3 Momen Nami Lebih Memilih Teman daripada Uang, Langka Banget!

Di akhir Arc Thriller Bark, setelah semua kekacauan selesai dan pesta akan dimulai, Nami diam-diam memberikan sebagian harta yang ia temukan ke Lola. Padahal, kita tahu banget betapa cintanya Nami sama uang dan betapa pelitnya ia soal bagi-bagi harta. Namun momen ini jadi bukti bahwa Nami bisa banget berbaik hati, apalagi ke orang yang ia hormati dan sayangi.

Lola memang punya jasa besar di arc ini. Tanpa bantuannya dan pasukan Zombie yang ia pimpin, mungkin Luffy dan kawan-kawan bakal kerepotan lawan Oars dan Moria. Nami yang awalnya cuma mau manfaatin situasi demi dapetin harta, akhirnya luluh juga. Ia sadar bahwa kebaikan Lola layak dibalas dengan tulus, meski harus merelakan sebagian kekayaan yang ia kumpulin. Lumayan sweet gak, sih?

Di Arc Sabaody, Nami dan kru Topi Jerami panik berat saat Camie diculik dan dilelang sebagai budak. Bukannya mikir dua kali soal uang, Nami langsung setuju untuk mengeluarkan seluruh harta yang mereka punya demi menebus Camie. Padahal, harta itu bukan jumlah kecil, lho. Itu semua adalah hasil perjalanan panjang dan kerja keras mereka.

Buat orang lain, mungkin uang sebanyak itu bakal dipakai buat liburan mewah atau beli kapal baru. Namun buat Nami, nyawa dan kebebasan teman jauh lebih penting. Ia gak tahan lihat Camie disiksa atau dijual cuma karena rasnya. Keputusan impulsif tapi tulus ini nunjukin sisi kemanusiaan Nami yang kadang suka ketutupan sama sifat matre-nya. Di sinilah kita bisa lihat, bagaimana Nami berkeyakinan bahwa uang bisa dicari, tapi teman gak bisa diganti!

Di akhir Arc Alabasta, setelah Topi Jerami membantu Luffy mengalahkan Crocodile dan menyelamatkan kerajaan dari kehancuran, mereka sebenarnya ditawari hadiah super fantantis, yaitu 1 miliar Belly. Buat Nami, angka segede itu pasti bikin ngiler, ya? Namun anehnya, Nami justru setuju untuk menolak hadiah tersebut. Uang sebanyak itu malah diberikan kembali ke Vivi untuk membangun ulang Alabasta yang hancur karena perang.

Ini tuh jadi momen langka di mana Nami lebih mikirin nasib negara orang lain daripada isi dompetnya sendiri. Ia tahu Vivi dan rakyat Alabasta butuh dana besar buat pulih dari krisis. Keputusan itu bukan cuma bukti solidaritas Topi Jerami, tapi juga nunjukin kalau Nami tahu kapan harus mengesampingkan ambisi pribadi demi hal yang lebih besar. Keren banget, ya!

Meski sering dibilang “mata duitan” di dunia One Piece, Nami sebenarnya punya prioritas yang jelas dan itu bukan cuma soal uang. Ketika teman-temannya dalam masalah, dia gak ragu untuk turun tangan, bahkan jika harus merelakan hartanya yang susah payak dikumpulkan. Jadi, jangan cuma lihat Nami dari sisi “mata duitan”-nya saja, tapi hatinya besar banget kalau udah urusan persahabatan!