5 Rekomendasi Lagu 80-an tentang Kritik Sosial dan Bencana

Liriknya menyentil dan kritis, suka banget!

Era tahun 80-an, lagu Indonesia cenderung muncul dengan tema cinta. Sebut saja seperti lagu Gelas-Gelas Kaca, Kisah Kasih di Sekolah, dan Kau Tercipta Bukan Untukku merupakan lagu yang sering menghiasi layar kaca pada kala itu.

Namun selain lagu-lagu melankolis yang bertemakan cinta, industri musik tanah air pada era 1980-an juga diramaikan dengan lagu yang membawa semangat kritik sosial serta prihatin atas bencana. Berikut rekomendasi lagu Indonesia selain tentang cinta, liriknya menyentil dan langsung bikin sadar!

1. Ebiet G. Ade - Untuk Kita Renungkan

https://www.youtube.com/embed/pihQNhmaiEM

Lagu 'Untuk Kita Renungkan' terdapat dalam album milik penyanyi dan pencipta lagu, Ebiet G. Ade yang berjudul Tokoh-Tokoh yang dirilis pada tahun 1982. Lagu ini mengisahkan tentang peristiwa meletusnya Gunung Galunggung yang terjadi pada tahun yang sama.

Seperti halnya lagu 'Berita Kepada Kawan', lagu ini sering menjadi latar suara di televisi saat menayangkan berita tentang bencana alam seperti pada saat gempa bumi yang terjadi di Yogyakarta pada 27 Mei 2006. Hingga saat ini, lagu ini masih sering diputar di radio maupun televisi saat ada berita tentang bencana alam di Indonesia.

2. Gombloh - Berita Cuaca

https://www.youtube.com/embed/Z82TUnIPzUA

Selain populer dengan lagu 'Kugadaikan Cintaku' dan 'Lepen' yang bertemakan cinta, penyanyi bernama asli Soedjarwoto ini juga populer dengan lagu yang bukan bertemakan cinta, salah satunya 'Berita Cuaca'. Lagu ini merupakan kritik sosial terhadap penebangan liar yang terjadi saat itu.

Lagu ini dirilis pada tahun 1982 saat Gombloh masih bersama grup musim Lemon Tree's Anno' 69 dalam album yang berjudul sama. Setelah merilis lagu ini, penyanyi asal Jombang ini mengembangkan kariernya sebagai penyanyi solo hingga akhirnya meninggal pada 9 Januari 1988.

3. Iwan Fals - Surat Buat Wakil Rakyat

https://www.youtube.com/embed/dvnX4syyPWk

Bukan Iwan Fals jika karyanya tidak mengkritik sana-sini. Lagu 'Surat Buat Wakil Rakyat' ini merupakan kritikan untuk para anggota DPR yang kerjanya hanya tidur saja saat sidang berlangsung.

Rasanya sangat relevan dengan fenomena saat ini, padahal lagu ini tercipta pada saat pemerintahan Orde Baru. Sampai-sampai, lagu ini tidak boleh ditayangkan di televisi kala itu karena berisi sindiran terhadap wakil rakyat. Lagu ini dirilis pada tahun 1987 dalam album Wakil Rakyat.

Baca Juga: 5 Lagu Jadul Malaysia yang Sering Jadi Musik Latar Aplikasi Tik Tok

4. God Bless - Rumah Kita

https://www.youtube.com/embed/M0CDFGzAmFE

Memang benar jika ada kata pepatah, "Senyaman-nyamannya tinggal di rumah orang, namun lebih nyaman jika tinggal di rumah sendiri." Lagu ini sangatlah menggambarkan pepatah tersebut.

Lagu ini mengungkapkan kerinduan seorang Ian Antono terhadap kampung halamannya, yaitu Kota Malang saat ia tinggal di Jakarta. Lagu ini terdapat dalam album ketiga God Bless, Semut Hitam yang dirilis pada tahun 1988 dan menjadi lagu yang sangat populer di jamannya. Pada tahun 2004, lagu ini dinyanyikan ulang oleh Indonesian Voices dan dirilis dalam album Tribute to Ian Antono.

5. Ebiet G. Ade - Masih Ada Waktu

https://www.youtube.com/embed/ZUfNEwsqtdw

Pada 19 Oktober 1987, terjadi sebuah kecelakaan kereta api yang dikenal dengan "Tragedi Bintaro." Kejadian ini menginspirasi beberapa penyanyi untuk menulis lagu tentang kejadian ini, salah satunya Ebiet G. Ade.

Lagu 'Masih Ada Waktu' terinspirasi dari kejadian yang memakan setidaknya 139 korban jiwa. Lagu ini dirilis pada tahun 1988 dalam album Sketsa Rembulan Emas.

Setelah tahun 1980-an, lebih tepatnya pada tahun 1990-an hingga 2000-an, lagu yang bertemakan serupa kembali muncul seperti lagu-lagu yang dipopulerkan oleh grup musik Jamrud dan Boomerang. Meskipun pada saat itu lagu-lagu cinta mendominasi pelataran musik Indonesia, namun musisi di atas bisa berkarya dengan tema yang berbeda.

Baca Juga: 10 Lagu Jadul yang Jadi Soundtrack Sinetron Indonesia 2000an, Kangen!

Nurrahman Fadholi Photo Verified Writer Nurrahman Fadholi

Mahasiswa, pengajar, dan penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya