Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Momen The Last of Us yang Paling Bikin Trauma, Berani Rewatch?

adegan dalam serial The Last of Us. (dok. HBO/The Last of Us)
adegan dalam serial The Last of Us. (dok. HBO/The Last of Us)
Intinya sih...
  • Adaptasi The Last of Us (2023) berhasil memadukan drama, aksi, dan kengerian wabah zombi akibat jamur Cordyceps.
  • Episode perdana musim kedua membawa penonton ke masa 5 tahun setelah musim pertama yang mengguncang, dengan tuntutan Ellie kepada Joel dan perkenalan sekelompok Fireflies muda.
  • Momen paling ikonik di musim pertama termasuk outbreak di Texas, kemunculan Bloater, hingga adegan kelahiran Ellie yang memilukan.

Tepat 2 tahun lalu, dunia dikejutkan dengan hadirnya The Last of Us (2023) yang langsung mencuri perhatian jutaan pasang mata. Adaptasi video game ikonik ini berhasil memadukan drama yang mendalam, aksi menegangkan, dan tentu saja, kengerian wabah zombi akibat jamur Cordyceps. Setelah penantian panjang, para penggemar akhirnya bisa kembali bernapas lega, karena musim kedua The Last of Us resmi tayang di HBO pada Minggu (13/4/2025).

Episode perdana musim kedua yang bertajuk "Future Days" ini membawa penonton ke masa 5 tahun setelah akhir musim pertama yang mengguncang. Kita kembali mendengar tuntutan Ellie (Bella Ramsey) kepada Joel (Pedro Pascal) mengenai kebenaran tentang Fireflies. Tak hanya itu, episode ini juga memperkenalkan sekelompok Fireflies muda yang selamat, termasuk Abby (Kaitlyn Dever), yang menyimpan dendam terhadap Joel atas kejadian di rumah sakit.

Setelah menyaksikan episode perdananya, pasti kamu semakin penasaran dengan kelanjutan kisah Ellie dan Joel, kan? Sambil menunggu episode terbaru yang akan hadir setiap minggunya, kini saatnya me-refresh ingatanmu dengan berbagai momen yang sukses membuat bulu kuduk berdiri di musim pertama. Ini bisa jadi pemanasan yang pas sebelum kita kembali dibuat tegang oleh alur cerita yang semakin kompleks di The Last of Us Season 2!

1. Kekacauan pertama di Texas (Episode 1)

adegan dalam serial The Last of Us. (dok. HBO/The Last of Us)
adegan dalam serial The Last of Us. (dok. HBO/The Last of Us)

Bagi penggemar film maupun serial zombi, pasti sudah tak asing dengan istilah outbreak. Momen ini dianggap sebagai detik-detik paling menegangkan dan emosional dalam skenario kiamat tersebut. Dalam episode pertama The Last of Us, "When You're Lost in the Darkness", kekacauan besar di Texas menjadi pembuka yang langsung bikin merinding.

Kita diperkenalkan pada Joel yang masih tinggal bersama putrinya, Sarah (Nico Parker), dan sang adik, Tommy (Gabriel Luna). Hari itu tampak biasa saja, sampai malam tiba dan suasana mulai berubah jadi mimpi buruk. Tetangga mendadak menyerang, sirine meraung di kejauhan, dan Joel harus menyelamatkan keluarganya di tengah kota yang mulai runtuh.

Adegan kejar-kejaran dengan kamera yang terus bergerak membuat penonton merasa seperti ikut terjebak dalam kepanikan. Salah satu momen paling ikonik terjadi saat sebuah pesawat jatuh dan menghantam jalanan. Dentuman keras, api, dan puing beterbangan jadi gambaran sempurna akan kehancuran total.

Namun, kekacauan belum selesai. Seorang tentara malah menodongkan senjata ke arah Joel dan Sarah. Meski Joel selamat, sang putri harus meregang nyawa di pelukannya akibat luka tembak. Tangisan Joel saat memeluk tubuh Sarah jadi pukulan emosional pertama yang sukses menghancurkan hati penonton.

2. Pengakuan menyesakkan Prof. Ratna (Episode 2)

adegan dalam serial The Last of Us. (dok. HBO/The Last of Us)
adegan dalam serial The Last of Us. (dok. HBO/The Last of Us)

Episode kedua The Last of Us, “Infected,” berhasil mencuri perhatian karena dua hal. Pertama, episode yang disutradarai oleh Neil Druckmann, yang juga creative director sekaligus penulis dari game-nya, ini menampilkan akting luar biasa dari dua aktor besar tanah air, yakni Christine Hakim dan almarhum Yayu Unru. Kedua, episode ini sukses memunculkan ketegangan dan emosi mendalam walau tanpa ledakan seperti episode pertama.

Episode ini dimulai ketika Prof. Ratna Pertiwi (Hakim), ahli mikologi ternama di Indonesia, tiba-tiba dipanggil oleh militer (Unru). Ia diminta untuk memeriksa jenazah seorang wanita yang diduga terinfeksi oleh jamur Cordyceps. Reaksi Ratna ketika melihat tubuh tersebut hening, tapi jelas dipenuhi kengerian yang langsung membuat suasana terasa mencekam.

Kengerian itu semakin nyata saat Ratna menjelaskan temuannya dengan suara bergetar tapi mantap: tak ada obat, tak ada vaksin, hanya satu cara untuk mencegah penyebaran. Ia menyarankan hal paling ekstrem—mengebom kota beserta seluruh penduduknya. Dialog ini disampaikan dalam satu pengambilan gambar panjang, yang perlahan mendekat ke wajah Ratna hingga kita bisa merasakan beratnya keputusan tersebut.

Bukan karena kemunculan Infected, sebutan untuk zombi, momen ini merinding karena keheningan dan kepasrahan karakternya yang menyakitkan. Ratna tahu bahwa apa yang akan datang tak bisa dihentikan, bahkan oleh ilmu pengetahuan. Pengakuannya menjadi penanda bahwa horor dalam The Last of Us tak hanya tentang infeksi, tapi juga tentang kehilangan harapan secara perlahan.

3. Kemunculan perdana "Bloater" (Episode 5)

adegan dalam serial The Last of Us. (dok. HBO/The Last of Us)
adegan dalam serial The Last of Us. (dok. HBO/The Last of Us)

Ketika membahas momen terbaik dalam The Last of Us, tentu tak lengkap jika belum mengapresiasi seberapa detail HBO dalam mengadaptasi kengerian dari versi game-nya. Salah satu buktinya adalah kemunculan perdana sosok Bloater di episode kelima, "Endure and Survive". Momen ini benar-benar menjadi highlight yang sukses meningkatkan tensi cerita secara signifikan.

Adegan mencekam ini terjadi di Kansas City, saat Joel, Ellie, dan dua saudara bernama Henry (Lamar Johnson) dan Sam (Keivonn Montreal Woodard) berusaha melarikan diri dari kejaran Kathleen (Melanie Lynskey) dan kelompok militannya. Tiba-tiba, tanah di bawah salah satu mobil amblas dan memuntahkan gerombolan Infected yang mengerikan. Namun, kengerian tak berhenti di situ, karena dari dalam lubang yang sama muncul sesosok monster jamur raksasa yang dikenal sebagai Bloater.

Kemunculan Bloater ini tak pelak mengubah persepsi penonton tentang sejauh mana infeksi bisa berevolusi. Dengan tubuh besar dan lapisan jamur yang tebal, Bloater menjadi ancaman fisik yang hampir mustahil dikalahkan dengan cara biasa. Sosok ini benar-benar terlihat seperti langsung diangkat dari game-nya, lengkap dengan gerakan lamban tapi mematikan.

Arah pertarungan pun berubah. Joel mengambil peran sebagai penembak jitu dari lantai atas rumah untuk membuka jalan bagi Ellie dan yang lainnya. Adegan ini dipenuhi dengan ketegangan dan aksi brutal, mulai dari ledakan, gigitan, hingga momen mengerikan saat Bloater mencabik salah satu anak buah Kathleen.

4. Akhir perjalanan Henry dan Sam (Episode 5)

adegan dalam serial The Last of Us. (dok. HBO/The Last of Us)
adegan dalam serial The Last of Us. (dok. HBO/The Last of Us)

Seakan belum cukup dengan kekacauan yang ditimbulkan Bloater, episode lima menambah pilu mendalam bagi para penonton setia The Last of Us. Setelah berhasil lolos dari kejaran Kathleen, Joel, Ellie, Henry, dan Sam akhirnya bisa beristirahat sejenak di sebuah motel. Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama, karena di sanalah mimpi buruk yang sesungguhnya dimulai.

Malam itu, Sam dengan polosnya menunjukkan gigitan Infected di kakinya kepada Ellie. Dengan keyakinan seorang anak kecil, Ellie mencoba menyalurkan "darah ajaibnya" untuk menyembuhkan luka Sam dan berharap keajaiban akan datang di pagi hari. Sayangnya, harapan itu pupus begitu saja saat Ellie terbangun dan mendapati Sam telah berubah menjadi sosok zombi yang mengerikan.

Dalam kepanikan yang mencekam, Henry menarik pelatuk dan mengakhiri penderitaan sang adik. Tak sanggup menahan rasa bersalah yang menghimpit, Henry kemudian mengarahkan pistol itu ke dirinya sendiri. Momen ini sukses membuat siapa pun yang menontonnya merasakan ngilu di dada, mengingat betapa dekatnya persaudaraan Henry dan Sam.

5. Ellie dan kultus kanibal (Episode 8)

adegan dalam serial The Last of Us. (dok. HBO/The Last of Us)
adegan dalam serial The Last of Us. (dok. HBO/The Last of Us)

Keseluruhan episode 8, "When We Are in Need", merupakan titik tergelap dalam perjalanan Ellie di The Last of Us. Episode ini juga mengajukan pertanyaan yang mengguncang moral penonton: seberapa jauh seseorang bisa bertahan tanpa kehilangan sisi kemanusiaannya? Dalam keadaan Joel yang sekarat, Ellie dipaksa menghadapi kengerian yang bahkan melebihi para Infected.

Dalam episode ini, Ellie terperangkap di tangan sekelompok kanibal religius yang dipimpin David (Scott Shepherd), pemimpin kultus yang pada awalnya tampak ramah. Namun, di balik tutur katanya yang lembut tersembunyi niat menjijikkan. Ia mau menjadikan Ellie sebagai pengikut, korban, dan santapan.

Namun, dengan kecerdikan dan keberaniannya, Ellie berhasil menipu David dan melarikan diri dari kurungannya. Aksi perlawanan Ellie mencapai klimaks saat ia bertarung dengan David di tengah kobaran api. Momen saat Ellie tanpa ampun menghujani David dengan pisau, diiringi teriakan frustrasi dan trauma, menjadi salah satu adegan paling intens dalam serial ini.

Setelah lolos dari mimpi buruk tersebut, Ellie akhirnya bertemu kembali dengan Joel. Dengan sisa tenaganya, Joel memeluk Ellie dan berkata, "It's okay, baby girl. I got you" untuk menenangkannya. Ini tentu menjadi penutup episode yang mengharukan sekaligus menyayat hati.

6. Datangnya Ellie ke dunia (Episode 9)

adegan dalam serial The Last of Us. (dok. HBO/The Last of Us)
adegan dalam serial The Last of Us. (dok. HBO/The Last of Us)

Momen puncak ketika Joel melakukan pembunuhan massal demi menyelamatkan Ellie dari Fireflies di rumah sakit memang menjadi klimaks episode sembilan sekaligus penutup musim pertama, "Look for the Light". Namun, ada satu adegan lain yang tak kalah mengguncang. Momen tersebut memperlihatkan perjuangan ibunya, Anna (Ashley Johnson), yang sedang melahirkan di tengah serangan infeksi Cordyceps.

Dengan hanya berbekal sebilah pisau, Anna bertahan melawan satu Infected sambil menahan rasa sakit kontraksi. Di tengah kekacauan itu, Ellie akhirnya lahir ke dunia. Namun, kebahagiaan itu singkat karena Anna tergigit, dan tahu betul bahwa ajalnya tak lama lagi.

Lewat adegan ini, kita jadi tahu asal-usul kekebalan Ellie yang selama ini misterius. Ia lahir dari seorang ibu yang sedang terinfeksi, dan kemungkinan besar antibodi Cordyceps sudah mengalir lewat tali pusar. Fakta ini membuka kemungkinan bahwa kekebalannya adalah kebetulan yang tak bisa direplikasi.

Yang membuat adegan ini semakin menggetarkan adalah penampilan Ashley Johnson sebagai Anna. Bagi penggemar game-nya, pasti tahu kalau Johnson merupakan pengisi suara Ellie dalam game The Last of Us. Lebih dari sekadar kameo, kehadirannya bagaikan sebuah penyerahan tongkat estafet yang emosional, antara generasi lama, yaitu dirinya, dan generasi baru, Bella Ramsey yang kini memerankan Ellie.

Nah, setelah kilas balik yang sukses bikin bulu kuduk berdiri tadi, makin gak sabar buat menyaksikan kelanjutan kisah Ellie dan Joel di musim kedua? Pastinya, episode-episode mendatang akan menyuguhkan lebih banyak lagi momen menegangkan dan emosional yang siap membuat jantung berdebar kencang setiap minggunya. Jadi, dari keenam momen di atas, mana yang paling bikin kamu gak bisa tidur nyenyak?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us