8 Penampilan Eksentrik Scarlett Johansson di Film, Serbabisa!

Scarlett Johansson memerankan karakter Deeanna Moran dalam Hail, Caesar (2016). Ia merupakan aktris renang indah yang modis pada 1950an. Johansson menampilkan fashion mewah ala aktris di era tersebut dengan gaya menawan yang khas. Penampilan wanita kaya dan mandiri membuat kharismanya makin terpancar.

Kali ini, Johansson berperan sebagai Olivia Wenscombe, asisten pesulap yang menggoda di The Prestige (2019) dengan latar akhir abad-19. Penampilan menggoda dengan aura Femme Fatale terlihat dari kostum-kostum asisten pesulap yang ia kenakan. Penampilan modisnya menciptakan karakter yang kuat.

Dengan latar 1960-an, Fly Me to the Moon (2024) menampilkan gaya elegan Kelly Jones yang menawan. Karakternya yang ceria, cerdas, dan memikat terlihat dari cara berpakaiannya yang berkelas dan feminin. Penampilan dan gaya rambut khas tahun tersebut terlihat cocok pada Johansson.

The Girl with a Pearl Earing berlatar pada abad ke-17. Griet (Scarlett Johansson) adalah seorang pembantu muda yang menginspirasi lukisan terkenal. Di sini, Johansson mengenakan sorban yang dililitkan dari dua potongan kain, satu berwarna biru dan satu berwarna kuning.

Sorban ini menutupi sebagian besar rambutnya yang tidak teratur dan wajahnya, sehingga menciptakan tampilan yang sopan dan misterius, sesuai dengan karakter Griet yang memiliki moralitas Protestan yang ketat. Sorban tersebut juga menjadi bagian penting dari komposisi lukisan The Girl with a Pearl Earing, karena melilit di atas anting mutiara yang dikenakan Griet. 

Berlatar waktu sekitar akhir 1940-an, di mana Jerman sedang mengalami masa krisis setelah era peperangan Nazi saat itu. Rosie (Scarlett Johansson) menampilkan gaya ikonik masyarakat sipil yang menunjukkan perlawanan. Gaya pakaiannya sederhana dan rambut khas bergaya modern era tersebut.

Hitchcock berlatar pada waktu sebelum Perang Dunia II, sekitar 1960-an. Film biografi ini tentang kisah cinta pembuat film, yakni Alfred Hitchcock dan istrinya. Dengan gaya feminin dan rambut bob yang tren di masa itu, Johansson sukses memerankan karakter Janet Leigh yang unik dan eksentrik.

Johansson berperan sebagai Meg Windermere. Ia tampil ala sosialita Amerika yang menawan, berani, dan feminin. Aneka gaun minum teh dan gaun malam klasik memanjakan mata para karakter perempuan, karena terlihat cantik dan anggun. Aura old money kelas bangsawan dengan tren rambut bob ikal khas di era 1930-an sangat terasa, bahkan lengkap dengan berbagai aksesori topi serta sarung tangan yang melambangkan kemewahan.

Di sini, Johansson berperan sebagai Midge Campbell, aktris Hollywood yang sedang berada di Asteroid City. Midge mempunyai rambut pendek ikal berwarna gelap dan sering menggunakan kacamata oval serta kostum vintage yang khas. Penampilan eksentrik dan berkarakter ini membuat Johansson mempunyai kesan melekat yang klasik.

Scarlett Johansson bukan hanya aktris dengan paras menawan, tapi juga seniman yang tak ragu menjelajahi karakter-karakter unik dengan penampilan tak biasa. Johansson membuktikan bahwa keunikan bisa menjadi kekuatan utama dalam membangun karakter yang karismatik dan tak terlupakan.