenuhi venue dan menciptakan sensasi layaknya menikmati salju pertama. Dalam suasana yang magis tersebut, JKT48 muncul dan langsung menggebrak panggung lewat lagu pembuka “Dibanding Kemarin Semakin Suka.” ‘Salju’ yang terus turun di sepanjang lagu membuat momen pembuka konser ini terasa begitu ikonik dan sulit dilupakan.
Tanpa memberi jeda, energi tersebut berlanjut ke lagu “Bunga yang ’Kan Mekar Suatu Saat.” Suara penonton semakin menggema. Semua ikut bernyanyi, mengayunkan listrik lightstick, dan larut dalam suasana.
2. Tata panggung yang megah, lighting yang ciamik, serta seifuku baru para member yang mencuri perhatian

Tata panggung konser ini terasa begitu megah dan matang. Panggung dua tingkat memberi ruang bagi para member untuk bergerak lebih leluasa dan menari dengan atraktif dari satu sisi ke sisi lain tanpa henti. Dari sisi penonton, pengalaman menonton pun terasa maksimal berkat kehadiran tiga layar LCD besar berbentuk heksagon yang fokus menyorot visual para member serta dua tambahan layar yang terletak di sisi kiri dan kanan panggung.
“Ini konser terakhir aku tapi aku excited banget karena lihat saja dari saljunya, konsepnya. Panggungnya megah banget bukan?” kata Gracia dengan nada antusias.
Tidak hanya itu, permainan lighting-nya juga menjadi elemen penting yang memperkuat nuansa magis di setiap lagu. Salah satu yang paling terasa adalah saat lagu “Magic Hour” dibawakan. Saat itu, sorot lampu merah yang mendominasi panggung menciptakan atmosfer hangat dan memukau di seluruh venue.
Para member juga mencuri perhatian karena seifuku baru mereka. Desain yang elegan membuat penampilan mereka kali ini terasa lebih fresh.
“Aku juga senang, member seifuku (seragam) baru. Lucu gak? Kawai. Biru terus putih,” lanjut Gracia, memamerkan seragam baru mereka.
3. Sejumlah member turun dari panggung untuk bagi-bagi cokelat

Konser ini juga terasa sangat menyenangkan dan interaktif ketika JKT48 membawakan lagu “Sweet & Bitter.” Saat itu, beberapa orang member secara tak terduga turun dari panggung. Dengan wajah ceria dan senyum yang menawan, mereka membagi-bagikan cokelat sebagai kejutan manis bagi para penonton. Menariknya, mereka melakukan ini sambil naik scooter, bergerak pelan namun lincah di antara lautan penonton.
Di sisi lain, meski sejumlah member mendekati mereka, para penonton menunjukkan sikap yang patut diacungi jempol. Mereka memang terlihat sangat antusias dengan aksi unik ini, namun semuanya tetap duduk rapi di tempat masing-masing tanpa menimbulkan kericuhan. Respect!
4. Merayakan ulang tahun ke-14 JKT48

Konser ini pun mencapai puncaknya saat kue ulang tahun gemas berwarna biru dihadirkan ke atas panggung. Semua penonton dan member JKT48 kemudian kompak menyanyikan lagu “Happy Birthday,” merayakan anniversary ke-14 JKT48 dengan suasana penuh kebersamaan.
Gracia kemudian menyampaikan refleksinya yang mendalam. Baginya, 14 tahun perjalanan JKT48 bukan sekadar soal angka atau waktu, melainkan perjalanan tentang mimpi yang berhasil bertahan.
“14 tahun sudah JKT48 berdiri, tumbuh, terbentur, terbentuk, dan terus berjalan. Malam ini bukan hanya tentang bertambahnya usia, melainkan semua mimpi yang berhasil bertahan sampai hari ini,” ucapnya di tengah suasana haru.
5. Graduation ceremony Gracia dihadiri oleh para eks member Generasi 3

Setelah merayakan ulang tahun ke-14 JKT48, konser akhirnya berlanjut pada graduation ceremony Shania Gracia. Suasana di venue saat itu berubah menjadi sendu. Para penonton tampak terdiam menahan sedih, sementara Gracia justru berusaha tegar dengan terus menebar senyum ceria.
Gracia membawa kejutan spesial dengan menghadirkan kembali para eks member dari Generasi 3, seperti Haruka, Sisca Saras, hingga Shani ke atas panggung. Bahkan, Feni juga ikut bergabung bersama mereka untuk membawakan lagu “Suki! Suki! Skip!”. Penampilan ini langsung menghidupkan suasana, dan crowd tampak tak berhenti bersorak, seolah menyalurkan rindu mereka yang telah lama menunggu momen reuni ini.
Namun, semuanya mendadak terdiam ketika Gracia menyampaikan salam perpisahan terakhirnya. Sebagian penonton tampak menahan haru, tak sedikit juga yang menitikkan air mata, menyadari bahwa mereka akhirnya sampai pada perpisahan dengan kapten JKT48 tersebut.
Itu dia sederet momen ikonik di konser “THE FIRST SNOW JKT48 14th Anniversary Concert & Gracia Graduation Ceremony.” Setiap detiknya meninggalkan kesan mendalam, yang membuat siapa pun yang hadir pada malam itu jadi susah move on.


















